Apa yang terlintas, saat mendengar kata "Pasar Rakyat"?
Seketika muncul di benak saya, sebuah pasar tradisional dengan segenap atmosfir dan cita rasa kerakyatan. Suasana pasar rakyat yang "resep" (dua huruf e dibaca seperti pada kata salep), mengalirkan sebuah keniscayaan akan nilai-nilai humanis yang luhur.
Saya membayang betapa kerennya, kalau diadakan "Hari Pasar Rakyat Nasional". Bukan untuk sekedar gaya-gayaan, tapi lebih pada strategi reminder, atau lebih pada upaya melanggengkan nilai-nilai humanis yang diemban oleh Pasar Rakyat.
Pasar Rakyat dalam Nostagia
Kebetulan masa kanak saya, kerap melewatkan waktu di pasar kecil di kampung halaman. Pasar desa dengan hitungan mengacu hari pasaran, yaitu Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing.
Di pasar kami, Pon adalah hari pasaran paling riuh. Selain banyak pedagang dari luar desa datang, ada tambahan pedagang ternak sapi. Sementara pada hari pasaran Kliwon, pedagang sapi diganti dengan pedagang kambing. Jam Buka hari pasaran Pon dan Kliwon, lebih panjang yaitu jam tujuh sampai jam satu atau dua siang.
Suasana pasar semakin ramai, kalau hari pasaran Pon atau Kliwon bertepatan hari minggu atau hari libur. Selain para ibu yang datang, kaum bapak dan anak-anak tumplek blek di pasar. Moment ini menjadi istimewa bagi pedagang, karena barang jualannya banyak yang laku.
Selain dua hari pasaran tersebut, suasana pasar relatif sepi, hanya diisi pedagang dari kampung sendiri. Banyak lapak yang tutup, bahkan yang buka tidak sampai separuhnya. Mereka adalah penjual bahan makanan, sayuran dan buah serta pedagang kayu bakar. Pada hari pasaran Wage, Legi dan Pahing, pasar buka dari jam tujuh sampai jam sebelasan.
Setiap Pasar di desa punya hari pasaran ramai berbeda, mungkin Legi dan Pon, Kliwon dan Pahing atau Wage dan Legi dan seterusnya. Kesepakatan tidak tertulis ini, entahlah siapa yang mulanya menginisiasi. Mungkin dihitung berdasar penanggalan jawa, dengan mempertimbangkan hari baik atau apalah saya tidak memahami.
Karena antara desa beda hari pasaran ramai, kesempatan pedagang tidak tetap berpindah mengikuti jadwal.