Malam ini dalam suara Indonesia, menobatkan Ellyas Pical mendapat penganugrahan dari KompasTV. Meski hidupnya penuh liku naik dan turun, ternyata sang mama menjadi penguatnya. Usai penganugerahan, Trio Lestari (Glen, Tompi, Sandy Sandoro) membawakan lagu berbahasa Maluku. Sang Juara yang sudah berusia jelang 56 tahun, tampak menahan haru dan kami undangan tak pelak merasakan hal yang sama. Lagu yang saya tak paham utuh artinya, namun bisa menabak berkisah tentang kasih seorang ibu.
Setelah beberapa kali commercial break, hiburan kembali dari artis yang sama dan tampil kembali dengan lagu berbeda.
Penganugerahan selanjutnya disematkan pada Indrojoyo Kusumo, beliau adalah personil warkop DKI. Dua personel lainnya telah berpulang, yaitu Wahyu Sardono atau Dono dan Kasino Hadiwibowo. Kelompok komedi ini sangat terkenal, masa kejayaan terjadi pada era 80-an. film-filmnya sangat laris dan fenomenal, terbilang cukup produktif hingga bermain dalam 34 judul layar lebar. Maka gelar legendaris rasanya tak berlebihan, apabila dianugerahkan pada Warkop DKI.
[caption caption="Dokumen Pribadi"]
Penampilan Iwan Fals kembali menggetarkan panggung, dengan lagu yang sama berjudul Bongkar dalam aransemen musik yang beda. Lebih slow dan tenang, tapi greget dari isi lagu masih terasa. Kualitas vokal bang Iwan masih sangat prima. Pada usia yang sudah tidak muda, kharismanya sangat terlihat dan terpancar.
Penobatan tokoh KompasTV selanjutnya, adalah Sumitha Tobing sebagai tokoh di bidang Jurnalistik. Perjalanan karir di dunia kepenyiaran Sumitha cukup panjang. Hampir semua presenter atau wartawan, tak ada yang tak mengenal nama beliau. Ira Koesno mantan presenter liputan 6 SCTV, mengakui peran ibu Ita (panggilan Ira kepada Sumitha T) dalam karirnya. Sementara Tantowi Yahya, cukup mengenal baik dan sampai sekarang membatu di TVRI. Politisi Golkar ini, secara rutin mengisi acara musik Country di TVRI.
Perempuan cerdas yang dimaksud naik panggung, dan mengisahkan tentang beda dunia jurnalistik dulu dan kini. Dulu ada sosok The Godfather, sementara saat ini tidak ada sehingga tugas jurnalistik cenderung lebih berat. Saya benar-benar terkesima, bahasa tubuh dan kalimat yang dirangkai sangat mencerminkan kepribadiannya. Tegas, kritis dan cerdas, rasanya penghargaan yang dianugerahkan KompasTV sudah sangat tepat.
00oo00
Pak Jusuf Kalla yang hadir terlambat, namun waktunya sangat pas. Sebelumnya hadir di tengah panggung, Rosiana Silalahi Pemred KompasTV yang terkenal kritis dan tajam. Rosiana memaparkan, apa yang akan dihadirkan KompasTV ketika akan menjadi TV Berita. Bahwa berita tidak harus membuat kening berkerut, namun KompasTV akan mengemban Tanggung jawab etik. Sekaligus ucapan terimakasih, pada undangan yang hadir dalam kelahiran kembali KompasTV.
KompasTV akan hadir juga melalui smartphone, sehingga berita ada di genggaman tangan pemirsa. Kemudian Rosi menyampaikan informasi penting. acara live di JCC diambil dengan Camera 360 derajad. Sekaligus sebagai acara pertama televisi, diambil dengan camera spesial sehingga pemirsa bisa melihat segala penjuru. Analogi ini menjadi komitmen KompasTV, sebagai landasan merekam kejadian dari segala penjuru.
[caption caption="Wall Screen tempat Kompasianers (dokpri)"]