Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Masa ke Masa Presiden RI di Museum Kepresidenan

25 Maret 2016   21:00 Diperbarui: 25 Maret 2016   21:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ruang Perpustakaan Museum Kepresidenan RI di Bogor (dokpri)"][/caption]

Bogor memiliki pesona, selain sejuk sehingga dijuluki kota hujan (sepertinya sekarang mulai panas). Kota peyangga ibukota,  juga memiliki istana Presiden tak jauh dari Kebun Raya Bogor.  Masih berada di kawasan Istana, berdiri megah museum Kepresidenan. Saya tergabung dalam team workshop Kemenpar, berkesempatan mengunjungi lokasi luar biasa ini.

Seperti hal yang lazim, memasuki gerbang museum pengunjung diharuskan melewati pintu detektor. Beberapa peraturan musti dipatuhi, diantaranya tak boleh mengenakan kaos oblong dan memakai sandal. Makanan dan minumanpun dilarang dibawa masuk, serta tak boleh mengambil gambar di tempat tertentu.

Satu pemandu menyambut kami, memimpin team sembari menjelaskan sekilas tentang museum. Memasuki pintu utama, pengunjung disuguhi tulisan Pembukaan UUD 1945 yang tertempel memenuhi dinding. Selain itu juga terdapat teks proklamasi kemerdekaan, di lokasi yang sama terdapat patung Garuda.

Mendapati dokumen penting penanda kedaulatan Negri tercinta, rasa patriotisme saya mendadak mengemuka. Ada perasaan kagum dan takjub, dengan founding father yang telah mengorbankan jiwa raga demi tegaknya Republik ini.

Masih dilantai yang sama, pemandu museum mengajak kami beralih ke bagian belakang ruangan. Kami melewati Jalan selebar sekitar lima meter, terpasang gambar wajah Presiden ke satu sampai enam dalam versi Pop Art. Satu persatu wajah mantan presiden, terpasang di pilar menjulur dari atas ke bawah.

Langkah kami sampai di bagian belakang lantai satu, berdiri patung berbahan perunggu enam eks Presiden Republik Indonesia. Secara berurutan dari  kiri ke kanan, Ir Sukarno, Bapak Soeharto, BJ. Habibie, KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudoyono. Mereka adalah 6 orang pernah menjadi nomor satu, pernah memimpin Republik ini.

O'ya, untuk Presiden ketujuh Bapak Joko Widodo belum ada. Beliau masih melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Presiden, setelah purna tugas baru ada di museum kepresidenan.

Sampai disini pengunjung bisa berfoto sepuasnya, kebanyakan bersanding satu presiden sembari menirukan gaya patung.

Kami kembali menuju samping ruangan, terdapat anak tangga berbentuk memutar menuju lantai dua. Pemandu museum membimbing kami, menaiki undakan demi undakan melanjutkan perjalanan.

[caption caption="Papan Petunjuk di Museum Kepresidenan RI di Bogor (dokpri)"]

[/caption]

Tujuan berikutnya adalah Galeri Kepresidenan, langkah kami terhenti persis di pintu masuk. Sang pemandu memberi penjelasan sedikit, bahwa ruangan ini berisi perjalanan pembangunan bangsa. Capaian setiap kepemimpinan Presiden, dokumentasinya ada di ruang demi ruang. Semua yang ada tentang prestasi demi prestasi, karena dokumen penting maka ada peraturan khusus.

"Tak boleh mengambil gambar!" pesan pemandu museum.

Kami peserta workshop, segera memasukkan smartphone ke dalam saku masing- masing. Beberapa teman yang membawa kamera khusus, juga dirapikan dalam tas.

Saya memasuki ruangan paling awal, berisi perjalanan pemerintahan Presiden Soekarno. Beberapa televisi menayangkan, kegiatan kenegaraan Presiden Pertama Republik Indonesia. Semua dokumen baik foto atau film masih hitam putih, menggambarkan situasi yang terjadi kala itu. Satu lemari kaca terkunci, berisi duplikat pakaian kebesaran khas Ir Soekarno. Selain itu aneka penghargaan internasional, juga tersimpan rapi di satu lemari kaca.

Sekat demi sekat saya masuki, berpindah menuju Presiden kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam. Dokumentasi yang ada nyaris sama, berupa foto video, pakaian kebesaran serta penghargaan.

Pada ujung ruangan Presiden keenam, terdapat satu ruang menuju jalan keluar berisi foto enam presiden dipasang secara berurutan. Pada spot ini kami diperbolehkan berfoto, mengabadikan keberadaan di tempat istimewa ini.

[caption caption="Selfie bersama foto 6 mantan Presiden RI (dokpri)"]

[/caption]

Langkah kami kembali terayun, menuju ruangan di bagian lain seberang Galeri. Satu ruangan begitu memesona, adalah perpustakaan museum kepresidenan. Isinya buku-buku, yang dulu menjadi koleksi orang-orang hebat ini. Saya dibuat ternganga, melihat deretan buku tebal bacaan setiap Presiden. Khususnya Ir Soekarno, hampir semua bacaan berbahasa asing. Saya dapati buku yang sempat saya cari-cari dulu, berjudul "Di bawah Bendera Revolusi".

Saya yang mulai kelelahan, mengambil tempat duduk di sudut perpustakaan. Sembari menarik satu kesimpulan, kebiasaan membaca adalah kebiasaan orang hebat. Kalau ingin menjadi hebat, tak ada lagi cara lain kecuali gemar membaca.

Kegiatan kunjungan ke museum Kepresidenan ini, adalah rangkaian kegiatan workshop yang diadakan Kemenpar di daerah Puncak Bogor. Perjalanan ke tempat ini, menjadi agenda terakhir sebelum bus mengantar kami pulang ke Jakarta.

Kami berada di ujung acara, sebelum benar-benar pulang berfoto bersama di depan patung perunggu di lantai satu. (salam)

[caption caption="Foto Bersama di depan patung perunggu di lantai satu (dok, panitia workshop)"]

[/caption]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun