Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

KompasianaTV dan Kompasianers

24 Januari 2015   13:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:28 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_392956" align="aligncenter" width="573" caption="Mas Nurul, Agung Han, Mas Felix, mas Akbar"][/caption]

Setelah KompasianaTV tayang perdana pada senin 19 Jan 2015, pada Jum'at di minggu yang sama saya mendapat kesempatan. Beberapa K-ers sudah tampil lebih dulu, memberi peluang saya belajar dari artikel yang sudah diposting. Mbak Ella admin K mengabari sehari sebelumnya, sembari sounding tema yang akan dibahas. Semula dikabarkan mengangkat masalah taman kota, menghadirkan narasumber seorang Walikota. Saya cukup antusias mengingat tema ini menarik, sudah terbayang apa yang hendak ditanyakan. Menjelang Shalat Jumat Chatt dari admin masuk, memberitahu perubahan tema mengulas isu yang sedang hot. Kisah "perseteruan" dua institusi, melibatkan nama petinggi di dalamnya.

Kami blogger yang tampil di KompasianaTV, akan tampil on air pada pukul 19.00 wib. Namun peserta hangout musti di kantor K, sejak pada pukul 17.00 wib guna persiapan. Saat yang dinanti tiba saya segera meluncur, macetnya ibukota membuat terlambat 10 menit dari jadwal. Begitu datang dan mengabari, admin segera membimbing ke satu ruangan. Berada di sudut lantai 6, satu area dengan Kompas.com dan Kompasiana. Saya pribadi tak terbiasa dengan fasilitas hangout, dengan sigap admin memandu aplikasinya.

Lima Kompasianers sudah standby, terkoneksi dengan studio Kompas TV. Rekan Kompasianer yang sudah terhubung, Pak Hanny di Solo, Bu Selsa di Temanggung. Sementara saya, Mas Felix dan mas Akbar, bertiga tepisah ruangan di kantor K.

Sebelum pukul 18.00 wib kami saling bersapa, Mas Anggi dari KompasTV memberi briefing pada hangouters. Bagaimana cara kami berkomunikasi, dengan crew dan sesama hangouter's. Pun bagaimana cara hendak mengajukan pertanyaan, sehingga Mbak Cindy sang presenter menangkap. Selama acara berlangsung, tak boleh ada yang lalu lalang di belakang. komunikasi antar hangouters dan crew, menggunakan fasilitas chatting. Namun selama acara berlangsung, chatting dihentikan semua focus ke materi.

Masih ada satu jam saat menunggu, waktu tersedia kami manfaatkan berkenalan. Pak Hanny, Bu Selsa yang berada di luar kota, Mas Felix, mas Akbar satu lantai dengan saya. Berlima kami saling berbincang, terasa akrab dan cair. Suasana saya rasakan, persis ketika acara nangkring K. Antar Kompasiner tak canggung, berakrab diri seperti teman lama tak bersua.

Admin Kompasiana sungguh helpfull, ketidaktahuan kami perihal teknis hangout dengan sigap dibantu. Sembari terus memandu kami yang di Kantor K, teh hangat disajikan lengkap dengan sekotak makan malam. Beberapa saat adzan berkumandang, kami yang muslim ijin menunaikan shalat. Mas Anggi dari studio Kompas TV di FX senayan, wanti wanti 30 menit sebelumnya tidak boleh kemana mana.

****

Waktu merapat saat on air segera tiba, berlima hangouters berada di posisi masing masing. Presenter Cindy membuka acara, tampilan di layar gelas bisa kami pantau dari monitor laptop. Tema yang dibahas memang sedang hangat, terkait penangkapan BW wakil ketua KPK.

Segmen pertama dimulai dengan wawancara Cindy, dengan Deny Indrayana yang ada di gedung KPK. Gerakan Save KPK terasa masif, tampak di layar massa pendukung KPK. Terdengar jelas yel yel diteriakkan, lampu blitz kamera berkilatan. Menurut Deny KPK sebagai pilar anti korupsi sangat riskan, kalau "dirobohkan" karena kasus yang di kriminalisasi. Gesekan konstitusi harus segera diakhiri, masyarakat semakin cerdas bisa menilai secara dewasa. Presiden musti tegas mengambil tindakan, tatarannya sudah bukan menghimbau atau berharap.

[caption id="attachment_392957" align="aligncenter" width="580" caption="ilustrasi- dokpri"]

14220568081182337492
14220568081182337492
[/caption]

Narasumber datang sangat mepet, bahkan saya sempat kawatir tak ada narsum yang hadir. Saat jeda iklan berlangsung dari Bareskrim, Irjen Pol DRS RonnySomphie duduk melalui fasilitas hangout juga.

Sebagai penanya pertama saya siap on webcam, presenter Cindy mempersilakan. Saya Merasaheran moment penangkapan BW, terkesan pas banget usai penetapan BG sebagai tersangka. Kenapa institusi Polri tidak dinetralkan dari politik, focus sebagai pengayom masyarakat. Menyusul pertanyaan mas Felix, Bu Selsa, Pak Hanny, terakhir Mas Akbar.

Semua jawaban hampir seragam, Pak Ronny menyerahkan pada proses yang berlaku. Bagaimana hasil akhir diserahkan pada mekanisme, mari masyarakat mengikuti prosesnya bersama. Satu pertanyaan bu Selsa sangat bagus, Mahfud MD ketua MK saat itu menyatakan kasus Pilkada 2012 Kota Waringin sudah clear. Jawaban hampir senada pihak Polri merespon laporan dari masyarakat, Polri sendiri juga heran kasus 2012 baru dilaporkan sekarang.

Kami mendapat kesempatan satu kali pertanyaan, acara terpaksa dihentikan ada breaking news panjang. Kompasianers on air tak seperti rencana, jadwal semula selama dua jam terpaksa dipangkas. Bahkan tak genap satu jam acara berlangsung, grand closing tak terdengar. Saya pribadi menyadari ada prioritas yang dikedepankan, update terbaru di kantor KPK lebih urgent. Cindy sang presenter "say Thank's" saat jeda iklan, Narsum dari Polri akhirnya log out.

Kami berlima hangouters berbincang sebentar, membahas sedikit yang sudah kami tampilkan. Terus terang durasi yang sangat terbatas, membuat tak bisa leluasa beropini dan bereksplorasi. Sampai setiap hangouter melambaikan tangan log out, bu Selsa berucap "sampai ketemu di Kompasiana" .

[caption id="attachment_392958" align="aligncenter" width="479" caption="selfie- dokpri"]

14220568481186088424
14220568481186088424
[/caption]

Kami bertiga di kantor Kompasiana Jakarta kopdar, bersama admin Mbak Ella dan Mas Nurul. Mas Felix akan menuntaskan pertanyaan yang tertunda, melalui artikel Kompasiana. Saya sendiri berencana membuat reportase, cukup nervous tampil di KompasianaTV.

Kompasianer lain siap siap tampil, kesempatan hadir terbuka luas. Kompasiana, KompasianaTV dan Kompasianers bagai simbiosis mutualisme. Saling membutuhkan dan saling bergandengan, di ujung perjumpaan sempat selfie bareng.

Menunggu tema selanjutnya yang lebih seru, saya pikir tak ada alasan tak bisa tampil di KompasianaTV. Karena kendala waktu dan jarak , ada solusinya melalui fasilitas Hangout. (salam Kompasiana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun