Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Belanja "Tanpa Duit" di Pasar Apung Lembang

14 April 2015   03:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:08 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_409799" align="aligncenter" width="586" caption="Floating Market- Lembang (dokpri)"][/caption]

Kebutuhan manusiaterus berkembang, beriringan dengan perkembangan masa yang kian maju. Kini kebutuhan tak melulu sekedarsandang, pangan dan papan,pendidikan, kesehatan, keamanan menjadi sub kebutuhan. Bahkan di era persaingan yangsemakin kompetitif, rekreasi menjadi kebutuhan tak terhindarkan.Selain menyegarkan pikiran dari penatnya aktivitas bekerja, output rekreasi bisamemacudan meningkatkan produktifitas. Bagi masyarakat ibukota tak perlu jauh jauh, selain daerah Puncak ada Bandung menjadi tujuan.

Memang kota Kembang tidak salah dijadikan tujuan, untuk berakhir pekan bersama keluarga. Aneka tempat wisata tak henti bertumbuh, merespon kebutuhan masyarakat akan rekreasi. Selain terkenal dengan factory outletnya, sarana baru hadir menambah alternatif kunjungan.Udara sejuk Paris van Java sangat mendukung, melepaskan hiruk pikuk kesibukan hari kerja. Selain pikiran menjadi segar perasaan menjadi nyaman, bisa melupakan sejenak rutinitas pekerjaan.

Satu tempat wisata dengan konsep unik, bisa rekan kompasianers jadikan jujugan. Tepatnya di daerah Lembang, bisa dijumpai floating market atau Pasar Apung. Saat mendengar kata Pasar Apung, penulis membayang pasar di sungai daerah Kalimantan. Penjual dengan sampan menjajakan dagangan, pembeli menunggu di tepian sungai. Setelah sampai di lokasi yang dimaksud, sang pedagang berhenti menjajakan dagangan di pinggiran danau saja. Mungkin pertimbangan lokasi yang terbatas, sehingga penjual tak perlu hilir mudik di danau.

[caption id="attachment_409800" align="aligncenter" width="484" caption="Floating Market Lembang (dokpri)"]

14289573091913571593
14289573091913571593
[/caption]

Sejakdibuka untuk umum pada desember 2012, obyek wisata floating market menjadi primadona. Penulis berkesempatan datang, menikmati suasana pasar Apung Lembang. Dengan tiket masuk sebesar lima belas ribu per orang, bisa menikmati keindahan dan panorama obyek wisata ini. Jangan sampai tiket tanda masuk anda hilang, karena bisa ditukar dengan welcome drink.

Sekitar 46 perahu berjajar di pinggiran danau, menjajakan aneka makanan kegemaran pengunjung. Tersaji lengkap mulai dari rujak buah, tempe mendoan, tahu pletok, sate ayam, crispy jamur. Sementara untuk makan utama, juga terdapat ikan goreng, ikan bakar, sup ikan. Minuman tersedia juga seperti juss aneka buah, bandrek, bajigur, minuman dingin. Sejauh pengamatan penulis, aneka makanan dan minuman tradisional yang mendominasi.

[caption id="attachment_409802" align="aligncenter" width="538" caption="Dokumen Pribadi"]

1428957902586553800
1428957902586553800
[/caption]

[caption id="attachment_409801" align="aligncenter" width="513" caption="dokumen pribadi"]

14289576631970948518
14289576631970948518
[/caption]

Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di danau, tersedia kereta air, kano, ada juga sampan. Bisa dinikmati dengan harga terjangkau, tentu menambah kegembiraan tertutama yang mengajak serta anak anak. Untuk mengelilingi danau cukup menukar koin senilai 10ribu, relatif murah untuk sebuah pengalaman baru. Yang cukup unik semua transaki tak memakai uang cash/ tunai, pembayaran hanya bisa dilakukan memakai koin. Pengunjung cukup membeli koin secukupnya, dan bisa ditukar dengan makanan, minuman atau permainan pilihan. Koin yang sudah dimiliki pengunjung, kalau masih bersisa tak bisa diuangkan kembali. Namun jangan kawatir suatu waktu bisa dipakai transaksi, saat anda kembali mengunjungi Floating Market Lembang.

Posisi Floating Market Lembang cukup strategis, rute jalan searah dengan Gunung Tangkuban perahu. Dengan waktu tempuh tak sampai satu jam dari pintu keluar tol Pastuer, pengunjung dari luar Bandung sudah sampai ke tempat ini. Suasana yang dihadirkan cukup memikat, melebur dengan keindahan alam sekitar yang hijau. Sejauh mata memandang hanya kehijauan, yang tertangkap oleh kedua bola mata. Bahkan gendang telinga serasa dimanjakan, dengan alunan seruling kental irama sunda yang merdu. Pengunjung seperti dibawa ke suasana pedesaan, dengan padi yang menguning dan burung beterbangan. Atmosfir Pasundan yang damai dan tenang, membuat perasaan betah berlama lama.

[caption id="attachment_409803" align="aligncenter" width="585" caption="Penukaran koin (dokpri)"]

14289581182035467507
14289581182035467507
[/caption]

Keberadaan lokasi wisata Floating Market di kota kembang, tentu semakin menarik minat wisman dan wisnus. Beberapa kali ketika penulis melintas dan bersinggungan, mendengar percakapan dengan logat Melayu. Ada satu pasangan paruh baya, minta tolong diambilkan gambar. "tolong dipindai bagian ini" seorang bapak berujar sambil menunjuk tanda tekan.

Kalau saudara kita dari negri Jiran saja berkunjung, berarti kita tak boleh kalah dengan mereka. (salam)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun