Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tol Cipali Menawarkan Solusi [#KompasianaVisit]

6 Juli 2015   15:07 Diperbarui: 6 Juli 2015   15:07 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran jalan Tol Cipali yang diresmikan Bapak Presiden Jokowi pada 13 juni lalu, diharapkan dapat memangkas perjalanan 3 sampai 4 jam dari jalur biasanya. Pemangkasan waktu tempuh ini tentu efektif, guna memecah kemacetan arus lalu lintas saat mudik maupun saat arus balik. Meskipun demikian calon penguna tetap waspada, mempersiapkan fisik stamina dan menjaga kecepatan agak tidak celaka. Kadang sudah menjadi kebiasaan berkendara, faktor lelah menjadi pangkal dan momok utama. Upaya PT Lintas Marga Sedaya (LMS) pengelola jalan Tol Cipali, cukup responsif dengan menyediakan fasilitas 8 lokasi rest area ( 4 type A, dan 4 type B).

Sebelum waktu duhur tiba kami kompasianers berhenti, tepatnya di Gerbang Tol Cikopo. Pak Wisnu Dewanto General Affair PT. Lintas Marga Sedata (selanjutnya LMS) memberi penjelasan, pada gerbang Cikopo ini terjadi dua transaksi. Pertama pembayaran penguna tol dari Cipularang, kemudian transaksi kedua adalah dari arah Palimanan. Menjelang lebaran sekaligus mengantisipasi lonjakan pengguna Tol, akan dioperasikan 5 gardu satelit sebagai tambahan. Kami tak menyia-nyiakan waktu yang ada, mengambil gambar di lokasi baik selfie atau wefie dengan background gerbang Tol Cipali.

Hasilnya....., Taraa.......!!!!!! TL facebook saya didominasi foto narcis kompasiners J

Pemenang Kuis On The Spot

Sekitar tigapuluh menit berada di lokasi, pak Wisnu menyegarkan suasana yang sedang terik. Kuis on the spot dilontarkan seputar TOL Cipali, Mbak Dewi Puspa tepat menjawab berhak membawa Travel Bag dan Mas Dzulfikar menyusul mendapatkan selimut api. (Mc Yozh nyeletuk, "kalau saya selimut api neraka" kwkwkwkwk)

Kembali rombongan kompasianers naik ke dalam bus, kembali melanjutkan perjalanan ke pemberhentian berikutnya (yuk cusss). Pak Wisnu Dewanto bergabung dengan bus satu, wah bisa menjadi sasaran pertanyaan nih.

Tujuan berikutnya kami berhenti di rest area yang berada di km 85, masuk kategori TI (tempat istirahat) bukan TIP (Tempat Istirahat dan Pelayanan). TI yang kami jejaki berdiri dua bangunan utama, yaitu toilet dan masjid ( sedang SPBU berada di TIP). Fasilitas toliet yang disediakan di TI dan TIP free alais tidak berbayar, jadi kalau ada oknum menarik bayaran bisa dilaporkan ( kemana? baca terus artikel ini ya J )

"Tapi Pak, suka dicemberutin sama yang jaga?" tanya kompasianer

"kita musti lebih cemberut" jawab Pak Wisnu sambil teresenyum.

Velix Wanggai Kabiro Komunikasi Publik KemenPUPR

Kompasianers akhirnya bersua dengan Bapak Velix Wanggai, beliau adalah Kabiro Komunikasi Publik KemenPUPR. Secara khusus Pak Velix memberi sambutan singkat, dan menyampaikan salam dari Pak Mentri buat kompasianers. (waalaikum salam). Pak Velix berharap pada kompasinaers, membantu dalam sosialisasi keberadaan TOL Cipali. KemenPUPR perlu dukungan sepenuhnya, sehingga masyarakat teredukasi dan mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun