Mohon tunggu...
Agung WahyuPrayitno
Agung WahyuPrayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya Agung Wahyu Prayitno, suka menulis nulis, pernah menjalani pendidikan sarjana di bidang bahasa dan sastra Indonesia di Universitas Kuningan. Saya menulis banyak buku fiksi dan nonfiksi, termasuk novel, cerpen, dan artikel. Selain menulis, Saya hobi mendengarkan musik, nonton film, baca buku, minum kopi, dan berolahraga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Membangun Komunitas Belajar Melalui Kurikulum Merdeka

20 Maret 2023   08:05 Diperbarui: 20 Maret 2023   08:13 2218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:/instagram.com/nadiemmakarim?igshid=YmMyMTA2M2Y=

2. Meningkatkan keterlibatan orang tua

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, meningkatkan keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar dapat membantu menggerakkan komunitas belajar. Sekolah dapat melibatkan orang tua dalam kegiatan-kegiatan seperti diskusi kelompok, rapat orang tua, atau bahkan mengadakan workshop yang diadakan oleh pihak sekolah atau guru. Selain itu, memberikan informasi dan masukan kepada orang tua tentang kemajuan dan perkembangan anak juga dapat membantu meningkatkan keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar.

3. Memberikan pelatihan dan pengembangan kepada guru

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam implementasi kurikulum merdeka. Oleh karena itu, memberikan pelatihan dan pengembangan kepada guru mengenai konsep dan metode kurikulum merdeka dapat membantu menggerakkan komunitas belajar. Pelatihan dan pengembangan dapat dilakukan melalui workshop, pelatihan atau kursus yang diadakan oleh pihak sekolah atau institusi lainnya. Selain itu, guru dapat melakukan pertukaran pengalaman dan pengetahuan melalui grup diskusi atau forum online.

4. Mengadakan kegiatan yang melibatkan pemerhati pendidikan

Pemerhati pendidikan, seperti LSM, komunitas masyarakat, atau organisasi lainnya dapat membantu menggerakkan komunitas belajar. Sekolah dapat mengadakan kegiatan yang melibatkan pemerhati pendidikan, seperti dialog atau diskusi mengenai isu-isu pendidikan terkini. Hal ini dapat membantu sekolah untuk memperoleh dukungan dan masukan dari pemerhati pendidikan dalam proses implementasi kurikulum merdeka.

Dengan menggerakkan guru, orang tua, dan pemerhati pendidikan untuk menjadi komunitas belajar, implementasi kurikulum merdeka untuk mewujudkan metode pembelajaran merdeka belajar dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan

Selain itu, penting juga untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap implementasi kurikulum merdeka. Dalam proses evaluasi, semua pihak perlu dilibatkan untuk memberikan masukan dan saran terhadap proses implementasi kurikulum merdeka. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan dalam proses implementasi, sehingga dapat dilakukan perbaikan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Kurikulum Merdeka dapat menjadi alternatif yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Implementasi kurikulum merdeka membutuhkan peran aktif dan partisipasi dari seluruh pihak, baik itu guru, orang tua, maupun pemerhati pendidikan. Dengan adanya dukungan dan partisipasi dari seluruh pihak, implementasi kurikulum merdeka dapat berjalan dengan lancar dan menciptakan situasi menyenangkan dalam kegiatan merdeka belajar yang memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi dan kolaborasi antara seluruh pihak untuk menggerakkan komunitas belajar dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun