Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kolaborasi Pisang dan Brownies Membuat Lupa Diet

21 Januari 2017   22:45 Diperbarui: 23 Januari 2017   03:37 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terimakasih Pissbrownya Yummy (Dokumentasi Pribadi)

Sejak selektif terhadap makanan (baca ; diet hehe), mindset ini seperti memiliki mesin otomatis. Kerap menolak makanan, seperti gorengan, cake, minuman manis, makanan dengan kandungan karbo tinggi atau gula berlebih dan sejenisnya.

Pilihan saya beralih, lebih banyak mengonsumsi buah, sayuran dan makanan diolah dengan rebus.  Tak jarang saya memilih makan salad, gado-gado, siomay, dimsum, pecel sayur dan sebagainya. Untuk pengganti karbohidrat dari nasi, saya rubah dengan konsumsi singkong dan umbi-umbian.

Pada awalnya tubuh butuh penyesuaian, lama kelamaan bisa mengatasi dengan baik. Kepala tidak lagi kliyengan, tahan meski seharian tak masuk nasi. Minum air putih menjadi kebutuhan, sangat jarang minum teh atau kopi.

Beberapa teman lama tak bersua, kaget dengan penampilan baru dengan tubuh lebih langsing. Namun ada yang comment, muka tampak agak pucat dan wajah kurang segar.

Maka saya membuat jadwal, dengan toleransi mengonsumsi makanan pantangan. Sesekali motek bakwan atau tahu isi, meski tidak sampai habis semua. Nasi dalam ukuran kecil, sesekali boleh dicerna dalam lambung.

Namun tetap tidak boleh ditinggalkan, yaitu berolah raga dan memperbanyak aktivitas fisik. Bisa dengan jalan cepat atau lari, kalau bepergian memilih naik kereta atau bus dengan posisi berdiri.

Tapi untuk jenis makanan ini, tiba-tiba lupa diee...t !

Berkah lomba diadakan KYB (Koplak Yo Ben) di Kompasiana, adalah masuknya nama saya dalam daftar pemenang hadiah hiburan.

Sungguh saya berterima kasih pada dewan juri, benar-benar hadiah yang menghibur. Terus terang saja, sebenarnya saya  tak biasa menulis hal yang lucu-lucu. Akhirnya memaksakan diri, mengerahkan kemampuan sebisanya. Menulis crita horor, namun harus dengan gaya koplak- waduh susah amat.

Terimakasih Pissbrownya Yummy (Dokumentasi Pribadi)
Terimakasih Pissbrownya Yummy (Dokumentasi Pribadi)
Saat acara Kompasiana di Bentara Budaya Jakarta, hadiah diserahkan oleh admin Mbak yayat. Lima pax Pissbrow alias Pisang Brownis, yang dikemas cantik, menarik dan higenis.

Bagaimana tidak cantik, dari luar tampak karton berstiker dengan tulisan PISSBROW. Dibalik kertas karton, membungkus wadah  berbahan alumunium foil tebal. Kesan hygenis langsung muncul, membuka bungkus ada lapisan plastik tipis bening dipakai khusus makanan.

Pagi weekend, saya mendadak amnesia dengan program diet. istri mengiris Pissbrow dengan ukuran sedang, ditata rapi menonjolkan warna cerah berlapis gelap Pissbrow.

Saat mengambil dan mencoba satu gigitan, lumeran cokelat langsung meleleh di lidah. Seluruh indera pengecap langsung bereaksi, taste cokelat merebak, menyapu seluruh permukaan lidah.

Anda bisa bayangkan, tidak ada alasan kalau lidah tidak dibuat bergoyang. Cairan cokelat bercitarasa istimewa, terasa seperti baru keluar dan meleleh dari tungku pemanas.

Sensasi belumlah berakhir, ketika pada ujung lidah ada potekan kue brownies. sungguh empuk dengan tekstur super lembut, sehingga tak perlu upaya keras.

Eit's tunggu dulu, sensasi di lidah belum selesai. Saat merasakan tumbukan daging pisang nan halus, melapisi bagian paling atas kue brownies.

Lidah benar-benar serasa dimanjakan, dengan sekali gigit bisa merasakan tiga sekaligus. Yaitu perpaduan lumeran cokelat, empuknya kue brownis dan halusnya daging pisang.

PISSBROW membuat saya terlena, berhasil memberikan pengalaman menikmati kue dengan citarasa lain dari yang lain. Kalau anda mulai penasaran, bisa follow  IG @agunghan_ sudah diposting kok- hehehe promosi.

--salam--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun