Mohon tunggu...
Mr. Agung
Mr. Agung Mohon Tunggu... Guru - Guru

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kata yang Tak Terucap

18 Desember 2022   01:56 Diperbarui: 18 Desember 2022   01:59 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ada rasa meluap di ruang hati
Seketika sunyi pun menghampiri
Hanya mata yang berbicara tanpa kata
Melukis hakikat cinta anak manusia

Kaki berjalan tertahan
Gerak waktu terhenti
Seluruh terdiam dalam pelukan
Mendekap erat cahaya ilahi

Hadirmu adalah kata yang tak terucap
Pada musim yang terus berganti
Pelukanmu adalah kalimat yang tersekap
Pada pemahaman konsep diri

Satu kerdip lilin menyala
Terangmu pancarkan surga
Memangkas gelapnya hati
Membuka belenggu kondisi

Ada kau dan aku kini
Dalam pelukan cinta-Nya
Menjadi saksi kemuliaan Sang Bayi
Yang tertidur dalam gendongan Bunda-Nya

Lembah Teluknaga, 18-12-2022
Untuk malaikat sukacitaku
Salam BAHAGIA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun