Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musang Binatang "Unyu-Unyu"

26 September 2014   11:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:28 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_361756" align="aligncenter" width="547" caption="dokpri"][/caption]

Kalau di kampung halaman saya binantang Musang sering dijumpai tanpa sengaja dan sekelebatan saja, ketika binatang ini menyeberangi pematang sawah hendak berpindah ke petak sawah yang lain. Keberadaannya sangat susah dilacak karena cenderung menghindar dari manusia, mungkin kawatir disakiti atau apalah yang pasti hewan memiliki naluri sendiri. Jaman saya kecil tetangga saya yang petani memang cukup terganggu dengan adanya musang di sawahnya, karena tanaman yang dengan tekun dirawat akan dirusak, buah pepaya yang hendak dipetik bisa bisa pagi hari sudah tak ada ditangkainya. Tidak tahu siapa yang mengambil tetapi musang menjadi tersangka utama, padahal bisa saja musang yang ngambil punya kaki dua dan tangan dua alias pencuri heheheeee..... kasihan juga kalau musang dijadikan kambing hitam, padahal meskipun sesama binatang belum tentu musang mau dijadikan  kambing . Musang dianggap binatang penganggu dan tak terlalu menarik untuk dipelihara layaknya kucing, kelinci atau ayam. Bahkan sering kali Musang menjadi penyebab raibnya anak ayam karena dimangsa, konon memang ada jenis musang pemakan buah dan ada juga pemakan daging.

[caption id="attachment_361757" align="aligncenter" width="567" caption="dokpri"]

14116797831940234749
14116797831940234749
[/caption]

[caption id="attachment_361758" align="aligncenter" width="592" caption="dokpri"]

1411679854306998481
1411679854306998481
[/caption]

Musang ialah sejenis mamalia jenis karnivora yang hidup di darat, sebahagian besarnya dari famili Viverridae. Ia sejenis binatangliar tetapi tidak buas, sangat licik dan pengecut. Rupanya seperti kucing tetapi tubuhnya besar sedikit dan bertindak aktif pada waktu malam. Musang adalah hewan berdarah panas, melahirkan anak, menjaga anak, dan mempunyai bulu di badan. Musang ini hidup di dalam hutan dan kadangkala memasuki perkampungan kecil mencari ayam untuk dijadikan mangsanya. Ada setengah jenis musang hidup di atas pokok dan membuat sarang di celah dahan pokok. Musang akan aktif pada waktu malam untuk memburu mangsanya. Bagi jenis musang pulut aktif di siang hari di dalam hutan mencari buah-buahan. Binatang jenis ini sangat pandai dan cekap memanjat pokok. Saiz tubuhnya di antara 65cm hingga 80cm (tanpa ekor) manakala beratnya di antara 3kg hingga 7kg seekor. Warna musang ini bergantung kepada jenisnya kebiasaanya ia bewarna coklat tua dan ada yang berbelang-belang. (sumber : SINI )

Lain di desa lain di kota di dearah tempat saya tinggal ada komunitas pecinta hewan ini, Musang masa kini semakin digemari dan mendapat tempat di hati manusia. Musang Lovers, dan jaringan komunitasnya tersebar di mana mana seperti karawang, Jakarta, Bekasi, Tangerang dan kota yang lain. Secara berkala komunitas ini mengadakan kopdar (seperti kompasianers juga heee), khusus Musang Lovers Trans (Tangsel)para pecinta musang berkumpul minggu pagi di Taman Menteng Bintaro, mereka membawa musang peliharaannya dalam kotak seperti keranjang belanjaan sebagai kandang sementara. Hamdi seorang anggota dari Musang lovers yang sempat ngobrol dengan saya, sangat antusias bercerita tentang Musang peliharaannya. Maka tak mengherankan selama ngobrol sang peliharaan yang berumur empat bulan itu gelendotan di pundak turun ke tangan minta digendong "kami ingin membudayakan binatang Musang sebagai binatang peliharaan" Hamdi mengungkapkan keinginannya.

[caption id="attachment_361759" align="aligncenter" width="602" caption="dokpri"]

1411679907456842024
1411679907456842024
[/caption]

Dengan runut anak muda ini bercerita bagaimana memperlakukan musang di rumahnya, dengan rutin setiap pagi selalu di beri sarapan berupa buah pisang atau pepaya tapi sekedarnya aja jangan terlalu banyak, kalau malam hari baru porsi buah harus dilebihkan. "Musang lebih aktif dimalam hari" terangnya. Tak lupa juga disediakan susu (menyebutkan merk) non laktosa sebagai minumannya, dan bubur (menyebutkan merk). "seperti punya bayi pokoknya" ujarnya sembari tertawa renyah. Musang bisa berusia sampai 15 tahun, binantang liar ini akan menjadi jinak kalau sering diajak di keramaian. "dengan sering bertemu orang jadi dia yakin bahwa manusia itu tidak jahat" lanjutnya. Musang cukup bisa dibiasakan, seperti buang air besar atau kencing, kalau dia sudah tahu tempatnya maka setiap kali punya hajat otomatis akan pindah tempat.

Untuk memotivasi sesama pecinta musang secara terjadwal diadakan lomba antar musang, biasanya mencakup kebersihan badan, gemuk dan kurusnya musang, atau kepintaran musang untuk memanjat pohon atau mengenali pemiliknya. Bagi pemilik musang kalau sedang gemas jangan terlalu lama menggoda, " Musang bisa marah kalau kelamaan digoda" saran Hamdi. Musang yang sedang marah biasanya akan mengeluarkan cakarnya dan tak segan melukai kulit pemiliknya, cara marahnya persis seperti kucing. Bagi rekan K-ers yang mulai menaruh hati dan berniat menjadikan Musang menjadi binatang piaraan ada baiknya mencari informasi melalui komunitas Musang Lovers, mereka membuat gorup di media sosial baik di Facebook maupun Twitter. Setelah cukup ngobrol diperjalanan pulang saya berpikir ternyata Musang yang di kampung diusir dianggap penganggu, bisa juga menjadi bintang yang Unyu... (salam)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun