Kehadiran film Thailand di Indonesia, terbukti mampu menarik minat masyarakat. Antusias dari Fans artis negeri gajah putih, nyatanya sangat terlihat saat menemui artis pujaanya. Beberapa kali saya menyaksikan sendiri, terutama remaja putri tak pernah absen hadir dalam meet and great atau gala premier.
Termasuk saat rangkaian pressconf di Grand Indonesia, dilanjutkan pemutaran film "One Day". Acara ini terasa semakin lengkap, karena sekaligus dihadiri Bannjong Pisanthakun (sutradara) Ter- Chantavit Dhanasevi dan Mew- Nittihajirayungyurn.
Komik adalah komunitas yang dipilih, untuk hadir dalam acara istimewa ini. Tak tanggung-tanggung, logo komik ada di hampir semua materi promosi film "One Day". Mulai dari standing banner, backdrop, sampai iklan sebelum penanyangan film.
Kesempatan semakin istimewa, karena Komik bisa berinteraksi dengan orang istimewa ini. Bersua dan terlibat dalam sesi dialog, langsung dengan artis dan sutradaranya.
Ter dan Mew berkisah proses shotting One Day, termasuk upayanya membangun chemistry. Mereka berdua terlihat kompak dan total, termasuk Ter yang rela memakai wig dan berpenampilan jelek. Sedang Mew yang juga seorang bintang Iklan, terkesan bersungguh-sungguh mendalami perannya.
Sementara Bannjong isanntakun sang sutradara, lebih banyak bercerita pada proses pembuatan film "One Day". Sutradara yang produktif sejak 2004, sampai saat ini terhitung sudah tujuh film dilahirkannya.
Denchai biasa disapa Den adalah pegawai bagian IT, berpenampilan kurang menarik. Rambut keriting berkacamata, pembawaannya kurang menarik minat orang berteman dengannya. Saking kurang pintar membawa diri, sangat jarang orang ingat namanya. Tak hanya teman di kantor, bahkan penjual makanan tak mengingatnya.
Keadaan ini membuatnya rendah diri, kehadirannya hanya diharapkan saat dibutuhkan. Hanya soal komputer saja, tak ada senyum dan basa-basi sama sekali menyertai.
Bayangkan saja kawan's, kalau anda berada di posisi Den. Pasti merasa dunia tidak adil, tak ada seorangpun yang berpihak pada diri.
Namun rasa bosan dan jenuh mendadak berubah, ketika karyawati bagian marketing memerlukan bantuan. Nui nama marketing cantik, menyebut nama Denchai dari bibir manisnya. Hal ini membuat dunia Den berubah, meski sebatas memendam hasrat tanpa diungkapkan. Hasrat ini ditutup rapat, ingin menjadi kekasih Nui meskipun sehari saja.