Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lancar Kegiatan Puasa Hingga Mudik #4GinAja Ramadanmu

3 Juli 2016   06:02 Diperbarui: 11 Juli 2016   18:55 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lancar berinternet meski sedang di kampung halaman (dokpri)

Bulan Ramadhan bulan mulia, berpuasa bukan alasan bagi keluarga kami untuk bermalas-malasan. Sulung yang baru naik kelas lima, terbiasa puasa sehari penuh sejak kelas satu SD. Sejauh ini rekor tetap dipertahankan, tak pernah batal puasa satu kalipun. Tahun ini si kecil baru naik kelas TK B, mulai berlatih puasa setengah hari. Kebahagiaan kami terasa lengkap saja, seluruh anggota keluarga menunaikan ibadah puasa.

Untuk mempertahankan asap dapur, kami memiliki usaha kecil-kecilan di rumah. Dagangan sosis, burger, nugget mendulang berkah, lumayan banyak pesanan berdatangan. Selain order pelanggan lama, nama-nama baru bermunculan ikut memesan.

Konon muasal langganan baru, mereka mengetahui nomor saya dari website. Kalau rumah pelanggan tak jauh dari tempat tinggal biasanya diantar sendiri, tapi kalau jauh baru memanfaatkan jasa food delivery.

Era digital tengah berlangsung, sangat berperan dalam perputaran usaha kami. Kemudahan bisa kami rasakan, mulai dari saat konsumen memesan, dilanjutkan membayar, kemudian kami mengantarkan barang.

"Pak bisa beli sosis dan nuggetnya" satu pesan mampir di smartphone

"silakan bu, apa pesanannya" balas saya

Setelah menyiapkan barang sesuai order, ojek yang dipesan online datang menjemput sekaligus mengantar ke konsumen. Pendek kata, rangkaian kegiatan panjang dapat diringkas. Semua bisa dilakukan, hanya dari ujung jari -PRAKTIS & EKONOMIS-

Eit's tunggu dulu !

Semua kegiatan usaha berjalan lancar jaya, karena dukungan akses internet yang mumpuni.

Saya pengguna smartfren lho, sudah membuktikan di daerah Tangsel signalnya sangat bagus. Jadi tak perlu kawatir, terlewat orderan froozen food dari konsumen gara-gara chatting ngadat akibat susah signal. Pun kalau stock dagangan mulai menipis, via chatt memesan barang pada produsen sekaligus minta diantar ke rumah.

Usaha kecil dirumah dijalankan melalui online (dokpri)
Usaha kecil dirumah dijalankan melalui online (dokpri)
Selain mengurus usaha dirumah, Ramadhan ini bulan sibuk bagi Blogger. Hampir setiap hari ada saja undangan, menghadiri acara BukBer dari instansi pemerintah atau swasta. Fenomena ini tentu disambut gembira, biasanya bertabur doorprice diakhiri dengan writing contest.

Selama kegiatan pengundang cukup kreatif, mengemas acara dengan mengadakan lomba livetwit atau live Instagram.

Jadi jangan heran melihat blogger, sepanjang kegiatan lebih banyak menunduk (hehe). Kami bukan ngantuk karena puasa atau tidak focus, tapi sedang mem-viral-kan materi acara melalui medsos.Tahu-tahu surprise saja, hastag yang ditentukan pihak penyelenggara melesat menjadi Tredding Topik.

Meski bukan langganan, setidaknya saya pernah merasakan menang live twit. Hadiahnya keren juga lho, kadang shopping voucher tak jarang pulsa (lumayan).

-Kuncinya selain rajin ngetwit, pastikan mempunyai jaringan bagus. Coba kalau pakai signal provider lelet, dijamin ngetwit gak lancar akibatnya kalah deh-

-0o0-

Sebagai ayah, saya memanfaatkan moment bulan spesial ini. Bulan suci saat tepat menanamkan budi pekerti, sekaligus nilai-nilai agama Islam yang kami yakini. Bagi jagoan yang menjelang puber, saya tekankan kewajiban yang harus dijalankan sebagai muslim.

Lelaki sangat diajurkan sholat jamaah di masjid, selain pahala 27 kali lipat ada nilai syiar dan ukuwahyang diamalkan. Sholat berjamaah di masjid, sebagai simbol kebersamaan dan persatuan ummat. Rasulullah sangat menganjurkan, setiap muslim berlomba memakmurkan masjid.

Beruntung saya bekerja sebagai freelance, sehingga jadwal berjamaah lima waktu relatif bisa dijaga. Selain sholat fardlu/ wajib, tak lupa ikut menjalankan sholat taraweh di malam hari.

"Ayah, hukum sholat tarawih kan tidak wajib" protes lelaki kecil saya

"Betul hukum taraweh memang tidak wajib, tapi sayang dilewatkan karena hanya ada di bulan Ramadahan" tukas saya membujuk agar ikut ke masjid.

Bergabung di kegiatan Ramadhan masjid Bintaro (dokpri)
Bergabung di kegiatan Ramadhan masjid Bintaro (dokpri)
Kalaupun saya terpaksa pulang larut tidak sholat taraweh di masjid, tetap menjalankan sholat sunnah delapan rekaat di rumah.

Sepuluh hari terakhir Ramadhan, tak lupa saya ajak sulung i'tikaf (berdiam diri) di masjid. Kami punya beberapa masjid pilihan, sebagai tempat menjemput malam Lailatul Qadar. Untuk mengetahui siapa ustad dan tema i'tikaf, tak perlu repot harus membaca di papan pengumuman masjid. Cukup via website masjid bersangkutan, kami memilih tema yang menurut kami menarik kemudian mendatanginya.

Untuk mengaji dan membaca fiqih selama i'tikaf, tak perlu lagi membawa kitab dalam bentuk fisik. Kini sudah ada ebook siap didownload di smartphone, praktis dan bisa dimasukkan dalam saku. Untuk proses download yang cepat, tentu membutuhkan dukungan signal yang kuat.

"Lebaran jadi mudik to le" suara ibu terdengar dari seberang

"Nggih, saya mudik sekeluarga buk" jawab saya

"Yo tak tunggu" suara sepuh itu mengakhiri perbincangan

Jadwal mudik bergantian berlaku di keluarga kami, berlangsung sudah cukup lama. Kalau lebaran tahun ini di rumah ibu kandung, maka tahun berikutnya giliran di rumah mertua. Hal serupa juga diterapkan, pada lima kakak yang semua sudah berkeluarga.

Untuk urusan berburu ticket mudik, saya sudah pesan sembilan puluh hari sebelum tanggal pulang. Standby di depan laptop, setengah jam sebelum pergantian hari. Agar peluang mendapat tiket besar, janjian dengan keponakan di lain kota yang kebetulan agen ticket. Dari tempat terpisah Kami  membuka website, koordinasi mulai pukul 23.30 wib untuk empat ticket.

Perburuan tiket diwarnai drama !

Tiket kereta eksekutif yang diincar, ludes bahkan dalam hitungan menit. Padahal tak ada masalah dengan jaringan, hanya saya kalah cepat saja (meski sudah usaha maksimal).

Terpaksa gigit jari, karena kalah gesit dengan ticket hunter yang memiliki tujuan sama. Namun asa berburu tak boleh pupus, berinisiatif  banting stir mencari ticket kelas bisnis.

"Buruan cari empat seat kelas bisnis!" chatting saya pada keponakan.

"SIAP!"balasnya singkat

Mata ini tak mau berkedip dari layar laptop, tak mau sedetikpun kalah cepat seperti sebelumnya.

"Om saya sudah issued untuk empat seat" pesan WA tiba-tiba muncul

"YESSS !!" pekik saya

Akhirnya tiket mudik berhasil digenggaman, meski bukan kereta api eksekutif seperti dibayangkan. Faktor keberuntungan sangat berperan, selain menggunakan jaringan internet yang stabil tentunya.

O'ya !

MIFI Andromax M2Y selalu saya andalkan, untuk kelancaran berinternet setiap hari (termasuk berburu ticket mudik).

Saatnya Mudik !

Suka cita pulang kampung mulai terasa, mendekati hari ke duapuluh lima bulan Ramadhan. Anak-anak terlihat antusias berkemas-kemas, ikut sibuk menyiapkan baju sendiri dan barang yang hendak dibawa.

Untuk alasan pekerjaan, saya membawa serta "alat perang" seperti laptop, kamera lengkap dengan printilannya. Ingin saya menyelesaikan beberapa tulisan, saat sudah di kampung halaman.

"Kereta dataaaangg!" teriak gadis mungil kami

Hari yang dinanti tiba, kami siap di stasiun tigapuluh menit sebelum jadwal kereta tiba. Duabelas jam waktu tempuh kami persiapkan, menikmati perjalanan sampai tujuan.

Bukan perkara sulit, melewatkan waktu sepanjang itu di kereta api. Smartphone 4G menemani perjalanan, membuang rasa bosan dan jengah. Si Kakak paling suka main games, langsung meraih smartphone tak lama setelah roda besi bergerak. Pun adiknya tak mau ketinggalan, mengikuti ulah saudara tuanya bermain games.

Sebenarnya istri termasuk saklek, anak-anak hanya boleh main games satu sampai dua jam sehari. Tapi spesial acara mudik, aturan itu tidak diberlakukan sementara.

"HOREEE"suka ria anak-anak terpancar dari wajahnya.

Mengisi waktu di kereta agar tidak bosan (dokpri)
Mengisi waktu di kereta agar tidak bosan (dokpri)
-BUKAN HOAX- Signal Smartfren 4G LTE sangat stabil, menemani perjalanan dari Jakarta sampai Madiun. Saya juga kerap browsing, update perkembangan dengan teman blogger.

Ada satu testimoni menarik , saat satu group WA saling berinteraksi. Satu teman yang mudik di daerah antara Pematang Siantar dan Tiga Balata, teman blogger merekomendasikan Smartfren sebagai jaringan yang bagus. Beliau juga sudah coba memakai dua provider lain, ternyata jaringannya kurang bagus.

Testimoni teman dari group WA - dokpri
Testimoni teman dari group WA - dokpri
Akhirnya sampai juga perjalanan di stasiun tujuan, Kakak tertua yang disapa Pakde menjemput kami. Langit dini hari masih gelap, roda empat membawa kami menuju rumah masa kecil saya.

Tangan keriput perempuan tujuhpuluh tahun lebih itu, menyambut dengan cita rasa bahagia yang tak pernah berubah.

"Alhamdulillah akhirnya sudah sampai" suara parau membelah sunyi

Usai sahur dan subuh kami "balas dendam", tidur pulas seharian sampai adzan duhur berkumandang.

Ramadhan Hari ke 27

PR tulisan mulai dikerjakan, satu yang membuat penasaran adalah masalah signal. Apalagi mudik kali ini, spesial saya membawa smartfren 4Glte dan 4G Andromax M2Y MIFI.

Posisi kampung halaman saya lumayan daerah pelosok, dari kota Kabupaten berjarak sekitar 6 kilometer. Kendaraan umum hanya tersedia, mulai subuh masuk sampai adzan Ashar. Kalau pengin leluasa pergi malam hari, solusinya punya motor atau mobil sendiri.

Tekstur tanah cenderung naik turun, biasanya dibarengi signal provider yang kurang mendukung. Namun kesaksian satu teman blogger di group WA, menumbuhkan penasaran semakin membumbung.

Dan TARAAAAA !!!

Saya sukses menemukan Signal, bahkan ketika sedang di jalan menuju sawah. Sungguh excited bisa bebas berinternet, di tempat kenangan yang pernah dilalui saat kanak. Kesempatan tak saya sia-siakan, untuk membalas email atau update status medsos. Artikel tentang 4GinAJa Ramadan Mu, saya selesaikan dini hari dan publish usai sholat subuh.

Jaringan Smarfren terbukti kuat (dokpri)
Jaringan Smarfren terbukti kuat (dokpri)
Si SUlung bebas bermain games di pelosok kampung (dokpri)
Si SUlung bebas bermain games di pelosok kampung (dokpri)
Sungguh saya rasakan dan buktikan sendiri, smartfren mendampingi sepanjang Ramadan. Tak hanya di Tangsel sebagai penyangga Ibu Kota, bahkan sampai desa terpencil di pelosok Magetan.

Detik-detik menjelang hari kemenangan segera datang, kami tak galau atau gelisah. Silaturahmi dengan kerabat dan sahabat, tetap bisa terhubung dengan jaringan 4G.

So, Kompasianer's pengin lancar berkegiatan selama Ramadan dan Mudik? Yuk #4GinAja Ramadanmu dan menangkan hadiahnya (salam)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun