Mohon tunggu...
Aguilera Anggini
Aguilera Anggini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen/Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Management Student at Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gaya Kepemimpinan Martin Luther King, Jr : Perpaduan Karismatik, Transformasional, dan Servant Leadership

30 November 2024   14:59 Diperbarui: 30 November 2024   14:59 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebihan Gaya Kepemimpinan Martin Luther King Jr. : 

Motivasi Intrinsik

Martin Luther King Jr. memimpin dengan kekuatan teladan, menanamkan motivasi dari dalam diri pengikutnya untuk bertindak berdasarkan keyakinan mendalam terhadap nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kasih. Ia tidak mendorong tindakan melalui imbalan materi atau tekanan eksternal, melainkan melalui inspirasi moral dan visi yang ia sampaikan dengan penuh keyakinan. Contohnya terlihat dalam gerakan non-kekerasan yang dipimpinnya, di mana pengikutnya bersedia menghadapi risiko besar, termasuk penangkapan, ancaman, bahkan kekerasan, demi tujuan yang lebih besar. Dengan gaya kepemimpinan ini, King berhasil menciptakan pengikut yang berdedikasi dan setia, yang percaya pada perjuangan dan bersedia berkontribusi tanpa pamrih untuk perubahan yang ia impikan

Adanya rasa keberanian yang cukup besar

King merasakan urgensi yang cukup kuat untuk menentang hukum yang tidak adil dan perlakuan buruk terhadap orang yang berkulit hitam, sehingga dapat mendorong ia dan timnya untuk melakukan tindakan yang cukup berani, seperti menyerukan boikot bus, berbagai macam pawai, dan aksi duduk. Urgensi tersebut memicu keberaniannya dalam memberi tahu setiap pemimpin, bahwa kemajuan yang mereka buat saat itu sangat tidak memadai. Hal itu menyebabkan ia memanggil pemimpin lain ketika mereka "diam" ketika mengatasi masalah keadilan. Adanya rasa urgensi di dalam pikiran dapat membuat perubahan yang positif dan dapat membantu kita untuk dapat melangkah ke perubahan secara lebih cepat.

Kesimpulan

Martin Luther King merupakan tokoh pemimpin karismatik, transformasional, dan servant leadership  yang terkenal di dunia dalam menginspirasi banyak orang dalam melawan diskriminasi ras. Hal ini, sangat membuat Martin Luther King sangat dikagumi maupun dibenci, namun warisan kepemimpinannya terus menginspirasi generasi-generasi berikutnya.  Martin Luther King juga sudah melakukan banyak hal agar manusia dapat hidup berdampingan tanpa melihat warna kulit, suku, ras, agama, ataupun status sosial. Pemimpin masa kini dapat belajar banyak dari King tentang pentingnya kepemimpinan yang berorientasi pada nilai-nilai, inovatif, dan mampu menginspirasi perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun