Kebutuhan akan pengetahuan terhadap teknik budidaya klanceng, dijawab oleh tim pengabdi dari Program Studi Agroteknologi, Universitas Jember.
Tim pengabdi menggunakan analisis kebutuhan awal terhadap kebutuhan pengetahuan. Setelah informasi ini didapatkan, tim pengabdi merancang aktivitas-aktivitas pengabdian yang sesuai dengan kebutuhan.Â
Aktivitas pengabdian dimulai dengan teoritik dan peran lebah, serta hasil analisis potensi Sanen untuk peternakan Lebah Klanceng.
Kemudian, pengabdian dilanjutkan dengan pelatihan perbanyakan, produksi madu, dan pengemasan.
Akhirnya, aktivitas ini ditutup oleh sesi konsultasi dan penilaian keberlanjutan dari program ini melalui pembentukan komunitas.Â
Besar harapan suatu saat nanti ketika Sanenrejo tidak lagi dikenal sebagai kawasan-kawasan yang sering berkonflik dengan kebutuhan konservasi dan ekonomi.
Suatu saat, lebah klanceng bukan hanya memberikan peran mendalam, baik terhadap peningkatan ekonomi, kondisi lingkungan, dan juga tingkat sosial masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H