Akhirnya moment puncak acara tiba, yaitu transformasi kompasTV menjadi TV berita. Jusuf Kalla masih di atas panggung, menyusul Budiantara, Mentri Komunikasi dan Informatika, Liliek Oetama CEO Kompas Gramedia, Bimo Setyawan Dirut KompasTV, Rosiana Silalahi Pemimpin Redaksi KompasTV. Undangan diminta mengakses ke kompas.tv, tiga dihitung mundur memencet tombol Play. Secara resmi KompasTV lahir kembali, menjadi televisi berita dan menebar inspirasi.
Berlanjut pada penghargaan tokoh keroncong, dengan komitmen dan prestasi yang sudah diakui dunia. Secara spesial Presdien Jokowi, via video menuturkan pengalaman dan kesan bersama Waljinah. Perempuan luar biasa yang rendah hati ini, berbusana serba merah tampil dengan kursi roda. Suaranya yang parau, memohon keroncong terus dipertahankan. Mengingat musik keroncong hanya ada di Indonesia, negara lain tidak ada kalaupun ada teknik permainan musik tidak sama.
"Meski saya sakit, tetap saya waras-waraskan hadir di acara luar biasa ini"ujarnya haru.
Suara emas legenda keroncong terdengar memenuhi ruangan, dengan lagu abadi "Walang kekek". Cengkok khas lagu jawa hadir, berduet dengan generasi muda Sruti Respati. Kemudian lagu keroncong diaransemen baru, gethuk, Jangkrik Genggong, Ayo Ngguyu. Semua lagu dibawakan penyanyi masa kini, sang legenda tetap berada di atas panggung.
Penampilan lagu Waljinah dengan aneka aransemen, sekaligus sebagai penutup acara kompasTV siaran live Suara Indonesia. (salam)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H