Dokter menjelaskan apa yang ada di layar komputer, sebuah gambar bergerak warna hitam putih. Meski rasa gugup tak bisa disembunyikan, saya berusaha mendengarkan penjelasan dengan seksama. Tak sampai sepuluh menit saya berbaring di kasur klinik, dokter segera mencetak hasil USG. Mempersilakan saya bangkit, kemudian kembali ke tempat duduk.
"Kalau dua organ ini warnanya tidak homogen, yang satu lebih putih dari yang lain. Maka yang organ dengan warna lebih putih, diindikasikan terjadi pelemakan" Jelas dokter sesaat setelah duduk sambil menunjukkan hasil print.
Detak Jantung ini mendadak bertambah kencang, tak sabar menunggu kalimat dokter selanjutnya. Rasanya waktu berjalan begitu lambat, tak terasa keringat dingin mulai menyembul
"Nah, hasil USG ini menunjukkan. Hati dan ginjal berwarna homogen, artinya tidak terjadi pelemakan" kalimat satu ini  menyejukkan ibarat air di tengah sahara
"Alhamdulillah" sahut saya sembari bernafas lega
Setelah keluar dari klinik, sungguh menghunjam satu semangat baru. Mumpung masih sehat, saya musti mempertahankan sebaik-baiknya. Sejak saat itu saya banting stir, merubah pola makan dan atau gaya hidup seperti saran dokter dan ahli nutrisi di klinik tersebut. Khusus tulisan di artikel ini, saya ingin mengulas sesuai tema yaitu bergerak.
Aktif Bergerak
Saya dulu paling malas berolah raga, menganggap sama saja dengan aktivitas keseharian. Pandangan saya tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Menurut dokter klinik obesitas, aktivitas keseharian belum bisa dikategorikan murni olah raga.
Alasannya untuk aktifitas sehari -hari, gerakkan relatif monoton/ kurang variatif dampaknya tentu kurang maksimal. Untuk membakar lemak di daerah tertentu, diperlukan gerakan-gerakan khusus. Misalnya mengusir lemak di perut, tak bisa sekedar gerakan saat nyapu lantai atau ngepel.
Saya ingin bertransformasi !
Lewat waktu subuh ketika udara masih segar, saya berjalan cepat di seputaran tempat tinggal. Jangan jalan santai atau lambat ya, karena hasilnya kurang terlihat. Saya ambil posisi berjalan bak atlet jalan cepat, menggunakan tumit sebagai tumpuan.