Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Suami Itu Cerminan Istri, Begitupun Sebaliknya

5 Januari 2017   14:27 Diperbarui: 5 Januari 2017   14:39 3680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasianers sepakat ga, kalau suami dan istri itu setipe?

Secara pribadi, kebetulan saya kerap kali mendapati dalam kehidupan nyata. Seorang suami yang perhitungan dalam hal keuangan, kebetulan mendapat istri juga perhitungan dalam hal yang sama. Pernah juga kejadian saya lihat dengan mata kepala sendiri, seorang istri yang selalu kekeuh memaksakan pendapat dan idenya, (lagi-lagi) kebetulan suami memiliki sifat yang mirip-mirip.

Kok bisa ya?

Menurut saya, logikanya begini.

Dalam pergaulan setiap orang, biasanya akan memilih lingkungan yang membuat dirinya nyaman dan diterima. Nah lingkungan yang nyaman, tentu yang sesuai dengan karakter atau sifat orang yang bersangkutan.

Dari lingkungan pergaulan inilah, muasal terbentuknya pola pikir yang selanjutnya mempengaruhi keputusan dalam segala hal. Baik untuk keputusan (misalnya) memilih jenis pekerjaan, keputusan dalam mengelola keuangan, keputusan membeli suatu barang, termasuk keputusan dalam hal memilih pasangan hidup.

Bagi pecinta baca dan buku, tak aneh bila senang berkumpul dan berdiskusi dengan orang yang berwawasan. Berbekal pengetahuan yang dimiliki, pasati akan berpengaruh terhadap cara menyampaikan pikiran dan gagasan. Secara tak langsung berdampak, pada bagaimana bertutur, mengambil sikap dan berperilaku.

Bagi kawan yang suka berkesenian, biasanya akan lebih kerap berkumpul dengan kawan yang sealiran. Memiliki style dan pembawaan khas, secara otomatis teraplikasi pada kebutuhan apa yang menjadi prioritas dipunyai. Akan tampak pada macam barang apa dipilih untuk dibeli dan dimiliki.  

Kira-kira begitu seterusnya dan seterusnya, keadaan ini secara kontinyu dan berkesinambungan akan terjadi.  Bahwa apa yang ada di kepala setiap orang, otomatis akan mempengaruhi semua keputusan orang tersebut.

Keputusan dari hal yang kecil dan sepele, sampai keputusan untuk hal yang besar dan serius termasuk dalam hal memilih pasangan hidup.

Kemungkinan terjadinya satu hubungan, salah satu jalan bisa melalui pertemanan dan kesamaan hobi. Atau kalaupun tidak satu ada kesamaan untuk hal tersebut, pada dasarnya memiliki sudut pandang yang mirip-mirip terhadap permasalahan yang sama. Lazimnya suami istri akan saling melengkapi, setiap pasangan akan saling mengisi satu sama lain.

Bisa jadi untuk kasus yang khusus dan spesifik, pendapat saya tidak sepenuhnya benar. Saya hanya mencoba melihat permasalahan, dari hal-hal yang jamak berlaku dalam masyarakat.

Makanya saya sangat jarang nonton di Sinetron Indonesia, karena isinya begitu sangat sering "membodohi" pemirsanya (parahnya si pemirsa menikmati saat dibodohi)--hehehe.

Ada cerita televisi menggambarkan,  istri yang super galak tidak taat beribadah, memiliki suami yang kelewat sabar dan sangat taat beribadah. Atau istri yang solehah dan sangat penurut, memiliki suami seorang pemabuk berat dan berperangi kasar.

Yang terlintas dipikiran saya, bagaimana mereka awalnya bertemu dan berkenalan kok bisa cocok dan menikah.  Tapi sudahlah, namanya juga sinetron--hehehe.

Illustrasi-dokpri
Illustrasi-dokpri
Suami Cerminan Istri

Keputusan memilih pasangan hidup, sudah semestinya menjadi keputusan yang tidak main-main. Setiap pasangan sudah pasti menginginkan, bisa langgeng sampai maut memisahkan.

Sepasang suami istri bagiakan kesatuan, tinggal bagaimana berdua merawat dan membina sebuah hubungan.  Mereka yang memutuskan untuk hidup bersama, tentu sudah melalui proses pengenalan dan pertimbangan mendalam.

Bagiamana cara memilih pasangan agar tidak menyesal di belakang hari?

Kuncinya membaikkan diri sendiri,

Diri adalah permulaan dari semua hal, dari dalam diri pula menentukan reaksi terhadap apa yang terjadi di luar.

Betapa musuh terberat setiap orang, adalah menaklukkan ego dari dalam dirinya. Selalu menginginkan hal yang ideal, musti dibarengi dengan melakukan hal ideal tersebut dari  dirinya sendiri. Para suami dan atau para Istri, mari membaikkan mulai dari diri sendiri. - Wallahu'alam.

*Tulisan ini sebagai nasehat untuk penulis sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun