Mengejawantah cerita lara dan tawa
Melalui cara pandang pikirannya
Pikiran polos tak berteori tak neko-neko
Itulah ibuku perempuan sederhana
Dengan tanda lahir antara dua alisnya
Entah mantra apa disemburkan
Dada ini sesak setiap kali membayang wajah itu
Sembah bakti kuhaturkan
Tak sanggup membanding pengorbanan
Hingga batas waktupun hutang kasih itu tak akan terbayarkan
Namamu ibu, kubisik di setiap munajat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!