Mohon tunggu...
Agung Setyawan
Agung Setyawan Mohon Tunggu... SUPERVISIOR -

Pria kelahiran Pati,16 Juni 1989 yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara . menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi pada tahun 2011. sekarang merupakan salah satu staff di Perusahaan Swasta. status lajang dan sekarang tinggal di Kota Semarang .

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan

31 Maret 2016   23:55 Diperbarui: 1 April 2016   05:45 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="memory will life till the end of world"]

 

Aku munculkan semua kenangan yang lama tak terkuak
Ku dapati semua keindahan terbalut oleh kepedihan
Karena keduannya adalah satu tubuh yang tak terpisahkan
Keindahan adalah nyanyian jiwa diiringi penderitaan tangisan ratapan

Jika emas tak merasakan pedihnya dibakar dan ditempa
Dia tak akan pernah berharga,segala sesuatu harus ditebus pengorbanan
Begitu pula dengan kebahagiaan,tak kan pernah dirasa bila
Tidak merasakan kesakitan jiwa.

Dimensi manusia hanya ingin kebahagiaan tanpa kepahitan
Luruskan jalan dan lapangkan jiwa maka engkau akan menemukan
Lukisan sepenggal kisah usang yang mengajariku melangkah
Menatap dan menantang dunia
Mengajarkan tentang hidup sejati

Terlempar semua dosa-dosa yang membatasi ruang pikirku
Tergeletak tak kuasa menahan kuat alirannya
Jiwaku terbebas dari kungkungan jeruji kesepianku
Akan kuremukan belenggu pasunganku
Sebelum ajal memanggilku

Biarlah aku ditemukan setia menunggu jiwaku yang terhilang
Akan kah cinta selalu ada temani tanpa hadirmu ?
Salahkah aku yang terlalu bergumul dengan khayalanku
Hanya itu kekuatanku di dunia,berkutat dengan imajinasi

Biarkan aku benahi sayap sayapku yang berlumur perih
Menguatkan kaki yang letih
jemariku, ku kepalkan bersiap meremukan ikatanku
Kini ku terbebas,jauh dari pikiran yang menyiksa
Hanya ada Kedamaian
Keindahan di tempat maha tinggi bersama jiwa yang tak kan hancur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun