Dari buku buku yang saya rajin baca menorehkan kesan mendalam pada penulisnya, takjub pada pemikiran penulis mendominasi benak. Salah satu nama yang membuat takjub saya tak berkehabisan hingga kini adalah Emha Ainun Nadjib, sederet buku yang beliau karang terkoleksi dan tersimpan. Syair Lautan Jilbab, Markesot Bertutur, Cahaya Maha Cahaya, Sedang Tuhanpun Cemburu, Ikrar Khusnul khatimah, Anggukan Ritmis kaki pak Kiai dan berderet judul lainnya tuntas saya baca. Karya Prof Umar Kayam menjadi favorit saya selanjutnya, mulai dari novel Para Priyayi, Jalan Menikung, Sugih Tanpa banda, Mangan Ora Mangan Kumpul, Lebaran di Karet tak saya lewatkan, Buku Pencerahan ESQ karya Ari Ginajar Agustian, Buku Marketing karya Prof. Renald Kasali, Character Building karya Eri Sudewo, adalah sekian diantara banyak buku yang terkoleksi.
[caption id="attachment_368278" align="aligncenter" width="606" caption="Prof Renald K (2012)"]
[caption id="attachment_368279" align="aligncenter" width="541" caption="dokpri"]
Pada nama nama yang saya tulis satu persatu diatas saya sangat menaruh respek dan hormat, melalui mereka inspirasi saya dapati. Selain nama tersebut pasti masih banyak yang belum saya sebutkan di tulisan ini.
Tak hanya pada buku saya berguru, ketika ada kesempatan bertemu selalu saya luangkan waktu. Entah melalui acara Sarasehan, Seminar atau kegiatan berkesenian, beberapa nama selebritas yang focus pada pencerahanpun tak segan saya ikuti. Penyanyi Iwan fals, Ebiet G Ade, Neno Warisman, Group Bimbo, (mendiang) Franky Sahilatua, adalah nama dari bidang seni yang pada mereka saya menambatkan hati.
[caption id="attachment_368280" align="aligncenter" width="566" caption="Bersama Kang Acil dan Kang Jaka (Bimbo-1995)"]
Ketika kini saya mengenal entah secara pribadi atau melalui tulisan dalam forum Kompasiana ini, ada beberapa nama yang diam diam saya kagumi. Pada orang orang yang bersetia memancarkan kemanfaatanlah, hati saya leluasakan untuk ngefans abis sampai tak bersisa.
Berangkat Ke Tanah Suci
[caption id="attachment_368281" align="aligncenter" width="640" caption="dokpri"]
Bagi saya pribadi Baitullah adalah tujuan termegah sepanjang hidup di alam fana, cita cita mengunjungi pusat kiblat kuat terpatri. Melalui untaian doa panjang dan usaha keras selalu tak hilang harapan demi harapan menyentuh dinding ka'bah.
Usai menamatkan perkuliahan dan berkecimpung di dunia marketing semakin giat saya memburu buku buku marketing. Prof Renald Kasali adalah rujukan, tentu ada beberapa nama lain adalah sumber saya berguru. Acara sang Profesor di televisi rutin saya ikuti, tehnik menjual dan membangun mental saya terapkan. Dari menimba Ilmu pada sang maestro sebuah strategi saya jumpai, bahwa "menjual diri" lebih utama dari sekedar menjual produk. Kalau seorang marketing secara personal diterima oleh client (pelanggan) maka produk apapun yang ditawarkan akan ikut dengan sendirinya. Prinsip menjalin pertemanan seluasnya, membuka pintu untuk pergaulan yang lebih majemuk, dan pandai membawa diri adalah kunci yang saya saring.
Akhirnya beberapa kali saya menembus target penjualan, komisi yang saya dapatkan juga lumayan. Bonus atas pencapaian target tak dinyana, Umroh berkunjung ke tanah impian. Membuncah rasa yang ada di dada, asa yang sudah terpendam lama menumbuh mekar. Perjalanan tak bakal terlupa sepanjang masa ada dihadapan, apapun bisa tejadi ketika upaya menigkatkan kualitas tak henti diupayakan. Teringat sebuah surat dalam Al Qur'an tepatnya surat Al-Mujaadilah ayat 11 : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” bahkan ketika Sayidina Ali disuruh memilih antara harta dan ilmu, maka sang khalifah memilih ilmu. Bahkan Allah SWT secara khusus minta kepada malaikat bersujud kepada Nabi Adam AS, semata mata karena kelebihan ilmu yang dimiliki. Setelah perjalanan spiritual yang mengesankan, perjalanan ke luar negri lainnya alhamdulillah menyusul.
[caption id="attachment_368283" align="aligncenter" width="580" caption="dokpri"]
[caption id="attachment_368284" align="aligncenter" width="605" caption="dokpri"]
Membaca adalah kunci dari semua perubahan, maka terjawab kin mengapa ayat pertama yang turun kepada Rasulullah adalah Iqra' (baca). Membaca adalah pintu untuk pengetahuan, membaca ibarat proses tranfer ilmu.Buku adalah sumber inspirasi yang sanggup merealisasi angan menjadi nyata, pepatah "Buku adalah Jendela Dunia" benar benar saya amini.