Mohon tunggu...
Agung Winarko
Agung Winarko Mohon Tunggu... Lainnya - freedom narrator

No status - Non status quo | "Every deep thinker is more afraid of being understood than of being misunderstood" - F.N

Selanjutnya

Tutup

Trip

New Normal: Matinya Tourism dan Rekreasi, What's Next?

2 Juli 2021   20:53 Diperbarui: 2 Juli 2021   21:32 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tourism telah mati. What's next ?

Productive contemplation, ini istilah saya. Itulah what should be coming next. Sebuah upaya kontemplasi yang feeling-nya seperti tourism. Seperti apa wujudnya ?

Istilah ini berawal setelah saya melihat instastory @sariefebriane tentang kiriman buah nanas hasil panen mandiri, yang kemudian menggiring saya ke akun instagram @bowiechampa sampai akhirnya terdampar di akun @bregadium. Konten kedua akun itu didominasi oleh foto-foto perkebunan dan hasil panen yang dilakukan secara mandiri dan menurut saya revolusioner. Yup, inilah productive contemplation.

Anda tahu shaolin temple ?

Bayangkan ada pandemi listrik (mati listrik) di seluruh dunia. Semua gadget, komputer, networking mati. Komunikasi antara desa dan kota terputus. Distribusi food source ke kota mati. Distribusi pupuk ke desa terganggu. Siapa yang bertahan hidup dan tetap terpenuhi kebutuhan pangannya ? Kemungkinan besar penghuni kuil shaolin yang konsisten mengelola tanah dengan tangan-tangannya sendiri untuk memproduksi food source.

Kontemplasi yang menghasilkan sumber pangan (food source). Ini sejatinya passion yang geraknya selaras dengan format pandemi.  Back to nature.

Pasangan serasi manusia itu adalah food source, tidak bisa dipungkiri. Bukan bioskop, shopping mall atau festival musik. Dan ketika kita melakukan ini percaya kata-kata saya : anda akan tenang, bersyukur dan merasa lebih hidup tatkala tangan anda memetik dan menggenggam buah yang anda tanam sendiri. Percaya diri anda tumbuh, fungsi diri meningkat dan imunitas anda prima. Inilah rekreasi jaman now.  Rekreasi yang didefinisikan ulang oleh Diraja Covid19.

Masalahnya adalah kita mau berkebun di mana ? Kanan kiri kita perumahan,  mall, gedung.

Silahkan intip akun instagram @4eat.jkt. Perhatikan bagaimana cerdasnya mereka menghasilkan cuan melalui ternak ikan dan sayuran organik dari balik tembok di tengah-tengah aspal perumahan. Itulah sesungguhnya cikal bakal dan blueprint 'rekreasi' yang akan menggantikan konsep tourism kita yang sudah halu dan 'ketinggalan jaman'.

Back to nature. Itulah paradigma.

Dan jangan salah! bukan hanya rekreasi yang harus didefinisikan ulang dengan paradigma ini. Bahkan pendidikan pun harus .... sudah semestinya.

Don't need to think out of the box. Just take a look at yourself.

Still, keep waras, keep alive

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun