Mohon tunggu...
Anggi
Anggi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa stiem Bongaya Makassar semester lima
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ingin menjadi org berguna bagi banyak orang dan berbakti pada kedua org tua

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Ratusan Hektar Sawah Tadah Hujan di Takalar Butuh Pengairan

5 Juli 2024   00:53 Diperbarui: 5 Juli 2024   00:55 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratusan hektar sawah tadah hujan di Kabupaten Takalar dan Kabupaten Gowa butuh pengairan. 

Alangkah ironisnya kedua daerah kabupaten ini yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar.Masih banyak lahan pertanian yang masih minim produksi akibat hanya mengandalkan air saat musim hujan. 

Berhektar- hektar persawahan tadah hujan hanya ditanami jika musim penghujan, apabila ditanami di musim kemarau itu pengairan dari sumur bor air tanah, itupun harus digali beberapa meter dalamnya karena rata-rata airnya asin, karena areal dekat dari wilayah pesisir pantai. 

Menurut petani yang sawahnya ada di lokasi Desa Popo Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar, katanya sangat kesulitan air untuk menggarap sawah mereka secara maksimal karena kita tergantung pada musim hujan, itupun hujannya yang curah hujan yang tinggi. Kalau kita kerjakan terlambat atau kecepatan pasti kita gagal panen. 

Pengelolalaan hanya sekali setahun yang bisa diharapkan hasilnya, karena dikendalikan oleh kapan ada hujan. Jikalau hujan tidak lebat dan tidak teratur pasti gagal panen pula, belum lagi serangan hama. Alat mesin petik panen hasil padi itu rata-rata mesin sewaan dari dae rah lain, seperti dari Pinrang, Sidrap, Maros dan Bone. Kalau telat panen sudah tidak ada lagi mesin petik, dan sudah tidak ada lagi panen dengan tangan manusia. 

Ironis memang kedua daerah ini, padahal sudah sekian lama Dan Bili-Bili Gowa,ada juga hari ini diresmikan lagi Bendungan Pamukulu di daerah Takalar oleh Presiden Jokowi yang anggarannya bukan main sekitar 1,6 T. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun