Mas Rahab memberi briefing sejenak kepada pasukan, tentang teknis KPK gerebek beserta live twittnya.
FKS 2015 memang mengusung tema batak, namun tetap menyediakan makanan dari daerah lainnya. Dari total 63 stand dan 26 gerobak yang terisi, sekitar 40 % menyajikan kuliner khas Sumatera Utara.
Oleh-oleh khas Medan Lapo Ni Todongta, Nasi Campur Atek, Martabak Medan Pluit Sakti, Lap Choi & Mie Sop Medan Muara Karang, Kuo Tie Ho Cia, Nasi Udang Ayam medan Wen Wen, Bakmi Keriting Siantar Tan, Kwitiaw Ashim Medan, Lontong Medan Alay, Cing Con Fan dan masih banyak menu kuliner yang lain.
Sementara menu daerah lain terdapat macam-macam, mulai dari gudeg Jogja, Nasi liwet, Bakso Blok S, Srabi Notokusuman, Nasi Goreng Ayam Kebon Sirih, Nasi Angkringan dan banyak makanan lainnya.
Dengan kartu gesek bernominal 100 ribu saya keliling, mencari makanan khas Medan Sumatera Utara. Nasi Udang Ayam Medan Wen Wen, kemudian Mie Keriting Siantar Tan menjadi pilihan. Kemudian sebagai desert, saya memilih es campur.
[caption caption="Dokumen Pribadi"]
Nasi Udang Ayam Wen wen, terdiri dari Nasi uduk, dengan lauk ayam goreng empuk, separuh telor rebus, dan udang ukuran Jumbo dicelup saos cabe, sebagai pemanis terdapat dua iris mentimun. Sementara untuk Mie keriting Siantar Tan, sekilas mirip mie ayam namun minim kuah (kuahnya juga lebih terang) banyak taugenya. Es campur terdiri dari serutan ice batu, dipadu dengan potongan bentu dadu jely, nanas dan kelapa muda, disiram susu kental manis.
[caption caption="Dokumen Pribadi"]
Kompasianers lain tampak memesan menu yang lain, meskipun bertema medan ada yang pesan sate ponorogo, atau nasi goreng kebuli.
Sepanjang berada di arena FKS 2015, indera pendengaran disuguhi instrument khas Batak, yang cukup familiar di telinga saya lagu yang ada lirik "Sinanggar Tulo - Tulo Hatulo", dan isntrument tradisonal khas Batak yaitu Uning-uningan.
Hampir di ujung santap siang KPK gerebek, hadir Mbak Andien dan Mbak Christina. Beliau berdua dari SMS menghampiri Kompasianers, sebagain dari kami sudah tidak asing dengan Bu Andien. Mereka menjelaskan sekilas tentang penyelenggaraan FKS 2015, tahun ini sudah memasuki gelaran ke lima. Setelah tahun sebelumnya mengambil tema, pulau Bali (2011), Minang (2012), Jogja-Solo (2013), dan Sulawesi (2014).