"ITU KESANA"pekik suara seorang gadis
"ITUUUUUUU" gadis lainnya meyakinkan, tak ayal teriakan melengking memenuhi ruangan.
Sesi wawancara belum usai, namun gerombolan di belakang kamera kocar- kacir. Gadis berkerudung yang ada di depan camera salah tingkah, galau antara ikut mengejar sang idola atau melanjutkan shooting. Tempat yang semula penuh sesak, tak sampai sepuluh menit tinggal bertiga yaitu reporter, cameraman dan fans sang bintang.
Sang reporter dan kameraman paham situasi, mempersilakan narsumnya berlalu. Kini massa segera berpindah tempat, merapat ke dinding kaca.
*"Pintu Teater Satu Sudah dibuka Penonton yang sudah memegang karcis dipersilakan Masuk"* Suara pengumuman bioskop menggema memenuhi ruang dengar.
Gadis belia serentak berpindah tempat lagi, mencari pintu teater yang diumumkan. "BRUK-BRUK-BRUK-BRUK", pertemuan telapak kaki dan lantai Cinema XX kembali terdengar. Ruangan Hall pun seketika lega, saya bisa jalan melenggang dengan tenang menuju pintu Teater I.
-0-o-0-
Ruangan berpenerangan redup, dalam lokasi pertunjukkan bioskop.
Seorang lelaki maju membuka acara, ternyata lelaki reporter yang sempat saya lihat di Hall. Dengan bahasa Indonesia lumayan lancar, namun tak bisa menyembunyikan aksen Korea-nya. Ucapan selamat datang disampaikan, sekaligus rasa terimakasih untuk fans Kao Jirayu di Jakarta.
Tak lama setelah opening singkat, yang ditunggu muncul juga. "KAO JIRAYU I LOVE YOU" ruangan seketika gaduh, para fans berteriak sekencang-kencangnya. Temaram ruangan teater, mendadak berubah seperti gelora senayan (L384Y & 4L4Y ..yak deskripsinya heheheee)