Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hari ini Berkesinambungan dengan Hari Esok

23 Mei 2016   03:10 Diperbarui: 4 Juni 2016   17:12 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebetulan kami cukup kenal ibu tadi, anaknya teman anak kami sejak TK. Kami satu perumahan tapi beda blok, jadi lumayan hapal kebiasaan tetangga.

00-00

Product Commenwealth life (dokpri)
Product Commenwealth life (dokpri)
Jangankan masa depan, hari esok saja adalah misteri. Sebuah pepatah menyatakan, kita hanya memiliki hari ini saja. Karena hari kemarin sudah kenangan, dan hari esok kita tak punya hak mengenggam/ harapan. Meskipun esok masih misteri, kok menurut hemat saya  tentu bisa dipersiapkan.

Misalnya,

Dua hari lagi anak mau ikut eksul berenang, tak salah kan merencanakan akan membawakan bekal apa, kemudian menambah uang untuk naik angkot dan sebagainya.

Masalah lusa jadi berenang atau tidak  tentu bukan urusan diri, tapi kalau sudah dipersiapkan dari sekarang pasti akan lebih baik.

Apalagi untuk hari depan yang lebih jauh, untuk kebutuhan dua atau tiga tahun lagi kalau anak sudah lulus sekolah. Pindah ke sekolah baru dan lebih tinggi, pasti membutuhkan biaya tidak sedikit. Kalau saja tidak direncanakan sedini mungkin, tak mustahil akan kelabakan  saat dekat hari sementara dana belum ada. (seperti kisah di atas)

So kenapa masa depan harus dipersiapkan, padahal kita tak tahu esok masih ada atau tidak. Menurut saya, justru karena kita masih buta dengan hari esok tandanya harus berbuat terbaik hari ini. seorang pemanang sejati, lazimnya akan mempersembahkan yang terbaik. Pun dalam menjalani keseharian, akan berbuat yang terbaik untuk diri dan orang sekitarnya.

Bukankah ada sebuah kalimat, bekerjalah seakan hidup masih lama dan beribadahlah seakan hidup tinggal hari ini. Bekerja yang terbaik demi mendapat hasil terbaik, rejeki halal yang didapat untuk menafkahi anak dan istri.

Pun beribadah tentu tidak dalam arti wadagnya saja, tapi juga mengaplikasikan dalam sikap. Seperti tidak boros, tidak berbohong, tidak menyakiti orang lain. Konon orang yang berhutang, kalau tidak bisa mengembalikan  lebih galak dari yang berpiutang.

Karena hari esok esensinya adalah rentetan dari hari ini dan kemarin, maka berbuatlah yang terbaik setiap hari. (salam)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun