Tulisan dengan latar pengalaman pribadi, biasanya memiliki sisi kedalaman dan feel lebih mengena. Akan terasa dari hati, dan biasanya akan sampai dan dirasakan pembacanya
Menulis adalah ilmu yang universal, bisa dipelajari dan dilakukan oleh siapapun. Era digital yang terjadi sekarang, adalah era yang memungkinkan siapapun bisa menjadi penulis (Blogger).
Menulis bukan lagi monopoli jurnalis, kolumnis atau pengarang buku. Seorang dengan pekerjaan apapun, terbuka lebar peluang menjadi blogger. Seorang dokter, pilot, pengacara, pedagang, TKW/ TKI, penyuluh pertanian, ibu rumah tangga, atau profesi apapun sangat bisa menjadi blogger.
Artikel tentang bahaya sebuah penyakit menular, tentu mendalam kalau ditulis seorang dokter. Strategi mengatasi hama wereng terhadap tanaman, akan lebih yahud kalau ditulis seorang penyuluh pertanian. Pun tulisan tentang keseharian perantau di Hongkong, akan lebih mengena ketika ditulis oleh seorang (misalnya) TKW atau TKI di Hongkong, begitu seterusnya.
Blogger bukanlah bersaing dengan wartawan, keberadaan keduanya saling mengisi. Ada ceruk penyampaian kabar yang tidak bisa diisi wartawan, kemudian diisi oleh pihak lain dalam hal ini blogger.
Coba bayangkan, misalnya ada kejadian mendadak seperti kecelakaan atau pencurian- ini sekedar contoh ya, semoga tidak terjadi.
Hanya orang yang ada dan melihat di lokasilah, yang bisa langsung mengabarkan pada khalayak ramai. Bukan hal yang mustahil, kalau netizen atau blogger yang tersebar di mana-mana kebetulan ada di lokasi. Blogger tidak terikat urusan redaksi, sehingga bisa langsung menulis dan menyebarkan berita kapan saja.
Untuk fungsi kecepatan berbagai informasi, tidak  mungkin hanya mengandalkan jurnalis saja. Mengingat jumlah wartawan yang terbatas, sehingga membutuhkan peran netizen. Meskipun cepat belum tentu tepat, untuk sementara unsur kecepatan yang penting terpenuhi dulu.
Apa Peranan Blog ?
1. Berekspresi ;