Sebagai pengusaha muda, Pak Dody memegang kendali atas usaha dan karyawannya. Menjadi pribadi yang bermanfaat, dengan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Selain itu mempunyai visi, memperkenalkan kopi indonesia ke konsumen.
Narsum berikutnya Ayu Diah Respati, seorang food food blogger dan food stylish fotografer mengetengahkan tema “Food fotografi dan pegang kendali Instagrammu”. Pada KPK Trip Kuliner, Ayu berbagi berkisah pengalaman mengelola instagram.
Tips Mengelola instagram
- Buat profile akun yang informatif, cantumkan contact dan gambaran tentang diri kita (food blogger, fashion blogger, traveller dsb).
- Jangan buat akun personal,tapi fan pages.
- Pahami skill yang dijual, misal review product, food fotografi, food stylish
- Buat Fan Pages yang terhubung Facebook.
- Unggah foto yang menarik, drawing makanan bermula dari mata (gambar jangan blur, shacking atau gelap).
- Setiap mengunggah gambar, sampaikan kesan untuk memperkuat gambar tersebut.
- Masukkan informasi mengenai harga, alamat, open operation.
- Buat tema pada Instagram, biasanya terkaitan dengan interesting sehingga related.
- Setiap ada comment usahakan direply, sebagai bentuk interaksi dengan follower.
- Tambahkan hastag yang related, bisa juga hastag yang popular.
- Sebaiknya posting satu gambar/ hari, publish pada jam prime time (bisa dilihat dari grafik di instagram)
- Update gambar sebaiknya dibuat terjadwal
- Semakin tinggi follower semakin menentukan harga
- Jadikan instagram untuk mendukung blog
Tips Food Fotografi
- Lighting memegang kendali (manfaatkan sumber cahaya yang masuk)
- Sudut pengambilan gambar (atas, sejajar, sudut 45 derajat), sesuai karakter makanan
- Sertakan unsur manusia (misalkan ada tangan)
- Perhatikan olah digital (buatlah senatural mungkin dengan photoshop)
- Photo penting diberi watermark
-0o0-
Acara selanjutnya, rombongan KPK menuju jalan Surya Kencana Bogor. Secara berkelompok kami naik angkot, menuju lokasi yang hendak dituju. Setiap kami bebas belanja makanan, yang dijajakan di sepanjang jalan yang terkenal dengan kuliner ini.
Tampak berjajar penjual, mulai dari Soto Mie Ciseeng, Tape Uli Cisalak, Bubur Sagu, Wedang Ronde, Jagung Bakar, Onde Onde, Podeng Doger, Mie Ayam Kental Bogor, Opak, Cincau Hijau, Dimsum, Laksa, Bir Kotjok dan masih banyak makanan lainnya.
Langkah kami tertahan di Soto Kuning Pak Yusuf, lapak berdiri tahun 1979 masih bertahan sampai sekarang. Sejenak mengulik soto dengan bumbu khas, kalau diincip kuahnya terasa “medhok”. Bumbu menjadi kekuatan utama makanan, bumbu pula akan mengidentifikasi siapa pengolahnya.
Saya memilih bubur sagu dan wedang ronde, lumayan menghangatkan perut saat cuaca mulai mendung. Beberapa kompasianer lain, terlihat membeli cilok, jagung bakar, aneka gorengan, bahkan ada yang membawa pulang Talas Bogor.