Puasa merupakan rukun Islam yang ke empat bagi umat muslim di selluruh dunia sehingga puasa ini wajib dilakukan. Tata cara yang umum berpuasa yaitu menahan haus dan lapar mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Puasa sendiri memiliki bagi seseorang memiliki tingkatan-tingkatan yakni puasa syari'at, puasa tariqhat dan puasa hakikat.
Pertama, puasa syari'at yakni puasa yang diketahui secara umum, yakni menahan haus dan lapar mulai terbitnya matahari sampai tenggelamnya matahari/waktu maghrib dan menahan segala hal yang membatalkan puasa.
Kedua, puasa tariqhat yaitu puasa yang dilakukan sebagaimana puasa syari'at ditambah dengan menahan diri dari melakukan hal-hal tercela. Dimulai dari mata dengan mencegah dari melihat hal-hal yang menimbulkan dosa sepeti melihat aurat lawan jenis dan sebagainya.
Selanjutnya telinga dengan mencegah dari mendengar hal-hal buruk diantaranya adalah mendengarkan orrang mencela seseorang/menggosip dan perkataan-perkataan kotor. Kemudian mulut, Dimana mulut merupakan bagian yang paling mudah untuk melakukan dosa, seperti mencela seseorang, berkata kotor dan mmasih banyak yang lainya.
Selanjutnya tangan dan kaki digunakan untuk melakukann dan melagkah ketempat yng diridhai oleh Allah dan tidak digunakan untuk merusak/melukai makhluk lain, seperti semsama manusia, hewan dan tumbuhan. Selanjutnya menahann hawa nafsu dari kegiatan unntuk berhubungan badan annatar laki-laki dan perempuan.
Ketiga, puasa Hakikat, dimana hakikat merupakan tingkatan tertinggi bagi umat islam yang dilakukan oleh orang-orang sufi dan para wali yang hati mereka benar-benar bersih dan segala hal yang dilakukan hanya bertujuan kepada Allah. Puasa yang dilakukannya yakni sebagaimana yang dilakukan seperti puasa syari'at dan puasa tariqhat.
Namunn di sisi lain puasa hakikat yaknni apabila seseorag tersebut melakukan kesalahan sedikit saja yang sejatinya tidak membatalkan puasa, orang tersebut menganggap puasanya batal/tidak sah. Sehingga orang-orang yang sampai pada tinngkatan puasa hakikat hatinya benar-benar bersih dan tulus, tidak heran jika puasa tersebut belumm bisa dilakukan oleh semua umat muslim.
Meskipun puasa hakikat sulit utuk dicapai, sebagai orang beriman kita harus terus berusaha untuk sampai pada tingkatan tersebut. Karena puasa syari'at, thariqat dan hakikat memiliki tingkatan yang berbeda maka pahala yang di dapatkannya juga akan berbeda. Semakin tinggi tinngkatan tersebut maka akan sangat mudah unntuk mendapatkan ridha dann dikabulkannya semua doa oleh Allah.
Puasa juga memiliki rukun dan syarat dimana jika tidak dilakukan maka tidak akan di terima puasanya. Syarat wajibnya puasa di antaranya adalah  Islam, dimana setiap orang Islam harus melakukan puasa setiap bulan Ramadhan, Selanjutnya berakal, dimana orang tersebut dalam keadaan sadar akan berpuasa, tidak gila atau mabuk.Â
Selanjutnya baligh, dimana orang tersebut sudah menerima dosa ataupun mendapat pahala ketika melakukan sesuatu. Syarat yang harus dipenuhi yakni  suci dari haid dan nifas/ datang bulan dan niat, dimana niat itu dilakukan ketika sebelum terbitnya fajar. Apabila niat itu dilakukan ketika siang hari atu setelah terbitnya fajar maka tidak akan sah puasanya.
Sebagai umat beragama Islam kita wajib melaksanakan ibadah puasa. Dimana puasa tersebut alangkah baiknya jika di mulai sejak kecil/ sebelum baligh. Agar ketika kita sudah terbiasa melaksanakan ketika kecil, kita tidak perlu latihan lagi dalam melaksanakan puasa. Alangkah baiknya jika anak kecil ketika berlatih puasa mendapat dampingan dari orang tua, guru dan teman-temannya. Dimana mereka akan menjadi pembimbing dan penyemangat anak kecil selama berpuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H