Alat-alat Observasi Meteorologi Maritim
BMKG melakukan pengamatan parameter – parameter cuaca laut menggunakan peralatan meteorologi untuk meningkatkan akurasi prakiraan cuaca maritim. Hasil pemantauan ini nantinya diharapkan dapat memberikan informasi cuaca maritim yang akurat sesuai dengan kebutuhan informasi kelautan di Indonesia. Pengenalan alat observasi meteorologi diharapkan sebagai pengetahuan dasar bagaimana cara memperoleh data di lapangan sehingga dapat diolah menjadi produk informasi cuaca dan iklim maritim. Bentuk, warna, dan material alat observasi laut tersebut seringkali menarik perhatian masyarakat yang beraktivitas di laut sehingga dapat memicu perusakan dan penjarahan (vandalisme) karena ketidaktahuan akan pentingnya alat-alat tersebut untuk mendukung sistem informasi cuaca dan peringatan dini demi keselamatan aktivitas di laut dan wilayah pantai.
A. Maritime Automatic Weather Station (MAWS)
Automatic Weather Station (AWS)Â merupakan stasiun pengamat cuaca otomatis yang lengkap untuk mengamati parameter-parameter cuaca seperti arah dan kecepatan angin, suhu dan kelembaban udara, tekanan udara, curah hujan, temperatur air laut dan tinggi muka air laut. Alat ini biasa ditemukan terpasang di pelabuhan atau di badan kapal. ini berfungsi mengukur arah dan kecepatan angin, suhu dan kelembaban udara, tekanan udara, curah hujan, temperatur air laut dan tinggi muka air laut.
Manfaat Automatic Weather Station (AWS) adalah sebagai berikut:
Menambah kerapatan jaringan pengamatan dengan menyediakan data dari lokasi pemasangan AWS yang baru dan dari lokasi yang sulit untuk dilakukan pengamatan secara konvensional.
Menyediakan data meteorologi selama 24 jam dalam sehari.
Meningkatkan akurasi pengamatan.
Mengurangi biaya operasional yang mungkin terjadi apabila pengamatan dilakukan secara konvensional oleh pengamat meteorologi.
Melakukan pengukuran dan pengiriman data secara kontinyu dengan frekuensi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasional.
B. Wave Recorder