Masih dengan payung Kompasiana, kaki ini bisa menjejakkan kaki di istana. Menghadiri undangan makan siang, dengan orang nomor satu di Republik ini. Hal yang tidak terduga, datang pada saat yang tidak terduga pula.
Berteman dengan sebanyak teman, membawa diri sebaik yang kita bisa. Ternyata menjadi muasal, terbukanya kesempatan demi kesempatan. Rejeki tidak kemana, kalau memang kesempatan yang sedang lewat bukan bagian kita. Hidup tidak hari ini saja, masih ada esok, esok dan esoknya lagi. Menjaga prasangka baik, memelihara pertemanan jauh lebih penting dari pada bersyak-wasangka.
0o0o0
Awal tahun 2016, kami kompasianers yang tinggal di Tangsel mengadakan kopdar. Banyak rencana tercetuskan, untuk bisa mengembangkan diri khususnya di bidang tulis menulis. Di rumah kang Rifky Feriandi, ide demi ide bermunculan bersambut diskusi hangat dan akrab.
Kalau bukan akibat pertemanan, apalagi namanya?
Maka harta yang tak ternilai, satu diantaranya pertemanan. Menjaga sebaik mungkin pertemanan, membuka kesempatan demi kesempatan tak terduga. (salam Kompasiana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H