Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Cinta Si Joko Beruk 2

23 Maret 2014   12:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah Pertemuan dengan teman gadisnya sewaktu SMP itu yaitu Dara, Gadis pembuat undangan Reuny sekaligus seorang gadis yg mampu merubah pandangan dan pola pikir Joko. Joko mulai terseret oleh sesuatu yg ia sendiri tak mengenalinya,Pagi Siang Sore dan Malam Joko yg memang sering melingkar dan berkumpul bersama kawan kawanya di perkampungan sebelah kampug gadis itu kini jalanan yang ia laluipun berubah, awalnya ia selalu melewati jalan raya, tetapi semenjak pertemuan itu jalan yang ia laluli beubah ia selalu melewati jalanan kampung dimana jalanan itu selalu melewati rumah si Dara (gadis itu), sampai tak terasa sudah hampir 2 tahun ia selalu melewati Rumah Gadis itu, dan dalam dirinya Berharap meski hanya sekelebatan saja ia dapat melihat wajah gadis itu dalam perjalananya.

Bukan hanya Jalanan Perkampungan Gadis itu (Dara) yang ia selalu lewati bahkan setiap ia hendak pergi kekampusnya dimana Joko kuliah ia selalu melewati Jalanan Kampus dimana gadis itu kuliah, bahkan dengan diam diam Joko sering mencuri pandang dan gerak gerik Gadis itu di kampusnya dimana gadis itu aktif dalam sebuah organisasi, ya Joko secara diam diam sering ngopi di warung belakang kampus gadis itu yang tepat berada tidak jauh dari sekretariat organisasinya, Hanya dengan melihat wajah Dara Joko sudah cukup lega dan tenang kemudian ia melanjutkan perjalananya pulang.

Suatu sore dikala gerimis menjelang senja pada Hari kamis, Joko menyendiri disebuah bukit dengan sebotol minuman kesukaanya yaitu Vodka, Joko merenung sambil sesekali mereguk Minumanya, Joko bertanya tanya dalam hatinya kenapa mengapa ia selalu saja membayangkan wajah Dara, seolah hampa jika tak melihat wajah si Dara.Kemudian Joko bertanya tanya dalam Hati, Apa benar ini Cinta??

Tiga hari berselang setelah dibukit itu Joko mendatangi Rumah Dara, Ia berharap dapat berbincang dan ngobrol serta menatap wajah Dara, tetapi sayang niatnya harus ia kandaskan sore itu, ia merasa kecewa, tak berdaya ketika ia melihat Dara sedag asyik ngobrol dengan seorang Pria, Namun Joko tidak segera Pergi ia terus mengamati Dara sambil membeli Rokok di warung depan rumah si Dara, Ia melihat Dara tertawa begitu lepas dan gembira, Joko merasa sangat lega dan bahagia meski ia sebenernya Kecewa karena niat dan keinginanya tak dapat ia tuntaskan.

Joko pun kemudian segera meluncur kerumah temanya disebelah kampung Dara, disana dia bercanda bercerita dengan kawan kawanya sambil asyik menyanyi dan menikmati secangkir kopi.Tak lama Joko disana ia pun pulang menuju rumahnya Namun karena hatinya gundah, gelisah ia mengurungkan niatnya ia mencri kedai kopi lesehan di daerah remang2 yang agak sepi ia merenungi kejadian kejadian yg barusan ia alami, Dalam Hati ia menjawab kegundahanya sendiri, benar rupanya aku sedang dilanda cinta kepada si Dara.

Keesokan Harinya joko tak sanggup lagi menahan dahsyatnya rasa yang ada pada dirinya, waktu itu hujan gerimis Joko mendatangi kampus gadis itu ia bertanya di sekretariat tempat gadis itu aktif berorganisasi di kampusnya, Joko mendapati jawaban bahwa si Dara gadis jelita itu sedang ada aktifitas di Perpustakaan kampus, Joko dilanda Rindu hebat ia segera mendatangi tempat dimana Dara Gadis jelita itu berada, Joko melihat Dara sedang sibuk dengan aktifitasnya Ia tak mau mengganggu apalagi hanya untuk sekedar mengucap kata Cintanya Pada Dara, dengan Kondisi Basah Kuyup bajunya pula, ia tak ingin Orang yang dicintainya malu, Dengan perasaan senang karena melihat Dara begitu gembira dan kekecewaan karena tak mampu mengungkapkan apa yg ada dihatinya Joko pun beranjak dari tempat itu dan segera pulang kerumahnya.

Dalam perjalananya di gerimis senja hari itu Joko meneteskan airmatanya bersama gerimis air hujan yang membasahi pipinya sambil berkata lirih, "Aku Cinta Dia Gusti".

bersambung...

AW. 19-09-2012Papua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun