Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Petualangan Wimcycle & Anakku

8 Maret 2016   05:42 Diperbarui: 4 April 2017   17:07 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sepeda wimcycle dengan sticker (dokpri)"]

[/caption]Beberapa  kali terdengar, anak di gang kembang sempet nyeletuk. "Lu pake sepeda cewek ya" namun pertanyaan itu tak digubris. Kakak tetap dengan aksi Pertualangan Wimcycle, tak ada rasa canggung melintas di depan anak yang meledeknya. Tatapan mata anak yang meremehkan, sama sekali tak mengusik kegiatan bersepeda.

Yak petualangan wimcycle, begitu kata yang kerap digunakan kakak. Setelah bersepeda ke rumah Bagas, mereka berdua keliling komplek kemudian bertahap mulai berani keluar komplek.

Sesekali sepeda pernah ganti ban dalam, atau rantainya minta dikencengin. Saya ajak kakak ke bengkel, agar tahu apa yang dilakukan ketika sepedanya bermasalah. Tukang bengkel sendiri mengakui, "ini sepeda bagus dan kuat ini" ketika melihat merk wimcycle di rangka sepeda.

Sempat ditawar pak bengkel, untuk dijual lagi setelah dicat ulang warna yang sama. Namun dengan sopan menolak, pikir saya kelak bisa dipakai adik perempuannya. Strateginya tetap sama, melepas kembali sticker dan menganti dengan gambar khas cewek (simple yak hehe). Rupanya selain memperbaiki, si bapak melayani jual beli sepeda. Tampak di bagian kiri bengkel, sepeda dipajang berderet menunggu pembeli datang.

Menurut Pak bengkel, sepeda wimcycle cukup popular bagi anak-anak.  Fiturnya cukup lengkap, dengan harga yang sama pada merk lain. Sementara fungsinya lebih komplet, sedang design lebih pada masalah personal.

"Dari sisi harga bisa dibandingkan, sepeda wimcycle cukup terjangkau dan enak dipakai. Apalagi dalam hal gaya, dijamin tak kalah dengan yang lain" Ujar Pak bengkel bersemangat " Perhatikan deh Pak, kalau acara karnaval tujuh belasan, kebanyakan pakai wimcycle" tutupnya.

[caption caption="Petualangan Wimcycle (dokpri)"]

[/caption]Kini petualangan wimcycle Kakak semakin jauh, sebagai orang tua kami tetap mewanti-wanti. Saat duduk di kelas tiga, sudah berani pergi sampai rumah eyangnya. Setiap kali pamit pergi bersepeda ke eyang, segera telepon agar ibu mengabari kalau kakak sudah sampai. Tak lupa juga kami pesan, melewati jalan pintas yang cenderung tidak ramai kendaraan.

"kalau  menyebrang jalan raya, sepedanya dituntun ya sayang" pesan bundanya sebelum jagoan berangkat.

Waktu berputar cepat, seperti roda sepeda wimcycle kakak. Setelah naik kelas empat, jangkauan bersepeda tambah jauh. Sahabatnya semakin bertambah. selain Bagas terdapat nama M.Thoriq, Muhammad, Thoriq AA, Basyar. Kadang anak-anak  sepuluhan tahun ini, kumpul dirumah kemudian selanjutnya bergantian. Rumah masing-masing anak relatif cukup jauh, bisa sampai duapuluh atau tigapuluh menit bersepeda. Kesamaan hoby bermain bola pula, membuat sekawanan sahabat ini ikut club bola. Bersepeda menjadi cara, untuk pergi bersama ke tempat futsal setiap akhir pekan.

[caption caption="Kakak bersama sahabat di club bola (dokpri)"]

[/caption]Terus terang, secara pribadi saya memiliki keinginan memiliki sepeda wimcylce baru. Tapi akan saya persembahkan buat Si Petualang wimcycle, yang kini semakin besar dan tinggi. Sementara sepeda sekarang, waktunya diestafetkan  anak kedua yang mulai masuk TK. Sebagai ayah saya cukup memakai sepeda lama, bisa gantian dengan ibunya kalau tidak dipakai jualan.

Sepeda wimcycle lebih dari sekedar roda dua, khususnya buat saya tentu buat kakak. Jiwa berani anak saya  terbentuk, berkat petualangan wimcylce.  Sikap ringan tangan juga diperlihatkan, terutama saat dimintai tolong. Bundanya tak lagi segan, dibelikan garam, minyak atau keperluan masak lain. Kakakpun sigap membantu, dan kembali dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun