Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

GERDEMA dalam Prespektif Malinau (Resensi Buku)

26 November 2014   01:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:51 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Mewujudkan Malinau Sebagai Kabupaten Wisata

Keindahan alam sebagai modal Pariwisata, kekayaan budaya juga menjadi daya tarik tinggi. Beberapa tahun silam Malinau pernah berkomitmen menjadi kabupaten konservasi, sempat dijuluki sebagai Heart of Borneo.

2. Membangun Sektor Pertanian Melalui Revitalisasi

Sebagian besar penduduk Malinau berprofesi sebagai petani, sehingga pengembangan sektor ini menjadi harapan besa untuk meningkakan taraf hidup masayarakat. Pembangunan sektor pertanian berkaitan dengan sektor tehnologi produksi, permodalan dan pemasaran.

3. Mewujudkan RSUD sebagai Rumah Sakit Rujukan

Kesehatan adalah kebutuhan dasar setiap manusia, menjadi kewajiban pemerintah memberikan perhatian serius terhadap masalah kesehatan rakyat. kepada puta putri terbaik malinau untuk menuntut ilmu kesehatan mulai dari perawat sampai dokter. Pada rencana pembangunan Malinau ke depan, RSUD ini akan menjadi Rumah Sakit Wisata (Hospital Tourism)

*****

GERDEMA Sebuah Revolusi Dari Desa

1416907831597498970
1416907831597498970
Penjual Jamu (dokpri)

Inti pembanguan adalah memberi kepercayaan kepada rakyat, lebih dari 60 persen penduduk indonesia ada di desa. Maka focus pembangunan dimulai dari desa, karena masalah pembangunan terletak di desa. Pendekatan yang digunakan haruslah bermuara pada peningkatan kesejahteraan masayarakat desa.

Revolusi dari desa merupakan sebuah gerakan dari bawah yang juga bermakna gerakan dari rakyat untuk kesejahteraan rakyat. Dalam konsep ini para elit harus mengubah cara pandang terhadap masyarakat. Bahwa masyarakat tidak hanya sebagai obyek tapi juga sebagai subyek pembangunan.

Pada 2013 konsep GERDEMA di Malinau termasuk dalam penerima penghargaan Inovative Goverment Awad dari Kementrian Dalam Negri.

****

Kinerja dan Strategi Pembangunan Malinau

[caption id="attachment_378113" align="aligncenter" width="635" caption="Petugas Parkir (dokpri)"]

14169079902069970046
14169079902069970046
[/caption]

Semua sepakat perihal tolak ukur sebuah keberhasilan, adalah apabila masyarakat makin sejahtera. Opini positif dari BPK dalam.laporan pengelolaan keuangan daerah, tidak serta merta menunjukkan pencapaian pembangunan.

Butuh komitmen tinggi untuk mengubah pola lama yang seolah sudah mapan, menjadi pola baru yang lebih reformatif ( termasuk Malinau)

Program pembangunan dalam APBD adalah hasil dari musyawarah perencanaan Pembangunan Desa yang dilaksanakan disetiap desa, Musrenbangdes yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti aparatur dan perangkat desa beserta seluruh eksponen desa, politisi, akademisi, praktisi, Pegawai Negri Sipil dan pemangku kepentingan lainnya.

****

Nilai Utama GERDEMA

Pembangunan yang berkarakter dalam konteks GERDEMA, memberi kepercayaan pada masyarakat. Tiga prinsip yang musti diperhatikan

- Pembangunan mencerminkan identitas kebutuhan masayarakat

- Masyarakat terlibat secara langsung dan aktif

- Hasil pembangunan dirasakan secara langsung.

Adapun nilai yang ingin diciptakan dalam memperkuat GERDEMA adalah Nilai Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Ekonomi dan Kecerdasan Nasionalis Kebangsaan. Untuk pencapaian keberhasilan GERDEMA diperlukan Fungsi Planig, Organising, Actuating dan controlling.

****

GERDEMA dalam Evaluasi

[caption id="attachment_378112" align="aligncenter" width="555" caption="Dr Yansen TP, M.Si (dokpri)"]

1416907935111905964
1416907935111905964
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun