Mohon tunggu...
Agung Nugroho
Agung Nugroho Mohon Tunggu... -

sesuatu yang indah itu akan datang ketika kita sudah berusaha,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penelitian Manajemen Media Massa

6 Juni 2012   18:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:19 8025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB I

LATAR BELAKAN.

Manajemen berasal dari kata perancis kuno, menagement yang berarti sebuah pelaksanaan dan pengaturan. Meski belum memiliki definisi mapan secara universal, namun Mary Parker Follet mendifinisikan manajemen sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen). Pada hakekatnya manajemen sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan, terlebih dalam sebuah instansi, organisasi hingga perusahaan. Karena pada dasarnya manajemen adalah sebuah proses untuk membentuk aturan dan kendali dalam tubuh struktur organisasi tersebut.

Dengan kata lain, manajemen dapat di ibaratkan sebagai sebuah sangkar yang memberi batasan ruang gerak pada kehidupan didalamnya, agar tidak terjadi sebuah perselisihan yang nantinya akan menghambat tujuan bersama. Misal sebuah perusahaan periklanan, setiap tim kreatif memiliki imajinasi sendiri dalam menciptakan konsep iklan yang menurut mereka menarik, namun hal ini tidak akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi perusahaan, terlebih jika mereka bekerja sendiri tanpa ada ikatan yang mengatur cara kerja yang sesuai berdasarkan keinginan bersama. Disinilah fungsi manajemen dimainkan, sebagai penyatu pemikiran dengan membentuk aturan aturan tertentu yang wajib dipatuhi.

Dalam sebuah perusahaan, manajemen sangat penting adanya. Meski demikian perlu adanya sarana atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama dan biasa disebut 6M.

1.Men ( manusia), hal ini merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki. Karena

1

manusia merupakan faktor terpenting dalam tujuan dan mencapai tujuan bersama.

2.Money (uang), ini juga bagian dari unsur utama yang tidak dapat diabaikan, karena uang menjadi tolak ukur seberapa besar nilai suatu perusahaan.

3.Materials merupakan sebuah wujud benda yang digunakan dalam proses pencapaian tujuan.

4.Machines (mesin) hampir sama dengan materials, namun mesin lebih memberi kemudahan dalam segala hal, mampu bekerja maksimal melebihi kekuatan manusia, dan manusia hanya bertugas mengendalikanya.

5.Method dan Markets. Dua jenis ini juga sangat penting dalam sebuah perusahaan, terlebih markets (pasar), tanpa adanya pasar, perusahaan tidak akan berfungsi selayaknya sebuah perusahaan pada umumnya. Karena pasar merupakan suatu tempat bagi perusahaan untuk menyebarluaskan produknya.

Dari 6M yang telah disebutkan diatas jelas terlihat jika semua unsur harus saling melengkapi. Dijadikan menjadi sebuah satu kesatuan yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai sesuatu sesuai yang diharapkan.

Manajemen memiliki fungsi sebagai elemen dasar yang akan ada dan melekat dalam proses manajemen, dan menjadi acuan dalam melaksanakan tugas sesuai tujuan. Seorang industrialis Perancis Henry Fayol awal abad ke-20 (http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen) memperkenalkan lima fungsi manajemen, Merancang, Mengorganisir, memerintah, mengordinasi dan mengendalikan. Namun kelima funsi itu telah diringkas menjadi

·Perencana (Planing). Pemikiran tentang apa yang akan dikerjakan dengan sumber daya yang telah diiliki.

2

·Pengorganisasian (organizing). Sebuah pembagian tugas dari struktur yang besar

dijadikan menjadi lebih kecil, agar mudah dalam melakukan pengawasan.

·Pengarahan (directing). Sebuah tindakan yang mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

Sesuai dengan definisi dan tujuan manajemen yang telah dibahas diatas, maka dapat diketahui betapa pentingnya manajemen dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Manajemen tersebut juga ada dalam tubuh Media Massa. Seperti kita ketahui sebelumnya, media massa merupakan sebuah media informasi yang bekerja sebagai penyampai pesan terhadap masyarakat, baik yang bersifat berita maupun hiburan. Dapat dibayangkan jika saja dalam media massa tidak mengenal yang namanya meanajemen, bisa saja para pekerja media memuat sebuah peristiwa yang seharusnya tidak diberitakan. Karena tidak ada yang mengatur dan memberi batasan tentang apa yang seharusnya dilaksanakan untuk memberikan informasi yang layak disampaikan kepada publik. Oleh sebab itu manajemen juga diterapkan dalam media massa, sebagai pengendali dalam melaksanakan tugas guna mencapai tujuan bersama.

Manajemen memiliki prinsip yang lentur, sesuai dengan kondisi dan situasi tertentu yang dapat berubah. Kebijakan dalam manajemen dapat berubah, berdasarkan perkembangan yang ada. Salah satu contoh manajemen pada media massa, sebuah acara sejak awal telah ditayangkan pada hari dan jam tertentu, namun jadwal tersebut bisa saja berubah menyesuaikan perkembangan. Misal penayangan program acara SILET di RCTI. Awalnya disiarkan setiap hari pukul 11.00-12.00 Wib, namun berdasarkan kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan, manajemen penyiaran dalam tubuh RCTI memindah jam tayang SILET menjadi setiap hari pukul 15.00-15.30 Wib.

3

Hal seperti itulah yang dimaksut manajemen memiliki sifat yang lentur, dapat menyesuaikan sesuai keadaan.

Setiap divisi dalam media massa memiliki manajemen sendiri yang mengatur berbagai kegiatan yang ada, misal manajemen penyiaran, manajemen keuangan, manajemen pemberitaan Dll. Masing masing divisi memiliki manajemen yang bekerja berdasarkan tugasnya masing masing, guna menciptakan sebuah karya yang menarik bagi masyarakat.

Hal tersebut juga terdapat disebuah lembaga penyiaran milik negara RRI Semarang. Manajemen menjadi bagian dari proses berkembangnya RRI, khusunya dibidang pemberitaan. Bidang pemberitaan merupakan sebuah bagia khusus yang didalamnya terdiri dari jurnalis / wartawan dan reporter yang bertugas dalam mencari informasi dan berita yang sengang berkembang. Dalam proses kerjanya, bidang pemberitaan membutuhkan sebuah manajemen yang digunakan sebagai alat pengontrol dan pengendali bagi seluruh karyawan yang ada didalamnya. Berikut salah satu contoh manajemen di bidang pemberitaan RRI Semarang. Guna mewujudkan tujuan dalam hal menyajikan informasi yang menarik bagi publik, bidang pemberitaan RRI Semarang dibagi menjadi tiga seksi yang bertugas sesuai dengan ketentuan.

1.Seksi Libradok (Liputan Berita dan Dokumentasi)

Seksi libradok hanya memfokuskan bagi semua jurnalisnya untuk meliput peristiwa yang umum dan menyeluruh.

2.Seksi Pengembangan Berita

Dalam seksi ini tidak terdapat jurnalis, namun terdapat moderator yang digunakan dalam memandu acara interaktif. Sebab dalam pengembangan berita, hanya fokus kepada pendalaman sebuah peristiwa, dengan menggunakan sistem tanya jawab

4

kepada narasumber yang berkompeten.

3.Seksi Olahraga

Merupakan seksi yang ruang lingkupnya paling kecil dalam bidang pemberitaan di RRI Semarang. Seksi olahraga hanya bertugas meliput dan mencari informasi seputar dunia olahraga.

RUMUSAN MASALAH

Manajemen merupakan bagian dalam instansi yang bertugas sebagai perencana, pengendali dan pelaksana. Terlebih pada media massa, manajemen seperti apa yang ada didalamnya.

1.Pemahaman tentang manajemen media massa di lembaga penyiaran RRI Semarang, khususnya bidang pemberitaan.

2.Pemahaman tentang prinsip manajemen yang bersifat lentur dan dapat menyesuaikan berdasarkan situasi tertentu.

TUJUAN PENELITIAN

1.Memahami manajemen media massa di lembaga penyiaran RRI Semarang, khususnya bidang pemberitaan.

2.Memahami prinsip manajemen dapa media massa. Bersifat lentur saat menyesuaikan berdasarkan situai.

5

MANFAAT PENELITIAN

Mengupas pemahaman penulis tentang manajemen media massa, sejauh mana pengetauan penulis tentang manajemen dan segala tugasnya serta prinsip prinsip yang terkandung dalam manajemen media massa. Selain berguna bagi penulis sendiri, diharapkan penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi masyarakat yang ingin mengetahui apa itu manajemen media massa.

6

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

Seperti pembahasan pada Bab 1, manajemen merupakan seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. (DR Terry, Leslie, 2003:1). Ricky W. Griffin juga mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. (http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen). Pada dasarnya organisasi merupakan alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Menurut GR Terry dalam Wahyudi (1994:77), organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan mereka dipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan. Salah satu contohnya adalah perusahaan, pemilik perusahaan pada awalnya memiliki niat untuk menciptakan sebuah produk yang akan dipasarkan, dari proses pemasaran tersebut sang pemilik berharap akan adanya keuntungan. Demi mencapai keuntungan seperti yang diharapkan, dia butuh beberapa proses, temasuk proses produksi, proses pemasaran dan yang lainya. Oleh sebab itu dia harus membangun sebuah wadah bagi orang yang mampu membantu mewujudkan tujuanya tersebut, dan wadah itulah yang disebut perusahaan atau organisasi.

Dalam sebuah perusahaan membutuhkan sistem manajemen yang berfungsi untuk mengkoordinasi dan mengontrol proses kerja demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Termasuk dalam perusahaan media sangat, manajemen sangat dibutuhkan sebagai alat pengontrol dalam usaha mengemukakan ide,

7

proses pengumpulan informasi hingga proses penayangan atau penerbitan. Bisa dibayangkangkan jika dalam sebuah perusahaan media masa tidak memiliki majanemen, setiap bagian dalam redaksi akan berjalan sendiri tanpa adanya alat pengontrol guna mengarahkan sistem kerjanya. Sehingga dapat dipastikan dalam proses memproduksi informasi dan hiburan tidak akan dapat berjalan dengan sempurna, dan haslinyapun dapat dipastikan akan jauh dari tujuan awal seperti yang diharapkan. Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen tidak profesional lagi dan akibatnya juga akan mempengaruhi output. Bila ini terjadi, maka pihak khalayak yang tidak lain adalah konsumen siaran juga turut dirugikan. (Wahyudi, 1994:46).

Oleh sebab itu manajemen digunakan dalam perusahaan media masa untuk mengurangi terjadinya penyimpangan dalam usaha mencapai tujuan. Dalam manajemen terdapat Manajer yang memiliki peran penting dalam mengendalikan manajemen. Terdapat tiga peran penting sebagai manajer. (http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen).

1.Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.

2.Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.

3.Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Melihat peran yang dimiliki oleh manajer dalam mengendalikan jalanya perusahaan, dapat disimpulkan jika majaner dan manajemen adalah satu kesatuan, dan semua yang diperankan oleh manajer adalah sebuah proses manajemen.

8

BAB III

METODE PENELITIAN

1.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam disebuah lembaga penyiaran publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, khususnya dibidang pemberitaan. Pertimbangan dalam menentukan RRI Semarang dalam melakukan penelitian ini karena RRI merupakan lembaga penyiaran yang paling tua dan satu satunya yang dimiliki oleh negara. Oleh sebab itu penting adanya melakukan penelitian ini guna melihat dan mengetahui manajemen yang ada di RRI Semarang, demi mempertahankan kepercayaan publik dalam proses penyampaian berita dan informasi.

2.Strategi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan tipe atau strategi penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya (J.W. Creswell, 2004). Dalam hal ini, manajemen yang digunakan berkaitan dengan proses berlangsungnya sebuah media dalam menyajikan setiap informasi.

3.Pengolahan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini

1.Data Primer, adalahdata yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan yang sedang ditangani (Maholtra, 1996:117). Data secara langsung diperoleh dari narasumber yaitu berupa hasil jawaban narasumber mengenai manajemen media masa yang ada dalam lembaga tersebut.

9

2.Data Sekunder, adalah data yang digunakan untuk tujuan lain, bukan dengan tujuan menyelesaikan masalah yang sedang ditangani saat ini (Maholtra, 1996:117). Data sekunder digunakan secara tidak langsung melalui dokumentasi, buku referensi, surat kabar, jurnal perusahaan serta acuan lain yang relevan untuk penelitian ini.

4.Teknik Sampling

Peneliti memilih narasumber yang dianggap berkompeten dibidangnya, terlebih narasumber yang terbilang senior didalam lembaga tersebut. Sehingga dalam hal pengumpulan data, peneliti dapat menggali informasi dengan lebih dalam sesuai dengan kelengkapan data.

5.Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik wawancara. Seperti yang dikemukakan Nasution (2003 :113) “Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan memperoleh informasi”. Wawancara dilakukan dalam mencari informasi dengan lebih jelas, dan sebagai data penguat dalam hal menggali informasi yang berkaitan dengan manajemen media masa dilembaga penyiaran RRI Semarang.

10

BAB IV

PEMBAHASAN

1.Pemahaman tentang manajemen media massa di lembaga penyiaran RRI Semarang, khususnya bidang pemberitaan.

Seperti yang ada dalam organisasi dan perusahaan yang lainya, manajemen selalu ada sebagai alat untuk mengendalikan jalanya sebuah perusahaan, sebagai perencana dan pengendali. Hal yang sama juga terdapat dalam sebuah lembaga penyiaran RRI Semarang yang merupakan media radio tertua di Indonesia. Sebagai media yang selama ini menjadi panutan bagi media radio lain, RRI tentunya harus memiliki manajemen yang dapat mengendalikan sistem pemberitaan dalam hal menyampaikan informasi kepada publik.

Dalam hal pembagian tugas, RRI menyusun beberapa bagian yang bekerja menurut tugas dan tujuan dari bagian tersebut. Beberapa bagian yang ada dalam susunan organisasi RRI Semarang adalah, bagian Penyiaran, bagian SDM dan bagian Pemberitaan.

1.Bagian Penyiaran (Broadcasting)

Penyiaran adalah Proses komunikasi suatu titik ke audiens, yaitu suatu proses pengiriman informasi dari seseorang atau produser (profesi) kepada masyarakat melalui proses pemancaran elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi,   J. B. Wahyudi (1996). Sesuai dengan definisi tersebut dapat disimpulkan tugas dalam bidang penyiaran adalah menyampaikan pesan dan informasi kepada masyarakat luas.

11

2.Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor sentral dalam sebuah organisasi. Bentuk serta tujuan organisasi dibuat berdasarkan visi dan misi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Hal ini mencakup tentang pengembangan kemampuan karyawan dalam berbagai bidang berdasarkan kemampuanya.

3.Bidang Pemberitaan

Bidang pemberitaan bertugas dan bertanggung jawab atas semua informasi yang akan disiarkan kepada publik. Didalamnya terdapat para jurnalis yang dalam tugasnya meliput atau mencari dan menulis berita sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Melihat dari peran dan tugas pemberitaan yang sangat luas, maka bidang pemberitaan dibagi menjadi tiga seksi dan bekerja sesuai dengan ruang lingkup dari masing-masing seksi tersebut.

a.Seksi Libradok (Liputan Berita dan Dokumentasi). Seksi ini bekerja dalam mencari berita yang bersifat umum, misalnya berita politik, perkembangan lalu lintas jalan, berita kriminal, kesehatan dll.

b.Seksi Pengembangan Berita. Pengembangan berita bekerja berkaitan dengan sebuah peristiwa yang dalam hal informasinya perlu didalami. Dengan melakukan wawancara secara interaktif, sehingga pendengar bisa langsung memberi tanggapan terkait dengan peristiwa yang tengah diangkat dalam pembahasan.

c.Seksi Olahraga. Dilihat dari nama seksinya, dapat dibilang seksi olahraga memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dibandingkan dengan seksi yang lainya.

12

Seksi olahraga hanya bertugas dalam mencari informasi yang berhubungan dengan dunia olahraga saja. Meski demikian, dalam seksi olah raga memiliki sistem manajemen sendiri dalam hal pengendalian yang mengatur sistem kerja bagi para jurnalisnya. Beberapa faktanya adalah, setiap jurnalis harus siap menjadi seorang reporter yang memberikan laporan langsung dari lapangan. Dalam hal penulisan naskah berita, bidang olahraga memiliki standart kata yang harus digunakan untuk menyebutkan beberapa istilah. Contoh, kata memenangi dapat diganti dengan istilah membantai, mengungguli, melumat dan sebagainya, tergantung dari pola kalimat yang dibuat.

Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bawha setiap bagian di RRI Semarang memiliki manajemen tersendiri dalam usaha menjalankan tugas dan kewajibanya. Bagian pemberitaan membagi tugas berdasarkan tiga seksi, dan salah satunya adalah seksi olahraga. Dalam seksi olahraga memiliki manajemen dalam pengendalian sistem kerja bagi para jurnalisnya. Hal ini dimaksudkan agar dalam melakukan tugasnya, setiap bagian atau setiap jurnalis dapat fokus pada tugas dan kewajiban, serta mampu bekerja dengan lebih efisien.

2.Pemahaman tentang prinsip manajemen yang bersifat lentur dan dapat menyesuaikan berdasarkan situasi tertentu.

Manajemen bersifat lentur, yang artinya dapat menyesuaikan berdasarkan situasi tertentu. Salah satu faktanya adalah, seksi olahraga dalam bidang pemberitaan RRI Semarang memiliki jadwal melakukan wawancara interaktif seputar dunia olahraga setiap hari jum’at pukul 10.00-11.00 Wib. Hal ini bisa berubah jam siar atau bahkan ditiadakan pada hari itu, jika pada hari dan jam yang sama terdapat program yang mendesak dan penting serta perlu untuk dipublikasikan.

13

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan setiap pembahasan yang telah diteliti, dapat disimpulkan jika dalam media masa penting adanya sebuah manajemen. Sebagai proses pengendali dan mengontrol setiap jalanya tugas yang dikerjakan oleh masing-masing bidang dan seksi. Hal ini diharapkan agar setiap tugas dalam lembaga penyiaran RRI Semarang dapat dikerjakan secara efisien.

14

DAFTAR PUSTAKA

1.http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen (22 Mei 2012/01,25 WIB)

2.http://www.managementaccountingsystems.com/12/pengertian-sejarah-dan-perkembangan-manajemen.htm(22 Mei 2012/01,25 WIB)

3.http://sugengrusmiwari.blogspot.com/2011/09/penyiaran-broadcasting.html(02 Juni 2012/00,25 WIB)

4.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/komputer-sebagai-media-pengembangan-sdm-secara-online/(02 Juni 2012/00,25 WIB)

5.Deddy Mulyana, (Ilmu Komunikasi ; 2001)

6.Etta Mamang Sangaji & Sopiah, (Metodologi Penelitian ; 2010)

15

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun