Mohon tunggu...
Ahmad Gustio
Ahmad Gustio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Biologi Universitas Jambi

Saya hobi membaca dan mendengarkan lagu.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sentra Nanas Jambi: Potensi Terpendam yang Siap Menjadi Produk Andalan

7 November 2024   17:34 Diperbarui: 7 November 2024   17:36 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Nanas

Nanas atau Ananas comosus merupakan buah tropis yang dikenal luas karena kelebihannya, buah Nanas memiliki ciri khasa rasa manis-gurih, kandungan air tinggi, serta serat yang tinggi. Saat ini Nanas telah dibudidayakan di belahan dunia lain. Nanas merupakan buah asli dari Amerika Selatan khususnya dari Brazil dan Paraguay. Nanas telah dibudidayakan di negeri beriklim tropis dan subtropis salah satunya negara kita Indonesia.

Adapun penampilan Nanas ini unik seolah mahkotanya terletak di atas kepala. Nanas memiliki bentuk seperti tabung dan kulit berwarna hijau, permukaannya terdapat sisik-sisik, beraroma haru yang khas ketika matang. Indonesia memiliki beberapa sentra produksi nanas tercatat dalam Pusat data statistik pertanian tahun 2018. Terdapat dua daerah yang mampu menghasilkan nanas tersirkulasi melimpah yakni daerah Jawa barat yakni tanah pasundan dan provinsi Jambi.

Indonesia merupakan salah satu sentra produksi nanas, terutama di lokasi lahan yang subur dan curah hujan yang cukup. Salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan perkebunan nanas. Provinsi tersebut adalah Jambi, yang mampu memenuhi permintaan lokal dan menyediakan nanas dalam jumlah yang berlebih untuk diekspor atau diolah menjadi komoditas yang lebih bernilai. Pemerintah perlu memberikan dukungan yang tepat bagi industri nanas di Jambi agar segmen ini dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah dan kesejahteraan petani.

2. Kandungan Nanas

Nanas mengandung senyawa seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan steroid. Kandungan tersebut tidak hanya pada buahnya, limbah kulit nanas juga mengandung bahan aktif yang hampir mirip dengan buah. Bahkan hampir seluruh bagian pada buah nanas memiliki kandungan senyawa yang bermanfaat untuk tubuh.

Flavonoid adalah salah satu jenis senyawa fenolik, memiliki sifat antioksidan, serta memiliki sifat anti inflamasi, anti alergi, anti virus, anti kanker, dan anti bakteri. Alkaloid merupakan senyawa organik yang banyak terdapat pada tumbuhan, termasuk pada buah nanas, senyawa ini umumnya digunakan sebagai mekanisme pertahanan tumbuhan. 

Tanin merupakan senyawa polyphenol yang juga banyak terdapat dalam berbagai bagian nanas terutam di kulit, selain menghambat pertumbuhan mikroba, senyawa ini berpotensi mengurangi infeksi bakteri ketika dikonsumsi. Selain itu, nanas juga mengandung enzim bromelin, yaitu enzim diketahui memiliki efek antiinflamasi dan dapat membantu proses pencernaan protein dalam tubuh, sehingga bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.

3. Potensi Produk Olahan Nanas di Jambi

Desa Tangkit Baru terletak dalam wilayah Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, sebagai sentra produksi nanas terbesar di wilayah Jambi. Sebagai "Desa Emas Sejuta Nanas," desa ini memiliki lahan seluas 1.811,2 hektar, dimana nanas tumbuh di 1.185 hektar lahan tersebut dikerjakan oleh masyarakat. Terdapat tugu nanas yang menjadi ikon di Desa Tangkt baru.

Sementara itu, banyak penduduknya yang membuka usaha industri rumahan atau UMKM yang memanfaatkan komoditas nanas menjadi berbagai produk olahan dengan inovasi sehingga nilai tambah nanas semakin berkembang menjadi produk andalan desa tersebut. Produk turunan nanas diantaranya adalah keripik nanas. Keripik nanas terbuat dari irisan tipis nanas yang digoreng ataupun dipanggang hingga matang. Keripik nanas rasanya manis dan gurih, membuat keripik nanas memiliki cita rasa sendiri. Proses pembuatanya tidak membuat aroma alami nanas hilang.

Selanjutnya ada selai nanas, terbuat dari nanas segar yang dihaluskan dan direbus dengan gula hingga kental. Selai nanas biasa digunakan untuk isian nastar bahkan dijadikan olesan roti. Rasa asam manis yang khas dari selai nanas ini menambah cita rasa sehingga disukai banyak orang.

Kemudian ada pula manisan nanas yang terbuat dari buah nanas segar. Manisan ini terbuat dari potongan buah nanas yang rendam dalam larutan gula lalu diberi sedikit cabai agar memiliki rasa yang unik. Manisan nanas ini akan terasa lebih segar dikonsumsi saat dingin.

 Lalu ada pula sirup sari nanas yang sering jadi minuman. Cara penyajiannya sangat sederhana. Sirup dicampur dengan air kemudian diberi es lalu siap untuk dinikmati.

Tidak ketinggalan olahan dodol nanas, olahan trasional yang dapat dibuat dengan campuran berbagai jenis buah. Dodol nanas memiliki tekstur yang khas yaitu kenyal dan sedikit lengket. Dodol nanas juga memiliki rasa yang khas gurih dari santan dan asam manis dari nanas serta aroma nanas yang harum. Produk yang dihasilkan ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, namun juga banyak dijadikan oleh-oleh ketika wisatawan datang ke sentra produksi nanas di desa tersebut.

4. Potensi dari Limbah Nanas

Kulit nanas merupakan hasil sampingan dari proses pengolahan buah yang sering kali dianggap sebagai limbah yang tidak bernilai. Namun, limbah ini memiliki potensi yang signifikan untuk dimanfaatkan. Kulit nanas kaya akan senyawa bioaktif, seperti serat, vitamin, dan mineral, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Kulit nanas dapat diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian, mengingat kandungan nutrisi yang tinggi. Selain itu, kulit nanas juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri pembuatan pakan ternak, mengingat kandungan seratnya yang baik untuk pencernaan hewan. Pada bidang kesehatan, kulit nanas mengandung enzim bromelain yang memiliki potensi anti-inflamasi dan dapat digunakan dalam produk kesehatan dan kecantikan. Pengolahan limbah kulit nanas tidak hanya dapat mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru bagi petani dan pengusaha di industri nanas.

Berikut contoh olahan dari kulit nanas:

*Tepache

Tepache merupakan minuman probiotik dari kulit nanas. Tepache memiliki khasiat bagi tubuh untuk menjaga imun atau daya tahan tubuh. Cara pembuatannya yaitu, kulit nanas dicuci hingga bersih lalu didihkan air gula merah. Lalu kulit nanas dimasukkan kedalam toples kaca dan rendam menggunakan air rebusan gula merah. Tutup rapat dan tunggu hingga 1-2 hari. Setelah itu dapat dikonsumsi, tetapi tidak disarankan lebih dari 3 hari karena kandungan alkoholnya tinggi.

*Teh Kulit Nanas

Olahan berikutnya kulit nanas dapat diolah menjadi teh. Cara pembuatannya kulit nanas yang telah dicuci dan dibersihkan lalu kulit nanas direndam selama 15 menit dengan campuran sejumput garam dan 1 sdm cuka apel. Setelah itu, buang air rendaman dan bilas kulit nanas hingga bersih. Rebus kulit nanas dengan campuran kayu manis, jahe, dan kunyit, 1-2 menit saja. Lalu air rebusan bisa dikonsumsi.

Nama Penulis :

1.Siti Nurjana F1C422001

2.Frengki PranataF1C422023

3.Ahmad Gustio F1C422029

4.Rika DamayantiF1C422067

Nama Dosen Pengampu :

1.Ahmad Sazali, S.Si., M.Biotek.

2.Uni Baroroh Husnudin, S.Si., M.Sc.

3.Fitra Wahyuni, M.Si.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun