Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengangkat Isu Kerusakan Hutan Melalui Film

11 Desember 2015   07:21 Diperbarui: 11 Desember 2015   08:24 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sutradara : Paul Redman

Bahkan hutan yang dikelola dengan baik dan telah mendapatkan pengakuan, kerap kali menghadapi tantangan konstan. Tetapi dengan teknologi GPS dan drone yang inovatif, didorong melalui kampanye kerjasama, dan dengan dukungan pemerintah daerah serta sektor ekowisata, orang Setulang dapat terbantu untuk berkembang. Mereka telah menunjukkan bahwa hak-hak masyarakat, lingkungan dan pembangunan bisa berjalan seiring.

Masyarakat Adat di Hutan Halmahera

Sutradara : Nanang Sujana

Di pulau Halmahera, Maluku Utara, lebih dari 300 izin pertambangan mengancam keberadaan hutan tropis yang tak ternilai. Penebangan liar menjadi masalah bagi masyarakat adat Tobelo Dalam Dodaga. Bersama Abe Ngingi, seorang aktivis dari AMAN, masyarakat adat berupaya untuk untuk melindungi hutan mereka

Dari Para Leluhur

Sutradara : Paul Redman

Masyarakat adat yang hidup dari hutan kemenyan di Podumaan Sipituhuta, Sumatera Utara masih harus terus berjuang untuk menghentikan ekspansi penanaman eucalyptus oleh perusahaan. Aksi agresif yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kedekatan dengan pejabat lokal dan aparat kepolisian telah membawa perjuangan masyarakat kedalam lorong gelap – terjadinya demonstrasi, intimidasi, penangkapan, dan konfrontasi

Harapan*

Sutradara : Paul Redman

Ketika para pemimpin dunia berkumpul di Paris untuk konferensi perubahan iklim COP21, kami mengunjungi komunitas adat yang unik di pedalaman hutan hujan Indonesia. Mereka menawarkan solusi sederhana untuk krisis perubahan iklim global. Masyarakat adat Sungai Utik, komunitas Dayak Iban di Kalimantan Barat ini telah menjaga dan merawat hubungan kuat mereka dengan hutan. Meskipun berbagai tekanan dari banyak perusahaan yang ingin menguasai wilayah adat mereka. Hutan adat mereka masih terjaga baik dan dengan berpegang teguh pada nilai-nilai kehidupan serta budaya yang menjaga persatuan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun