Mohon tunggu...
Agung MahendraYudhaPrasetya
Agung MahendraYudhaPrasetya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobi Menonton anime ChainSawMan Kage no Jitsuryokusha ni Naritakute. Tentang diri Intinya Mengurangi Masalah Hidup. Motivasi Berusaha memcari bekal terbaik untuk dunia&akhirat. #DoaIbu#ILoveMama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Media Pop Up Book Untuk Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Cerita Pada Anak Usia 4-5 Tahun

10 Desember 2022   14:40 Diperbarui: 10 Desember 2022   14:59 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Musfaidah Dwi Zulfausi,S.Pd. Kepala Sekolah TK Kharisma Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam kenal untuk para pendidik anak yang hebat dan kreatif

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang permasalahan bahasa anak usia dini, perlu diketahui bahwa menurut (Depdiknas 2000), mengatakan bahwa tujuan bahasa di TK adalah mengikuti garis besar rencana pembelajaran taman kanak-kanak agar anak dapat berkomunikasi dengan cara verbal dengan lingungan sekitar anak, termaksud lingkungan teman bermain, teman sebaya, orang dewasa dan yang di sekolah, tetangga maupun yang ada di rumah, atau sekitar tempat tinggal bersamanya. Sedangkan fungsi bahasa bagi anak usia dini menurut (Depdiknas 2000), ialah sebagai alat untuk berkomunikasi dilingkungan anak, untuk mengembangkan kemampuan intelektual, ekspresi, dan untuk menanyakan perasaan dan pikiran orang lain. Fungsi bahasa anak ialah untuk mengembangkan kecerdasan dan kemampuan dasar anak, khususnya bahasa di TK ialah untuk perkembangan perasaan dan ekspresi serta pikiran dan imajinasi.

Banyak bentuk kegiatan pembelajaran kemapuan berbahasa yang dapat dilakukan dengan berbagai metode dan sudah barang tentu sesuai dengan prinsip belajar melalui bermain serta dalam suasana yang menyenangkan. Salah satu bentuk kegiatan tersebut yang termasuk dalam lingkup perkembangan Bahasa mengungkapkan bahasa sebagaimana tertuang dalam permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 ialah menceritakan kembali isi cerita dongeng yang pernah didengar. Karakteristik perkembangan berbahasa anak antara lain adalah: Dapat berbicara dengan menggunakan kalimat sederhana yang terdiri 4-5 kata, senang mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana dengan urut dan mudah dipahami (Depdiknas,2007)

Ada beberapa teknik bercerita yang dapat dipergunakan oleh guru, seperti membaca langsung dari buku, menceritakan dongeng, dengan ilustrasi gambar dari buku, menggunakan papan flannel, menggunakan media boneka, dan memainkan jari-jari tangan (Bachri,2005). Tujuan metode bercerita adalah melatih daya tangkap anak, melatih daya pikir, konsentrasi dan membantu perkembangan fantasi dan imajinasi anak serta menciptakan suasana menyenangkan dan akrab di dalam kelas. Seorang guru TK setidaknya harus menguasai teknik bercerita dengan membacakan langsung dari buku..

Bagi anak kegiatan menceritakan kembali isi cerita bukanlah hal yang mudah. Salah satu penyebabnya adalah karena anak tidak memperhatikan guru ketika bercerita (tidak fokus),  (Fitantri, D. A. 2020). Hal ini di sebabkan karena media yang kurang mumpuni dan menarik bagi anak. Adapula faktor- faktor yang mempengaruhi kegiatan menceritakan kembali isi cerita pada anak usia dini adalah faktor perhatian dan faktor kemampuan anak. Disamping itu terdapat faktor kondisi lingkungan sekolah dan keluarga, fasilitas belajar, dan pola komunikasi

Dalam hal ini guru membuat media yang belum digunakan di lembaga sekolah kami, yaitu pop up book .  Media pop-up adalah media yang memiliki bagian yang timbul atau bergerak dan 3 dimensi. Kelebihan dari media pop-up yaitu adanya kejutan disetiap halaman ketika membuka, adanya warna dan bentuk yang berbeda, dan ada objek tiga dimensi (Nugraha, 2016). Mengacu pada kelebihan dari media pop up diharapkan anak lebih mudah memahami materi yang disampaikan, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, dan mempermudah guru dalam menyampaikan materi.

Hasil penelitian oleh Musfaidah.DZ  ini menunjukkan bahwa anak sangat antusias untuk mendengarkan cerita menggunakan media pop up book ini. Anak mampu untuk menceritakan kembali isi cerita yang didengarnya. Manfaat dari penggunakan media pop up book  ini antara lain anak dapat menyimak cerita, menceritakan kembali isi cerita, dapat menyebutkan tokoh yang ada dalam cerita, menjawab dengan kalimat yang benar, dan berpartisipasi dalam percakapan.

Setelah saya coba mainkan bersama anak murid saya bahwa menunjukkan perubahan yang signifikan yaitu anak menjadi lebih tertarik karena media yang bergambar, bervariasi, dan berbentuk 3 dimensi.

Para Pendidik anak yang hebat dan kreatif dapat menggunakan media pop up book ini untuk meningkatkan kemampuan menceritakan kembali isi cerita anak.

Semoga Bermanfaat.

Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

2-639434590d6a9d0feb591c92.jpg
2-639434590d6a9d0feb591c92.jpg
3-639434680d6a9d6cae625cf5.jpg
3-639434680d6a9d6cae625cf5.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun