Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ornamen Bambu di Dusun Bambu Lembang

15 April 2015   23:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_410311" align="aligncenter" width="546" caption="Dusun Bambu (dokpri)"][/caption]

Pohon bambu kerap dijumpai di daerah pedesaan, tumbuh secara bergerombol membentuk rumpun. Kalau di desa tempat penulis tinggal, terdapat mitos temurun yang disebarkan penduduk. Pada serumpun bambu terdapat mahkluk penunggu, yang menguasai wilayah dan menganggu orang lewat. Terlepas dari kebenaran cerita para tetua, akhirnya lama kelamaantempat serumpun pohon bambu lenyap. Berubah menjadi rumah penduduk, menghilangkan suasana seram yang sempat dikisahkan.

Bambu yang dengan mudah didapat dengan harga murah, kini mulai bertransformasi mempercantik diri. Melalui tangan tangan kreatif disulap, dengan beragam fungsi bernilai ekonomi tinggi. Aneka perabot rumah tangga akan terkesan unik, ketika bambu menjadi bahan dasar. Mulai dari hiasan dinding, tempat menampung nasi, tampah, keranjang, tenggok dan perabot lainnya. Pada beberapa desa di lereng Gunung Lawu Jawa Timur, masih banyak masyarakat tidur dengan ranjang bambu. Rumah penduduk masih menggunakan gedeg, atau anyaman bambu yang difungsikan sebagai dinding.

*****

[caption id="attachment_410312" align="aligncenter" width="544" caption="Danau di Dusun Bambu Lembang, dipinggir terdapat gasebo purbasari (dokpri)"]

14291158141101324730
14291158141101324730
[/caption]

Satu tempat wisata di daerah Situ Lembang Bandung Barat, menamakan diri dengan Dusun Bambu. Menuju daerah Situ Lembang pengunjung disuguhi pemandangan indah, alam yang asri dengan jalan yang naik dan turun. Namun rasa lelah seketika sirna, setelah memasuki area Dusun Bambu. Tempat wisata ini mengusung tema utama, Dusun Bambu Family Leisure Park. Manusia dan alam menjadi kesatuan tak terpisah, tak ubah seperti ikan dengan air. Filosofi manusia dan alam diejawantahkan, dalam bentuk konservasi bambu. Konsep 5E yaitu Edukasi, Ekonomi, Etnologi, Etika dan Estetika, menjadi visi yang diemban. Berangkat dari dasar tersebut Dusun Bambu berharap, dapat menjadi ekowanawisata pertama yang berada di Jawa Barat. Dusun Bambu sengaja menonjolkan family atau keluarga, karena keluargalah elemen terpenting dalam hidup setiap manusia. Asas kekeluargaan dikedepankan, setiap manusia (baca anggota keluarga) saling menghormati satu dan lainnya. Pun saling bertoleransi demi harmonisasi , termasuk dengan alam atau lingkungan sekitar. Dusun Bambu bertekad mensinergikan kekayaan budaya tradisional, dengan kehidupan masa kini agar "berkelanjutan".

Berada di atas lahan seluas 15 hektar, tepatnya dibawah kaki gunung Burangrang. KononDusun Bambu Family Leisure Park, dulunya adalah lahan yang memprihatinkan. Pada tahun 2008 sekumpulan pengusaha Indonesia, berinisiatif memperbaiki ekosistem lahan yang rusak. Proyek Dusun Bambu dimulai menghijauan lahan yang ada, dengan menanam lebih kurang 100,000 bibit pohon.

Tahun 2012 proses konstruksi mulai dijalankan, dari kontraktor dan puluhan landscaper tercipta simphoni indah antara alam dan arsitektur. Dusun Bambu Family Leisure park selesai, dan diresmikan pada tanggal 16 Januari 2014, dihadiri berbagai pemuka masyarakat dan pengusaha serta masyarakat lokal.

****

[caption id="attachment_410315" align="aligncenter" width="566" caption="Lutung Kasarung resto (dokpri)"]

14291159731492514093
14291159731492514093
[/caption]

[caption id="attachment_410316" align="aligncenter" width="590" caption="Dusun Bambu Lembang (dokpri)"]

14291160751516491812
14291160751516491812
[/caption]

Penulis berkesempatan mengunjungi Dusun Bambu, dibuat takjub dan kagum dengan atmosfir yang dihadirkan. Bangunan yang didesign terasa menyatu dengan alam, sebagian besar menggunakan papan dan bambu sebagai ornamen yang dominan. Bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi berbeda, bisa menikmati santap siang di atas pohon. Kisah legendaris Lutung Kasarung menjadi inspirasi, pengelola untuk menghadirkan restaurant di pohon ini. Bentuknya juga unik dan menarik, ruangan di seeting seperti berada di rerimbunan ranting. Lutung kasaraung Restaurant menyajikan aneka menu, baik makanan ala international atau tradisional sunda. Dari tempat bersantap menu pilihan, pengunjung bisa menikmati panorama alam yang indah. Mulai dari pegunungan, hijau pepohonan, dan danua yang jernih.Bagi pengunjung yang ingin bersantap dengan lesehan, tersedia Restauran Purbasari. Berada dipinggir danau dan berderet, dibangun dengan konsep gasebo. Dengan latar belakang pemandangan pegunungan, dan udara yang bersih, tersaji aneka kuliner sunda.

[caption id="attachment_410317" align="aligncenter" width="575" caption="dokumen pribadi"]

1429116202501888476
1429116202501888476
[/caption]

Selain fasilitas restaurant pihak pengelola cukup kreatif, menyediakan Pasar Katulistiwa tempat belanja sayur dan buah. Selain itu banyak tersedia makanan, yang dijajakan di stand dekat arena permainan.

Bagi anak anak dijamin tak rewel,permainan yang aman tak luput dari perhatian pengelola. Dengan bahan dasar kayu, terdapat ayunan, jungkat jungkit, balok kayu keseimbangan. Tersedia juga sampan yang cukup ayah ibu dan dua anak, untuk mengelilingi danau jernih dengan aneka ikan yang bisa disaksikan. Sarana berpetualang juga disediakan, seperti bersepeda gunung, berkebun bagi anak anak, berlayang layang, dan kegiatan fisik menyenangkan lainnya.

Tak ada salahnya Kompasianers berkunjung, apabila sedang berada di lembang Bandung. Kini tak ada lagi alasan, untuk tidak mengakui bahwa indonesia negeri yang indah. salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun