[caption caption="Dok Fb Kang Rifky"][/caption]Terhitung satu tahun delapan bulan, saya bernaung (baca ; ngeblog) di Kompasiana. Forum luar biasa ini, menjadi rumah terbuka bagi siapa saja yang hendak memasuki. Saya pribadi bergabung di K, merasa menemukan wadah menyalurkan kegemaran menulis. Bisa belajar pada senior yang lebih berpengalaman, selain itu bisa sharing and conecting seperti tagline Kompasiana.
Setiap kompasianer dengan segenap latar belakang, membuat Kompasiana menjadi penuh warna. Percik permasalahan yang hadir, menjadi bukti bahwa Kompasianers memang dinamis. Ada yang gemar kanal politik, olah raga, humaniora, hiburan dan kanal lainnya. Menjadikan laman Kompasiana marak, ganti berganti dan bervariasi.
Sudah menjadi hukum alam, apa yang didapat setiap orang sejajar dengan yang dilakukan. Bagi yang suka kopdar, akan mendapati banyak kenalan. Yang suka ikut blog competition, memiliki peluang memenangi writing contest. Bagi yang bisa membawa diri pintar bergaul, tak mustahil diterima banyak tempat. Dan seterusnya dan seterusnya, kalau dijabarkan gak habis-habis.
Dalam menulis, saya termasuk masih kategori junior. Perlu banyak sekali referensi, banyak bertanya dan masukan sana-sini. Sehingga kalau ikut dalam blogcomp, umumnya saya siap menang sekaligus siap kalah setelah berupaya semaksimal mungkin. Namun belajar dari para senior, kekalahan semestinya dijadikan pelajaran. Sampai akhirnya suatu saat pernah merasakan, bagaimana memenangi lomba menulis.
Namun jauh di atas sekedar kalah menang lomba menulis, atau menimba ilmu menulis. Satu yang tak bisa dihindarkan, adalah bertambahnya daftar nama kenalan. Satu hal yang tak bisa diukur dengan apapun, yaitu pertemanan. Mengenal pribadi luar biasa, dengan karya luar biasa pula adalah anugerah. Mereka lazimnya, membuka dua tangan selama saya bisa menempatkan diri pula.
Ada kalimat Mario Teguh, "Agar dapat diterima di satu lingkungan, jadilah pribadi baik yang membuat nyaman sehingga orang lain senang". Kesimpulannya, agar tidak dijauhi orang lain jadilah pribadi baik, agar peluang baik datang. Kalau ingin dihampiri kesempatan- kesempatan baik, tak ada salahnya membaikkan diri.
Memasuki tahun 2016, saya flash back ingatan sembari introspeksi. Tentang capaian ataupun "sentilan", yang membuat saya musti berbenah.
Kekalahan demi kekalahan dalam blog competition, ternyata sebagai cambuk agar diri tak henti belajar. Toh yang saya alami, ternyata tak seterusnya kekalahan berlaku. Ada kala, akhirnya nama saya masuk daftar pemenang lomba menulis. (alhamdulillah)
Pada agustus 2015, saya diamanahi menjadi admin komunitas Komik. Tugasnya mengkoordinir kompasianers, dalam kegiatan Nonton Bareng (Nobar). Komik singkatan Kompasianers Only Movie Enthusiast Klub, menyatukan kompasianers pecinta movie. Maka kalau ada pengumuman nonton film, menjadi jobdesk saya mempublish termasuk share ke medsos. Menjadi admin Komik, membuka kesempatan nobar film terbaru dan berjumpa dengan bintang ternama.
Pun pada saat yang lain, saya mendapat undangan acara blogger di luar Kompasiana. Entah kegiatan launching product, media confrence , sosialisasi program dari instansi pemerintah atau juga Nobar. Bisa bergabung dalam aneka komunitas blogger, bergabung dengan aneka kegiatan. Semua peluang yang hadir, karena pertemanan dan bagaimana menempatkan diri.