Pertama kali saya bertemu, waktu acara bedah komik di TB Gramedia Pondok Indah Mall. Bedah komik Macan Putih adalah acara pertama Kompasiana yang saya hadiri, setelah bergabung menjadi Kompasianers pada bulan April 2014.
Sebagai pendatang baru kala itu, saya tidak mengenal satu namapun yang hadir. Bahkan Kang Pepih yang duduk di kursi depan saya, saya pikir seorang Kompasianers juga. Karena saat sesi tanya jawab, Kang Pepih bertanya pada narasumber layaknya peserta nangkring lainnya.
Masih terekam jelas wajah-wajah yang hadir kala itu, di panggung ada admin Mas Nurullah selaku moderator. Pada kursi peserta Nangkring, terdapat nama Ben Baharuddin Nur, Indria Salim, Sari Novita, Ety Budiharjo, Rokhmah Nurhayati dan beberapa nama Kompasianers lainnya.
Pada kesempatan acara Nangkring Kompasiana berikutnya, baru saya ketahui bahwa Kang Pepih Nugraha adalah Chief Operating Officer Kompasiana. Meski saya pribadi belum pernah ngobrol secara intens, namun kesan tertangkap dari Kang Pepih adalah pribadi ramah. Tak segan menyapa lebih dahulu kalau ketemu, sembari menyelipkan ucapan terimakasih sudah datang di acara Nangkring Kompasiana.
Pernah satu buku karya beliau dihadiahkan pada saya, pada saat acara bedah buku di lantai enam kantor kompas Gramedia. Buku yang diterbitkan penerbit mayor dari Jogja, kini menjadi koleksi di rak buku di rumah.
Saat saya googling nama Kompasiana, pada bagian referensi di laman wikipedia tertulis "Pepih Nugraha". Ketika saya teruskan klik tautan nama tersebut, masuk ke akun Kang Pepih di Kompasiana.
Jejak digital yang tak akan terhapuskan sampai kapanpun, bahwa nama Kang Pepih sudah lekat dengan Kompasiana. Sebagai orang yang membidani lahirnya Kompasiana, Kang Pepih turut mengurus, merawat dan melewati suka dan dukanya.
Pada awal berdiri Kompasiana, banyak cemoohan ditujukan padanya sekaligus menganggap "blog is over". Bukan hal mudah mengajak orang menulis di Kompasiana, apalagi mengajak jurnalis lain sudah sibuk dengan pekerjaan dikejar deadline. Hingga lahir tulisan perdana kang Pepih di Kompasiana, publish pada 15 Juni 2008 berjudul "Jangan Malu untuk Memulai" Saat saya menulis artikel ini, tulisan tersebut dibaca 854 kali dengan sebelas komentar dan 5 nilai.
Dari satu tulisan awal inilah, babak perjuangan Kompasiana dimulai. Sampai menempuh usia delapan tahun, tak disangkal Kompasiana sudah menjadi platfom blog yang disegani. Tak hanya warga biasa menjadi penulis, nama sekelas Jusuf Kalla, Faisal Basri, Ceppy Hakim dan public figur lainnya tak ragu menulis di Kompasiana.
Kompasiana pernah hadir dalam KompasianaTV, meski hanya berusia satu tahun mengudara di KompasTV. Memberi kesempatan Kompasianers, secara bergantian muncul di layar kaca. Peluang istimewa juga datang, mengantar seratus Kompasianers menjejakkan kaki di Istana Negara. Membincang perihal Kompasiana, setiap Kompasianers akan punya pengalaman sendiri- sendiri.