Mohon tunggu...
Agung gunawan
Agung gunawan Mohon Tunggu... Atlet - Saya laki laki

Pengen jadi orang kaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Api Tak Kunjung Padam Pamekasan Madura

28 Januari 2021   21:34 Diperbarui: 28 Januari 2021   21:44 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Legenda asal mula api tak kunjung padam meski hujan mengguyurnya ini memang memiliki latar belakang dari kisah suatu legenda pernikahan ajaib KI MOKO.

Konon pada sekitar abad-16 tahun 1683 M. Hiduplah seorang pengelana penyebar agama islam, dia bernama KI MOKO. Dengan nama aslinya RADEN WIKNU KENONGO. Ki moko adalah seorang pengembara pencari ikan yang tinggal di tengah hutan. Ki moko mendengar berita bahwa raja dari kerajaan palembang sedang sedih. Dikarenakan putrinya sedang sakit dan tak kunjung sembuh. Waktu itu ki moko dipanggil untuk membantu mengobati sang putri. 

Ki moko mempersembahkan sebuah bambu kepada sang raja yang berisi penuh dengan berbagai macam mata ikan. Saat raja menerima bambu pemberian dari ki moko, Sang raja terkejut karena isi dari bambu yang awalnya dianggap tidak berharga berubah menjadi permata intan dan berlian. Sang raja sangat merasa sangat bahagia karena putrinya sembuh dari sakitnya karena melihat keajaiban dari hadiah yang diberikan oleh ki moko. 

Sang raja merasa sangat berhutang budi kepada ki moko yang telah berhasil menyembuhkan putrinya. Dan sesuai dengan janjinya, sang raja menganugrahkan hadiah berupa peti kepada ki moko. Setelah peti tersebut sampai ketangan ki moko, alangkah terkejutnya ki moko.  Terdapat seorang putri yang sangat cantik. SUMINTEN adalah putri sang raja yang sengaja di hadiahkan kepada ki moko untuk dijadikannya istri.

Bersamaan dengan itu tersirat suatu kabar dari utusan sang raja bahwa rombongan dari kerajaan akan segera datang ketempat ki moko untuk melangsungkan pernikahannya dengan putri Suminten. Ki moko sangat khawatir, Dikarenakan tempat tinggal serta kebutuhan perayaan yang mustahil didapatkan dalam waktu sesingkat itu. 

Namun kekhawatiran ki moko akhirnya sirna setelah ki moko memusatkan batinnya melalui semedi untuk memohon pertolongan kepada Tuhan yang maha kuasa. Dengan tongkat sakti yang ditancapkannya ketanah, Berdirilah sebuah istana yang sangat megah. Istana tersebut akan hilang setelah acara perayaan ki moko selesai. 

Demikian juga dengan kebutuhan lainnya seperti makanan, air dan dengan cara yang sama. Pada saat itu, keluarlah air dari dalam yang akhirnya membentuk sebuah telaga dan kobaran api yang menyala. Dengan demikian puaslah hati ki moko dan pelaksanaan pesta pernikahanpun dapat berjalan dengan lancar. 

Akan tetapi, pada saat upacara pernikahan selesai, segenap keajaiban sirna. Hanya tersisa kobaran api yang tidak sirna. Melihat api yang tidak sirna, ki moko langsung menghampiri api itu dan menyuruhnya kembali ke asalnya. Akan tetapi ajaib, sang api berkata " biarkan aku tetap disini untuk menemani seluruh anak cucumu hingga akhir hayatku ".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun