Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dukungan BCA Terhadap Industri Kreatif [Kafe BCA 3]

21 September 2016   03:51 Diperbarui: 21 September 2016   04:18 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat fenomena ini, siapapun sepakat bahwa pelaku ekonomi kreatif tak pandang kelas. Tanpa sadar sudah menjadi budaya, sekaligus menyerap SDM yang ada di lingkungan sekitar.

Eit's tunggu dulu, ekonomi kreatif juga menyumbang kontribusi eksport.

Contoh paling sederhana, adalah industri kosmetika yang bertumbuh 9%. Hal ini disebabkan, kosmetik indonesia mulai back to nature. Target yang diharapkan setelah melihat kondisi yang ada, pertumbuhan bisa mencapai dua digit.

Indonesia kaya botanical dan SDM, ekonomi kreatif indonesia harus punya ciri khas cerminan budaya indonesia. MEA menjadi peluang bagi Indonesia, karena kita sudah memiliki modal SDM dan SDA. Bayangkan kawans, kalau setiap Kabupaten membuat kawasan industri kreatif. Betapa akan terjadi pertukaran ide, menjadi tempat komunitas berkumpul dan sharing. Setiap kabupaten punya produk unggulan, sehingga menjadi sumber pendapatan masyarakat sekitar.

Hadir pada pemateri ketiga, adalah Bapak Cyrillus Harinowo beliau Pengamat Ekonomi, komisaris Independent BCA sejak 25 Juni 2003 dan aktif sebagai staf pengajar di beberapa Universitas di Jakarta.

"BCA memiliki kontribusi besar, pembiayaan pada industri fashion indonesia. Sebelumnya tekstil dianggap sunseat industri, tapi setelah dikaji ulang ternyata sunrise industri" Ucap Pak Cyrillus" Upaya yang bisa dilakukan perbankan, adalah memberi pembiayaan pada industri Fashion, TV dan Radio, kuliner".

Banyak industri kreatif di startup industri, mungkin belum masuk kriteria tetapi ada cara lain. Misalnya BCA memberikan dorongan, melalui program CSR atau diseminasi informasi. Sehingga upaya ini sebagai strategi, dalam menyebarluaskan pengembangan industri Pariwisata.

Contoh aktual adalah Gua Piindul di Gunung Kidul Jogjakarta.

Pada tahun 2011 jumlah wisatawan sekitar 500 orang, BCA membantu pengembangan via operator. Pada bulan september 2011 diberikan training, bagaimana menjadikan homestay, toilet sehingga wisatawan merasa at home.

Baru-baru ini  setelah dikalkulasi, jumlah wisatawan meningkat menjadi 3 juta orang hanya dalam waktu 5 tahun. Bahkan mampu mempekerjakan 200 personel, selain itu terjadi deurbanisasi.

BCA  terus mengembangkan pada kawasan yang lain, seperti desa pengrajin wayang, Kemudian ada di daerah dekat Kaliurang, juga mengembangkan desa wisata dekat Maribaya. Hal ini dilakukan secara konkrit BCA,  memberi dampak nyata pada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun