Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nabi dan Aku

14 Agustus 2014   23:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:31 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_352926" align="alignleft" width="490" caption="ilustrasi - dok pribadi"][/caption]

Ketika caci dan hina menghampiri......aku lupa

Rasullku menanggung hinaan tiada tara

Tapi yang terlewat dari benakku

Rasulullah membalas dengan lebih banyak senyum dan cinta

Ketika kesabaran tengah diuji......aku lupa

Ayyubku menanggung kesabaran teramat panjang

Tapi yang tak terlintas dari pemahamanku

Nabi pilihan itu menghadapi dengan samudra kelapangan

Ketika pengingkaran menyapa.......aku lupa

Nuh-ku menanggung segudang pengingkaran bahkan dari anak istri

Tapi yang luput dari penilaianku

Manusia terbaik masa itu melawan dengan seruan kebaikan

Ketika puja dan sanjung berhamburan.......aku lupa

Isaku dikaruniai sanjungan tak bertepi

Tapi yang lepas dari pengamatanku

Manusia berhati lembut ini tak goyah dalam kerendahhatian

Ketika aku petik sebuah puisi dari-MU........aku lupa

Daudku telah menghidangkan tak terbatas Puisi indah

Tapi yang tak cermat aku perhatikan

Suaranya yang merdu tak membuat berubah pongah

Ketika aku kebingungan keruwetan keseharianku......aku lupa

Ada Rasul Muhammad SAW manusia paripurna

Namun mengapa tak kunjung aku sesalkan

Aku hanya setengah setengah mencontohnya...??

Ketika aku mabuk dengan gemerlap dunia...aku lupa

Esok kan terbenam matahari

Namun mengapa aku tak bersegera

Bangkit dari lelap di peraduan...??

Ketika dan ketika aku baru teringat

Ternyata waktuku banyak tersita

Sementara langkahku hampir di ambang

Sementara ujung perjalanan menanti pasti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun