Pembentukan karakter
Di sekolah siswa diajarkan mandiri, bekerjasama dengan teman ataupun dalam kelompok. Mereka diajarkan mengantri saat mengunjungi tempat wisata ataupun museum, dan berimajinasi lewat tulisan. Sopan santunpun tumbuh akibat interaksi dengan teman dan guru yang memberi contoh baik.
Pada perayaan hari ibu dan ayah misalnya, anak-anak diajarkan membuat kartu ucapan untuk ibu/ayah mereka. Anak-anak dianjurkan untuk menyumbang makanan kaleng, kue, mainan dan buku untuk charity. Belajar berbagi ke yang tidak berpunya.
Setiap akhir term, masing-masing kelas atau gabungan beberapa kelas akan membuat pertunjukan. Tiap anak mendapat peran tertentu yang berimbas meningkatnya rasa percaya diri mereka. Mereka belajar nilai-nilai kemanusiaan dari cerita yang mereka tampilkan. Orang tua diundang menyaksikan pertunjukan ini yang membuat bangga baik untuk anak maupun orang tua.
Dari pengalaman dua anak saya bersekolah disini, saya melihat perbedaan nyata dari cara belajar dan apa yang dipelajari siswa di Sekolah di Indonesia dibanding di Inggris. Mungkin kita belum saatnya bicara mengenai penambahan jumlah jam di sekolah, namun lebih difokuskan ke kualitas proses belajar mengajar serta sarana - prasarana sekolah plus mutu guru yang perlu ditingkatkan yang membuat anak-anak riang dan belajar tanpa tekanan. Semoga pendidikan Indonesia makin maju, tidak membuat stress anak didik maupun orang tua siswa.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H