Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Anak

20 Januari 2017   07:54 Diperbarui: 20 Januari 2017   08:49 31408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak tumbuh menbawa apa yag didapat dari rumah-dokpri

Anak dengan pola asuh permisif, akan mengalami masalah ketika remaja atau jelang dewasa. Mereka yang seharusnya bisa menyelesaikan urusan sendiri, tapi masih sangat mengandalkan orang lain.

(btw, dulu saya punya teman kampus, posturnya tinggi besar dan ganteng. Ketemu pertama saat mendaftar kuliah, sambil kenalan teman ini bilang mendaftar diantar kakaknya. Pada daftar ulang seminggu sebelum masa perkuliahan, ternyata kakak tercinta juga masih mengantar)

Anak tumbuh menbawa apa yag didapat dari rumah-dokpri
Anak tumbuh menbawa apa yag didapat dari rumah-dokpri
3. Demokratis

Pola asuh jenis ini, memadupadankan pola asuh otoriter dan permisif. Pola asuh demokratis, adalah pola asuh yang menghargai kepentingan anak, tapi juga memberi rambu mana boleh dan mana tidak boleh.

Hubungan orang tua dan anak cukup hangat, namun pada saat tertentu orang tua bisa berlaku tegas. Setiap keputusan dibuat atas kesepakatan bersama, disertai alasan mengapa boleh dan mengapa tidak boleh.  Sistem rewardand punishment bisa berjalan baik, melatih anak bersikap disiplin dan bertanggung jawab.

Pola asuh demokratias, biasanya membuat orang tua terjebak dalam hal kompromi. Anak yang biasa menyampaikan pendapat, relatif mudah minta toleransi atas kesalahan dengan argumen versi anak. Kalau sudah begini, biasanya naluri sebagai orang tua yang muncul. Lebih mudah memaafkan kesalahan, memberi ruang kesempatan pada anak.

Anak dengan pola asuh demokratis, akan memiliki harga diri tinggi, mandiri, tumbuh rasa percaya diri, bisa mengontrol diri, senang belajar pada lingkungan.

4. Pengabaian.

Pola asuh pengabaian adalah bentuk dari ketidakpedulian orang tua, mereka tidak mengambil tanggung jawab pengasuhan serta tidak menetapkan aturan - aturan. Anak tumbuh tanpa keterlibatan ayah dan ibu, sehingga anak meraba raba sendiri apa yang harus dilakukan.

Ketika dewasa anak yang abai akan pengasuhan, berpotensi memiliki kemampuan tertinggal, muncul sifat rendah diri, tidak percaya diri dan tidak bersemangat. Mereka bingung mau berbagi perasaan pada siapa, karena ayah dan ibu tidak bisa dijadikan tempat pelarian.

-00o00-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun