Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindukan Labuh

8 Januari 2019   22:31 Diperbarui: 8 Januari 2019   22:38 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berabad abad lamanya seolah kaki melangkah tak jemu tak pernah tahu arah tuju

Ber mil mil rasanya jauh melangkah lelah tanpa pernah tahu akan kemana

Ber ribu ribu kesenangan kesenangan nafas ku hela hela, kuhirup berkali kali tanpa pernah mengerti akan kemana hati berhenti

Lelah? Iya aku lelah

Rindu? Iya Aku rindu tempat berlabuh

Menanti tanpa tahu siapa yang kunanti

Mencari tanpa pernah mengerti apa yang ku cari

Mungkinkah itu engkau 

Ataukah itu sepenggal jiwa yang terpisah sekian lama

Jeda aku butuh jeda diantara ribuan kata

Aku butu spasi diantara ribuan jarak yang kujalani

Aku butuh berhenti mengistirahatkan lelah ini

Aku butuh kamu mengisi kekosongan hatiku

Siapa kamu

Adalah sepenggal jiwa yang masih aku setiai mencari dan harua segera kutemukan

Agar hatiku tak mati karena kelelahan

Agar jiwaku utuh dan yang pasti agar supaya tegak pula tiang tiang agamaku 

Agar kuat pula garis keturunanku 

Menemukanmu dalam labuh ku adalah doa dan harapan yang tak pernah bosan aku dendangkan selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun