[caption id="attachment_382859" align="aligncenter" width="560" caption="Tengkleng sapi (dokpri)"][/caption]
Satu keberuntungan menjadi peserta Visit Santika Premiere Jakarta, bersama empat belas rekan Kompasianers lainnya. Hotel berbintang empat yang terletak di Jl Aipda KS Tubun 7 Jakarta, relatif strategis lokasinya dan mudah dijangkau sebab berada di keramaian Ibukota. Sekilas hotel megah ini kalau dilihat dari luar, tak berbeda dengan hotel lain di Ibukota. Namun setelah melangkah kaki ini masuk ke dalamnya, ada atmosfir berbeda yang mencoba dihadirkan hotel ini.
[caption id="attachment_382860" align="aligncenter" width="535" caption="(Ki-Ka) Bpk Pram, Bpk Daniel, Chief Dede, Bpk Gunawan (dokpri)"]
Bapak Daniel H. Prabowo General Manager Santika Premiere menekankan, komitmen Hotel Santika Premiere Jakarta adalah menonjolkan produk lokal. Guna menumbuhkan kebangaan pada produk Negri sendiri, saat ini dikemas tema "Touch of Indonesia". Hal dominan tampak pada ornamen di The Harmoni Restaurant, aneka menutradisional turut disajikan chief handal hotel Santika Premiere Jakarta.
[caption id="attachment_382861" align="aligncenter" width="647" caption="Batik Allusan (dokpri)"]
Sebuah butik batik ALLUSAN berada di area lobby Hotel, bersanding dengan sebuah travel agent penerbangan. Mengeja kata batik di kaca terkesan semangat Indonesia, sekilas teringat kasus negara tetangga yang sempat mengclaim batik sebagai miliknya. Namun akhirnya badan UNESCO-PBB, menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk BudayaLisan dan Non-Bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.
Selain upaya mengedepankan tradisi ndoneisa, ada sisi lain yang menarik dan mengesankan. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Agustinus Agung Pramdito, pria yang akrab disapa Pak Pram menjabat Directur of Sales. Pak Pram dengan lugas dan jelas, menjawab pertanyaan Kompasianer Pak Ben Baharuddin Nur. Green menjadi perhatian serius Santika Premiere Jakarta, air yang digunakan hotel ini tidak mengambil air tanah. Untuk memenuhi kebutuhan vital tersebut, Santika Premiere memakai air pasokan dari PDAM.
Untuk mengubah menjadi air panas di kamar mandi, memanfaatkan Chiller Air Conditioner.
"Jadi tak perlu memakai batu bara mengubah air panas untuk mandi" Jelas pak Pram.
Water treatmentpun dibuat maksimal, air yang sudah menjadi buangan diolah kembali. Kemudian dimanfaatkan untuk air flash di WC,toilet dan untuk menyiram tanaman. Penghematan air juga dilakukan, terutama bagi tamu yang menginap sampai dua hari berturut turut. Kalau tidak ada permintaan khusus dari tamu, maka sprei dan selimut digunakan lagi di hari kedua tanpa dicuci.
"tidak kami biarkan setetes airpun keluar tanpa manfaat" tegas pak Pram yang orang jawa ini.
Sementara untuk mengedapankan tradisi lokal, tukang pijat ala Jawa disediakan. Tenaga pemijat biasanya sudah diorder pada pagi atau siang, seusai tamu lelah beraktivitas biasanya minta dipijat oleh pemijat profesional. Kegusaran Mbak Edrida (kompasianers) terjawab tuntas, beliau sering melihat sajian yoga atau pijat khas Jepang di hotel yang pernah dikunjungi.
******
Anglo di The Harmoni Restaurant
[caption id="attachment_382877" align="aligncenter" width="536" caption="House Tour (dokpri)"]
Acara House Tour menjadi agenda berikutnya, lima belas Kompasianers diajak "menjelajah" aneka ruangan. Dengan dibagi menjadi dua team, diajak melihat ruangan meeting. Saya bersama enam Kompasianers lainnya dipandu Pak Adrian, sedang satu team yang lain dipandu Ibu Hesti Ning Tyas. Selain itu ada ibu staf lain, sayang tak sempat bertukar nama. Ruangan meeting dengan variasi kapasitas ditunjukkan, mulai dari daya tampung puluhan ratusan bahkan sampai ribuan orang. Letak meeting room berada di Ground Floor, kemudian ada juga yang di 2nd Floor.
Kemudian House Tour berlanjut menuju kamar, aneka type kamar dengan fasilitas menawan diperkenalkan. Bahkan sebuah Room type Presidential Suite dengan fasilitas "Wah", dipatok dengan harga 10 juta/ malam (publish rate).
[caption id="attachment_382862" align="aligncenter" width="607" caption="Anglo di Premiere Suite Room (dokpri)"]
Kamar Premiere Suite dilengkapi fasilitas yang menawan, Kamar istimewa ini dipatok senilai Rp.5,5 juta/ malam (publish rate). Sementara di The Premiere Lounge ada pemandangan unik, diantara kompor gas dan peralatan lain terdapat anglo. (untuk informasi lebih detil silakan kunjungi www.santika.com)
[caption id="attachment_382863" align="aligncenter" width="567" caption="The Harmoni Restaurant (dokpri)"]
House Tour Hotel Santika Premiere berujung di tempat makan, tepatnya di The Harmoni Restaurant. Tempat elegan dan megah ini menyajikan aneka menu, khusus menu tradisonal tersaji di tempat utama yang "eye cacthing".
Meskipun banyak menu yang dihidangkan, masakan tradisional Indonesia dikedepankan. Ornamen kuat khas Betawi yang ditampilkan, melalui beberapa pilar yang menggantung di Restaurant. Motif batik Betawi yang khas menghiasi pilar, beberapa didnding kayu pembatas senada batiknya dengan pilar.
[caption id="attachment_382865" align="aligncenter" width="570" caption="Menu dan Kuali (dokpri)"]
Menu makanan tak usah diragukan, satu meja penuh tersaji makanan khas daerah. Mulai dari Gudeg lengkap dengan krecek, bacem tempe dan tahu, opor ayam dan telor bulat. Aneka lauk pauk tersedia lengkap, mulai dari srundeng, telor balado, sate daging, sate telor puyuh. Sambal khas indonesia tak mau ketinggalan, berdampingan dengan pecel dan gado gado. Semua sajian terlihat kuat dengan menu tradisi.
Yang tak luput dari perhatian saya, semua disajikan berada diatas anglo ditumpuk dengan kuali. Dua alat gerabah ini terbuat dari tanah liat, sering dijumpai khususnya di dusun. Anglo biasanya digunakan masak memakai arang, sedang kuali untuk memasak sayur.
[caption id="attachment_382866" align="aligncenter" width="640" caption="Nasi Putih di Kukus (dokpri)"]
Ada juga nasi putih yang di ungkep dalam kukusan bambu, dilapisi dengan daun pisang sehingga rasanya khas. Sensasi rasa warna hijau daun pada daun pisang, akan melekat dan menambah nikmat nasi putih.
[caption id="attachment_382867" align="aligncenter" width="649" caption="Alat Congklak/ Dakon (dokpri)"]
Ada satu pemandangan cukup menarik di dekat desert es dawet, terdapat alat permainan congklak (di jawa dikenal dakon). Alat permainan ini sangat familiar ketika masa kecil saya, teman perempuan sering bermain dengan garis garis di tanah. Beberapa butir kerikil kecil diputar, siapa yang banyak mengumpulkan butiran dia yang menang.
[caption id="attachment_382868" align="aligncenter" width="615" caption="Tengkleng Sapi dengan Kuali (dokpri)"]
Inilah satu masakan unggulan Santika Premiere Jakarta, yaitu Tengkleng Sapi yang lezat. Sebegitu terkenal kelezatannya seorang pejabat pesan khusus, ketika berkesempatan mengunjungi Hotel Santika Premier Jakarta.
[caption id="attachment_382869" align="aligncenter" width="489" caption="Menu Andalan Tengkleng Sapi (dokpri)"]
Namun yang sangat mengesankan bagi saya, selain rasa lezat Tengkleng Sapi. Menu andalan ini dimasak memakai kuali dari tanah liat, melihat tampilannya saja sudah membayang"hmmmm nikmatttt". Saya yang berkampung halaman di desa, semasa kecil mbah dan ibu saya memasak dengan tungku dan kuali. Ada sensasi nostalgia juga, ketika visit menyaksikan anglo, kukusan bambu dan kuali.
[caption id="attachment_382870" align="aligncenter" width="470" caption="Meja jajanan Pasar dengan Patung (dokpri)"]
Satu sudut jangan sampai terlewat tepatnya pada jajan pasar, bukan masalah jajannya yang saya soroti. Ada dua patung terbuat dari kayu, patung ini biasanya saya jumpai di rumah priyayai Jawa. Kini tampak keduanya "nangkring" di area jajan pasar, memperkuat sajian manis pisang goreng keju, kue mendut, kue putri salju, dan jajanan pasar lainnya. Kehadiran dua patung tak percuma saja, mampu mempertegas cita rasa tradisonal Indonesia.
[caption id="attachment_382871" align="aligncenter" width="552" caption="Menu tradisional dengan kuali (dokpri)"]
[caption id="attachment_382872" align="aligncenter" width="575" caption="Hmmm nikmatttt (dokpri)"]
[caption id="attachment_382873" align="aligncenter" width="538" caption="aneka menu tradisional (dokpri)"]
[caption id="attachment_382875" align="aligncenter" width="591" caption="The harmoni Restaurant (dokpri)"]
Usai menikamati menu istimewa di The Harmoni Restaurant, terpuaskan sudah lidah dimanjakan dengan aneka masakan. "Touch of Indonesia" yang dijelaskan Bapak Daniel, pada saat pemaparan di awal acara terbukti sudah.
Kami Kompasinaer mohon diri, Pak Pram Directur of Sales, Ibu Hesti Ning Tyas (PR manager), Pak Adrian Alfiandi (sales Executive) yang menjadi pemandu House Tour, Mbak Rida yang sempat ngobrol saat makan siang. Kemudian Bapak dan Ibu staf Santika Premiere Jakarta lainnya, yang belum sempat berkenalan. Melepas pamitan kami Kompasianers dengan senyum yang tulus, semoga dilain kesempatan bisa kembali bersua. (Trimakasih Santike Premiere Jakarta, trimakasih Kompasiana)