Ketersediaan pupuk subsidi yang semakin menipis menjadi problem utama petani pada saat ini. Hal ini menyebabkan para petani harus merogoh kantong lebih dalam untuk memenuhi kebutuhannya, terlebih harga produk pertanian pada saat panen tidak menentu. Tim KKN UNS 96 melihat peluang ini untuk mengajak masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai petani agar mengurangi biaya produksi dan penggunaan pupuk kimia dengan cara membuat pupuk organik cair dan pestisida nabati.
"Untuk mengganti sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia, maka masyarakat diberikan edukasi melalui pembuatan pupuk organik cair dari bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Hal ini dikarenakan pupuk kimia yang begitu mahal dan ketersediaannya yang terbatas. Selain itu, kebutuhan pupuk yang digunakan masyarakat lumayan banyak karena mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani dan juga keinginan masyarakat untuk membuat pupuk sendiri sehingga  Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) serta Pestisida Nabati ini diadakan," tutur Ariya selaku ketua pelaksana pada kegiatan ini.
Tim KKN UNS 96 melakukan Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) serta Pestisida Nabati di Dusun Ngasinan, Desa Tugu, Kecamatan Jumantono. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat (3/2/2023) yang dihadiri oleh anggota kelompok tani Dusun Ngasinan dan masyarakat sekitar. Rangkaian kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi yang bertujuan untuk mengedukasi para petani mengenai jenis-jenis dan manfaat pupuk organik. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab dan diakhiri dengan praktik secara langsung -- membuat POC dan pestisida nabati.
Pembuatan pupuk tersebut menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan oleh masyarakat di lingkungan sekitar. Bahan-bahan yang digunakan antara lain cabai, bawang merah, bawang putih, serabut kelapa, tetes tebu, bonggol pisang, penyedap rasa, lamtoro, telur, tembakau, dan lain-lain.
Dalam pemaparan materi disampaikan bahwa respon tanaman terhadap pemakaian pupuk organik cukup lama sehingga tidak dapat dilihat manfaatnya dalam satu kali pemakaian, melainkan perlu beberapa kali pengaplikasian supaya terlihat efek pemakaiannya. Meskipun demikian, POC dan pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan menjadi nilai plus dibandingkan dengan pupuk kimia.
Kegiatan ini mendapat dukungan dan apresiasi dari Bapak Suyadi selaku kepala dusun Ngasinan. Selain itu, kegiatan ini mendapatkan antusias yang besar dari masyarakat. Harapan dengan diadakannya kegiatan ini yakni masyarakat dapat memahami dan menerapkan pembuatan POC serta pestisida nabati dalam kegiatan bercocok tanam. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian bibit tanaman kepada partisipan sebagai buah tangan.
"Semoga dari kegiatan yang telah dilaksanakan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat desa dan semoga pertanian Desa Tugu dapat beralih ke pertanian organik," Ariya (3/2/2023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H