[caption caption="Big Bang Show KompasTV (dokpri)"][/caption]
Sebuah kabar terposting di facebook, acara Gathering Big Bang Show KompasTV. Kebetulan saya (terus terang) bukan penikmat setia tayangan televisi, jadi masih asing dengan nama acara ini. beberapa teman di group WA, ada yang menebak acara ini seperti games atau kuis. Bahkan ada yang mengira, acara musik dibintangi BoyBand Korea (KPOP)
Tapi sudahlah, setelah mencari info sana-sini (baca googling) akhirnya terjawab segenap rasa penasaran.
Big Bang Show, lahir sebagai salah satu program inspiratif yang tak sekedar berhenti sebagai kisah di buku atau koran, sebaliknya menjadi sebuah kiblat gerakan yang mengkampanyekan perubahan sosial.
Acara yang digawangi Andy F. Noya, mengajak anak muda untuk bergerak untuk menjadi pejuang Sosiopreneur, penemu dan inovasi perubahan di segala bidang dari seluruh penjuru tanah air. Semangat jaman bahwa anak muda seharusnya tak cuma sekedar jago berbisnis tapi juga mampu membuat inovasi out of the box, memahami manajemen bisnis agar sustainable, sekaligus mampu memberi dampak secara sosial menjadi pesan penting program acara ini.
Hadir sejak 1 November 2015 (artinya relatif masih baru), ditayangkan di KompasTV. Menyapa pemirsa, setiap hari Minggu pukul 20.00 wib. Tiba- tiba saya memaklumi ketidaktahuan, dengan tetap menyalahkan diri sebagai manusia kudet (kurang update hehehe)
Sabtu pagi pukul 10.00, kompasianers berkumpul di studio gold KompasTV. Tak terlalu sulit menemukan lokasi studia, dengan sekali tanya pada security langsung diarahkan. Tapi kalau ditempuh jalan kaki lumayan capek betis, mengingat posisinya di gedung belakang.
Panita cukup pintar memasang strategi, agar peserta datang tepat waktu. Yaitu iming-iming buku karya Andy F. Noya, untuk 50 undangan yang absen berurutan. Saya yang ke-GeeR-an datang awal menelan kecewa, beberapa kompasianer sudah duduk di kursi ruang tunggu.
Penganan kesukaan saya dihidangkan, adalah bubur sumsum lengkap dengan ubo rampe (pernak-pernik). Biji salak, ketan putih, potongan pisang rebus, siap disiram santan kental dan gula jawa cair. Sembari ngobrol sana- sini dengan kenalan, jadi ingat suasana ngabuburit menjelang berbuka puasa. Keakraban dengan kompasianers semacam ini, selalu terjadi setiap kopdar.
[caption caption="Kompasianers di studio gold KompasTV (dokpri)"]
[caption caption="Andy Noya Menyapa Undangan (dokpri)"]
Tak lama Andy F. Noya bersama team menghampiri, menyapa undangan dan sekilas menyampaikan format acara Gathering Big Bang Show. Tak sampai 15 menit kami dipersilakan masuk Studio, sekaligus sebagai tempat shooting.
Ruangan studio terasa begitu dingin, setiap undangan mencari kursi yang nyaman. Panggung siap setting untuk acara Big Bang Show, tampak pada dinding sebelah kanan terpasang tagline "domoredogood". Membaca kalimat ini saya meresapi sebuah makna, untuk mengerjakan sesuatu yang lebih dengan baik.
Saya menjadi peserta beruntung masuk hitungan 50, berhak membawa pulang, buku "Andy Noya - Kisahku Hidupku". Pada halaman depan (sebelum daftar isi), tertulis sebuah kalimat filosofis.
- Tak perlu menunggu untuk bisa menjadi cahaya bagi orang-orang sekelilingmu. Lakukan kebaikan sekecil apa pun sekarang Juga-
Lagi- lagi saya tercengang, kalimat luar biasa ini mendadak memberi pencerahan. Untuk melakukan hal kecil dan baik dengan sungguh, daripada sekedar berangan-angan tinggi tapi sedikit aksi.
0o0o0
Acara Gathering, dibuka oleh MC kemudian diserahkan Pada Host Big Bang Show.
"Saatnya Bisnis tak sekedar mencari rupiah, namun memiliki dampak sosial. Itulah yang mendasari lahirnya acara ini" Jelas Andy Noya
[caption caption="Gathering Big Bang Show KompasTV (dokpri)"]
[caption caption="Gathering Big Bang Show KompasTV (dokpri)"]
Setiap episode didukung para mentor, terdiri dari orang-orang kreatif yang selama ini memiliki misi dan visi kuat di dunia Sociopreneurship. Episode perdana mengangkat tema "Aku Untuk Indonesia", menghadirkan Arto Soebiantoro seorang brand spesialist yang punya perhatian dalam pengembangan merek lokal, seorang nasionalis dan putra dari penyanyi legendaris (alm) Kris Biantoro.
Arto menggandeng pengusaha mapan, ikut membuat proyek brand start yang kemudian melahirkan sejumlah sociopreneur baru di daerah. Arto juga menjembatani mahasiswa bidang periklanan dan design, membuat inovasi kemasan produk untuk para wirausahawan yang memiliki modal terbatas lewat proyek citra kemasan.
Episode kedua mengangkat kisah Vania Santoso, seorang Socipreneur pembuat tas berlabel heyStartic. Memproduksi tas, dompet, sepatu hingga blazzer dari limbah sak semen dengan omset puluhan juta rupiah perbulan.
Kemudian Nadya Saib dan Yasmin Indriasti, founder Wangsa Jelita yang bekerjasama dengan kelompok petani mawar dan petani organic di Lembang Bandung, memasok bahan baku produk kecantikan. Ada juga anak muda pelajar SMUN 16 Surabaya, Linus Nara Pradana dengan temuannya helm anti begal.
Pada episode ketiga Big Bang Show, menghadirkan Anang dari Banyuwangi. Anak muda ini mengajak generasi seusianya untuk pulang ke desanya, menjadi wirasusahawan. Selain Anang tampil juga Pieter Tan pengusaha Kopi asal Papua, memberi pencerahan warga sekitar yang tadinya tak mengenal kopi bisa mendatangkan income. Pada episode yang sama, menampilkan team designer Toyota Astra Motor (Dony Adhi Yuwono, Akbar Juniarto, Prana Jiwandhana, Akbar Prima Nurman dan Mifta Farid Syah Putra).
Masih banyak nama yang dihadirkan, yang pasti semua peserta memiliki visi yang sama. Ingin berbuat lebih, dan bermanfaat bagi orang di sekelilingnya.
"Kami Ingin menyebarkan virus pada anak muda, Jangan Mencari Kerja Tapi Yuk Ciptakan Pekerjaan-" ujar Andy Noya "Ruh dari Big Bang Show adalah kepedulian pada masyarakat sekitar" tambahnya
[caption caption="Gathering Big Bang Show KompasTV (dokpri)"]
Mengenai penamaan acara "Big Bang Show", Big ibarat sebuah ide sementara Bang adalah ide yang meledak. Saya teringat pelajaran Ilmu alam tentang terjadinya semesta, melalui benturan galaxy yang dinamakan Big Bang.
Julius Sumant selaku Produser Big Bang Show, duduk bersebelahan dengan Andy Noya. "Anak muda bikin Inovasi atau usaha itu sudah biasa, Anak Muda yang mau menjadi pengusaha social itu baru luar biasa" ungkap Julius
Julius menjelaskan beda acara Big Bang Show, dengan acara yang digawangi Andy Noya sebelumnya di televisi lain. Pada acara "Kick Andy" lebih mengedepankan sosialnya, sementara Big Bang Show mengedepankan "Socialpreneurship" yang menjadi gerakan inspiratif. Acara ini mengajak Bigbangers (sapaan peserta Big Bang), untuk mengoptimalkan hasil yang didapat agar bermanfaat.
Veronica Colondam bertindak sebagai mentor Big Bang Show, memberi penekanan khusus pada kata Sociopreneur.
"Harus ada unsur trading (penjualan) menjadi kegiatan dalam usahanya, jadi tidak mengandalkan sumbangan dari pihak ketiga layaknya lembaga sosial" Jelas Veronica
Sociopreneur mulai berkembang sejak 90-an, titik beratnya tidak hanya bisnis tapi dampak pada masyarakat sekitar. Makanya tidak semua kegiatan bisnis atau social, dirubah menjadi sociopreneur. Sekaligus menjawab pertanyaan Kompasianer Andri, bagaimana cara merubah donasi menjadi sociopreneur.
"Pada donasi tidak ada unsur trading, biasanya nurani orang yang diketuk" jawab Veronica" biasanya sang donatur dibalas dengan didoakan"
Seperti menyumbang nasi kotak atau uang, setelah diserahkan pada penerima sumbangan sudah selesai. Konsumen membeli produk hasil dari sociopreneur bukan karena kasihan, tapi karena memang produk tersebut berkualitas.
Billy Boen penulis best seller "Young On Top", sekaligus bertindak sebagai mentor dalam acara ini. mengaku kesal dengan "koar-koar" anak sekarang, Ingin merubah dunia. Kenyataanya mereka tidak melakukan sesuatu, bahkan tak jarang hanya OMDO (Omong Doang).
"Padahal tak perlu muluk-muluk, lakukan saja hal kecil sebisanya" lanjut Billy." sebaiknya dalam melakukan sesuatu harus ada passion"
Billy sendiri setelah memutuskan resign dari kantor tempat bekerja, merasa passionnya adalah berbagi. Maka apapun yang dikerjakan, memiliki benang merah yaitu berbagi. Saya langsung setuju kalimat Billy, sudah dibuktikan dengan hadirnya buku "Young On Top". Sebagai sarana berbagi inspirasi, sekaligus ajakan berbuat lebih bagi anak muda.
Jadi entrereneur tidak asal nekad, tapi musti berani keluar dari zona nyaman dengan perhitungan matang. Kalau masih jadi karyawan tidak harus langsung keluar, tapi carilah mitra bisnis untuk saling melengkapi.
Dua mentor berikutnya Danton Sihombing dan Arto Subiantoro, menepis kekawatiran bahwa pemirsa akan bias antara acara Big Bang Show dengan Kick Andy. Meski andy Noya sendiri sempat berujar, pengiklan sempat bingung mau pasang iklan di acara mana.
"Branding tidak ada di sekolah, tapi seluruh dunia menggunakan strategi branding. Dunia akan terus dikelilingi merk, jadi tak perlu kawatir" Ujar Ben "kalau belum mempunyai impian sebuah brand maka akan sulit mewujudkan brand yang kuat"
"kalau mau buildup brand harus diperbaiki kulturnya terbih dahulu" tambah Danton "Branding adalah proses memenuhi janji-janji ke pasar (baca masyarakat).
Hal ini tentu berlaku untuk sebuah program acara, mungkin di awal pemirsa agak bingung. Seiring berjalannya waktu akan bisa dibuktikan, ciri khas sebuah acara sehingga menjadi brand yang kuat.
Tak terasa hampir dua jam waktu berjalan, Gathering Big Bang Show diujung acara. Pengumuman 3 pemenang live twit, dan dua penanya terpilih diumumkan. Sebagai jejak pertemuan, sesi foto bersama menjadi tradisi tak boleh ditinggalkan.
Kompasianers jangan lupa ya, saksikan Big Bang Show, setiap minggu jam 20.00 di KompasTV. Anda yang ada di luar Jakarta jangan kawatir, sebagai televisi nasional KompasTV menjangkau wilayah siar meliputi 118 kota dan kabupaten di Indonesia. Tagline "Inspirasi Indonesia" milik KompasTV, sangat kuat benang merahnya dengan Big Bang Show.
Terlepas dari sekedar hadiah kompetisi live twit , mutiara inspirasi seolah bertebaran di langit-langit studio. Saya teringat kalimat sakti (alm) Bob Sadino, "Setinggi apapun posisi di sebuah kantor, esensinya tetaplah karyawan, Sekecil apapun usaha yang dimiliki, sesungguhnya orang seperti ini adalah Boss". Namun kalimat Om Bob Sadino kini ada kelanjutannya, usaha yang dimiliki musti menjadi kemanfaatan orang sekitar. (salam)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H