Lima film Pendek diputar, untuk kategori Umum;
Ojo sok-sokan
Sebuah obrolan berbahasa jawa dua orang pemuda, di sebuah angkringan pinggir jalan. Satu teman membahas Handphone type baru, sambil minta pertimbangan teman lainnya. karena gadget miliknya sudah rusak, berkeinginan memiliki telepon pintar.
Saat asyik berbincang, seorang gadis masuk di angkringan yang sama duduk bersebelahan. Memesan minuman pada penjual, menikmati makanan yang tersedia. Selang beberapa saat berbunyi nada panggilan, si gadis menerima telpon. Dua pemuda menyimak percakapan gadis, pemuda yang duduk ditengah menarik kesimpulan.
"ini mbak dari jakarta, karena berbahasa Indonesia"bisik pada pemuda di ujung kanan.
Lelaki muda yang berbisik, mendadak berubah sikap. Menyapa perempuan disebelahnya, memakai istilah ibukota dengan kata "Gue dan Lu".
Ending cerita, teman gadis datang menjemput. Kemudian perempuan ini membayar, "Pinten Pak" ujarnya dalam bahasa Jawa halus. Selang beberapa saat pamit, masih dengan bahasa Jawa halus.
[caption caption="Satu Adegan dalam Bubar Jalan (dokpri)"]
Ruwat
Film pendek ini mengambil latar tradisi di daerah Dieng, tentang budaya ruwatan atau membuang sial. Konon anak yang hendak diruwat, memiliki syarat keinginannya harus dituruti. Satu anak berambut gimbal, pengin pergi ke Hong Kong sebelum prosesi adat dilaksanakan.
Ayah dan ibunya tak kehilangan akal, memberi syarat lagi di atas syarat yang diajukan anaknya. Cukup gampang sebenarnya, yaitu menang lomba balap karung. Namun orang tua ini punya stratgei, agar buah hatinya tidak memenangkan perlombaan.